6

2.5K 98 3
                                    

Saat ini Rein tidak ada jadwal kuliah. Gadis itu bosan berada dirumah sendirian. Ia berencana pergi ke Book Store .

Dua hari tidak kesana serasa sebulan. Rein sungguh rindu tempat itu.

Dia juga kehabisan stok novel.


***

Tiba disana Rein di sambut ramah Ida seperti biasa.

Sekarang Rein berencana membeli novel Romace.

Setelah memilah milah novel apa yang akan ia beli. Rein tertarik dengan sebuah novel berjudul "R&R".

Dia membawa novel itu ke kasir, dan membayarnya.

Ketika gadis manis blasteran indo dan korea itu hendak melangkahkan kakinya keluar Book store, seseorang terlihat berjalan masuk. Rein kaget. Dia juga bingung,antara melanjutkan langkahnya keluar atau mengumpet .

Belum sempat ia mengambil keputusan,Reynand sudah melambaikan tangan padanya.Lebih tepatnya, sang dosen melambaikan tangan padanya.

Cowok itu terlihat setengah berlari menuju tempatnya.

Kenapa nih dosen nyebelin suka ke sini juga sih?!!

Reynand memakai kaos hitam dan flanel merah yang terlihat cocok ditubuhnya.

Reynand memakai kaos hitam dan flanel merah yang terlihat cocok ditubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rein sempat berfikir.Apa dosennya ini suka olahraga,atau bahkan dia mantan atlet. Jika tidak,mengapa tubuhnya bisa sebegitu atletis nya.

Ku akui badannya emang seksi.

"ehh kok aku jadi begini sih.Arghh...ingat Rein,dua sempat mencari masalah denganmu! "Batin Rein.

Gadis itu benar-benar bingung sekarang. Apa yang harus dia lakukan karena bertemu dosennya.

Tapi akhirnya gadis itu menyapa cowok didepannya ini. Karena biar bagai manapun dia adalah dosennya.Bisa bisa dia tidak diluluskan. Bisa berabe masalahnya nanti.

"emgh.. Pagi pak. "sapa Rein kikuk.

"pagi juga Reinshy. Tapi saya mohon jangan panggil saya dengan sebutan pak. Bukankah saya masih muda. Dan panggilan itu hanya berlaku di kampus. Di luar kita sederajat.paham?"

"i..i.. Iya pak. Ehh maksud saya-"

"Reynand. "tegas Reynand.

"Kamu beli buku apa itu?Sepertinya menarik? " Coba kulihat! "

Reynand mengambil buku yang dipegang Rein.

Rein hanya bisa pasrah.

"R&R" Reynand mengucapkan itu dengan setengah tertawa.Rein jadi binggung.

"Heyy.. Gadis manis. Buku apa yang kau beli ini? Apa kau terlalu ter obsesi dengan nama kita.?"

"Bukankah ini seperti nama kita, nona? Reinshy &Reynand." pria itu mengatakannya dengan mengedipkan sebelah matanya. Yang membuat Rein tambah kikuk.

Rein kaget dibuatnya. Bagaimana bisa, pria ini menghubungkan judul novelnya dengan namanya--

Dan memanggilnya manis!

Uhhh so sweet! Huekkkkkkkk.

"ehhh...t.. t.. tidak Pak.itu-" kalimat yang diucapkannya belum selesai,Reynand memotongnya.

"Reynand ! Tolong jangan panggil saya pak. "

"Ok. Ok aku akan panggil Reynand .Puas?
Dan sekarang berikan novel itu, karena saya mau pergi.Maaf jika saya lancang,tapi anda sendiri yang bilang kalau kita di luar sederajat. "Rein merebut novel dari tangan kekar itu. Ini adalah kejadian kedua kalinya. Dimana ia merebut buku yang dia beli dari tangan Rein.

Dulu buku panduan matematika,sekarang novelnya.Haduuhh....

Baru beberapa langah kakinya bergerak,tiba tiba tangannya ditarik seseorang.
Dan itu adalah Reynand.

Rein kemudian berbalik. Dan alangkah terkejutnya dia, karena hidungnya bersentuhan dengan hidung Reynand.

Pria itu menatap lurus matanya,membuat efek tersendiri bagi Rein.

Keduanya saling tatap menatap hingga beberapa menit. Reyn hendak mengatakan sesuatu,

"lepaskan tang-"

Tiba tiba Reynand mengarahkan bibirnya ke bibir Rein.

Ia mengecup singkat bibir ranum itu. Membuat gadi itu membisu.

Kecupan singkat itu membuat jantung Reynand berdetak hebat. Bagaimana bisa, itu adalah ciuman pertamanya.

Wanita ini, adalah wanita pertama yang membuat aku percaya love at the first sight. Bibirnya yang seperti nikotin telah membuatku ketagihan. Tapi aku tak berani menciumnya lebih lama dan lebih dalam. Aku hanya takut aku tak bisa berhenti.

Rein kaget. "cowok ini berani beraninya.Tahukah dia bahwa dia sudah mencuri first kiss-nya"

Rein mendorong dada bidang itu, namun apa daya. Pria didepannya ini tidak terpengaruh sama sekali dengan dorongannya.

Kemudian Reynand menarik bibirnya kembali dengan tangan masih memegang kedua lengan gadi itu.

Satu tamparan keras mendarat di pipi Reynand.

"Dosen menjijikkan! " Ucapnya membuat Reynand terpaku. Amat kaku.




***




My Handsome Math Professor(new)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang