Aku benar-benar mengubah sebagian besar cerita ini. Semogga lebih baik dari yang sebelumnya.
Happy Reading!!
***
Entah kenapa pagi ini Rein merasa gelisah.Seperti sekarang, ia melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kelasnya dengan gelisah. Tapi gadis itu tak tau apa yang membuat dia segelisah ini.
Benar benar berbeda dari biasanya.
***
Kini semua mata memandang sosok gagah perkasa, tampan rupawan yang kekar menggoda,berdiri didepan para mahasiswa.
Reynand menjelaskan dengan suara tegasnya.Semua mahasiswa memang memperhatikannya,walaupun lebih banyak yang memperhatikan dirinya daripada apa yang dia jelaskan.
Reynand terkadang melirik sesorang yang duduk dibelakang, yang kini sedang menulis apa yang baru saja ia jelaskan.
Gadis itu tampak serius.
Dan kini dua pasang mata itu bertemu.
Deg!!
Reynand kikuk.
Dan seseorang dibelakang itu juga merasakannya.
Ini lagi, ini lagi! Bisa nggak sih biasa aja sama aku! Aku tau aku cantik, tapi lo itu dosen! Jaga matamu bodoh!!
Rasanya pengen keluar dari kampus inu aja deh!
Setelah jam matematika itu berakhir, semua siswa keluar satu persatu sambil mengumpulkan buku catatan mereka.
Rein yang paling terakhir mengumpulkan bukunya.Kini didalam ruangan itu hanya ada mereka berdua.
Rein menaruh bukunya diatas tumpukan buku teman temannya.Ketika ia hendak melangkahkan kakinya keluar, Reynand menahannya.
"Rein,aku inggin mengatakan sesuatu padamu"
Rein akhirnya berbalik dan menjawab.
"Katakan saja"
"Tapi jangan disini, karena ini masalah penting.Kita pulang bareng aja ya ?"
" Maksud bapak apa sih? Kalau mau ada yang dikatakan bilang! Gausah pake pulang bareng segala "
Rein memutar badannya hendak melangkah pergi.
"Saya minta MAAF! " Kalimat itu membuat Rein berhenti, masih membelakangi sang Dosen.
"Saya minta maaf soal kemarin. Saya benar-benar lepas kontrol Rein. "
"Saya sadar saya kurang ajar waktu itu, tidak biasanya saya begitu pada wanita. Itu pertama kali. Jujur saya juga kaget pada apa yang telah saya lakukan waktu itu. "
Deg!
***
Disinilah mereka berada. Disebuah restoran terpandang di Jakarta.
"kamu mau pesan apa? "
" Terserah asalkan ga ada racunnya! "
Jawab Rein dengan masih memalingkan wajah."Reinshy, kamu benar-benar belum memaafkan saya? "
"sudah!! " jawabnya cepat dan cuek.
"Tapi sifatmu? Ayolah Rein itu hanya kecupan. "
"Apa kamu bilang! HANYA? heh wahai pak dosen yang terhormat! Apapun itu... bakwan kek, mendoan, salome, maupun KECUPAN kalau namanya lancang siapapun bakal marah! "
Semua mata mulai memandang meja mereka dengan kepo-nya.
Rein tak peduli itu.
" ....dan kalau anda tau, itu first kiss saya! Itu yang membuat saya marah! Anda telah mengambilnya."
Kali ini Reynand yang malu di bentak Rein habis habisan di restoran itu.
Kemudian Rein mengambil tasnya dan keluar restoran itu.
"Makan tuh pesanan, buat apa juga repot-repot bawa saya kesini. Dan betapa bodohnya saya tadi MAU!! "
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Math Professor(new)
Teen FictionIni cerita ringan buat pengisi waktu luang, karena hamba masihlah awam. Sekian. Semogga bisa membantu menghilangkan gabut dan join akunnya eikee ya @lftndr_______ Thank you Darl... ❤