13

1.8K 38 2
                                    


Helllooow, epribadee.
Selamat malam rabu HHH,
Miann ya akhir-akhir ini aku sungguhhh sedang :
1. Sibuk
2. Sssibbbuukk
3. Ssssiiiibbbuukkkk.
Huft,,,

Selamat berjumpa lagi dengan eikee ya..

Pinggir kali ada empring, happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pinggir kali ada empring, happy reading. Wkwk





***



" Bangsat. "

CEO muda itu berdiri marah dengan kedua tangannya menempel dimeja. Tatapannya mirip dengan pembunuh bayaran yang kehilangan target.

Ditolak anak kuliahan bisa bikin aku gila rupanya.

Laptop yang menyala minta diperhatikan dan juga setumpuk berkas penting yang  minta disentuh itu sudah tidak lagi dihiraukan Marchell.

Pikirannya kali ini adalah :
1. Rein
2. Rein
3. Ditolak Rein

Itu yang mengganggu pikirannya saat ini. Sudah jelas bukan, kalau Reinshy memilih adiknya?

Cangkir kopi disampingnya diangkat dengan kasar. Lalu dibantingnya dengan keras. Sekretarisnya terlonjak kaget. Karyawannya yang lain sama halnya, namun tidak satupun dari mereka berani mengintip, bahkan masuk ruangan itu dan bertanya apa yang terjadi.

Dalam mood seburuk ini, Marchell mengambil jas dikursi, mengenakannya, kemudian mengambil kunci mobil.

Dengan langkah panjang dia menuju lift dan turun ke lantai satu. Membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju apartemen Rein. Memastikan apakah gadis itu benar-benar sedang bersama Emmly. Atau seperti yang Marchell duga.

Cari alasan.

Sepuluh menit kemudian, disinilah Marchell berada. Didepan apartemen mewah Rein dan mendapati mobil Reynand terparkir rapi. Tangannya mencengkeram kemudi dengan marah. Hari ini dia benar-benar kacau.

Marchell langsung putar balik dan membawa mobil Mercedes hitamnya menjauh dari tempat terkutuk itu. Membawa mobilnya menuju bar yang sudah biasa ia kunjungi. Malam ini ia ingin minum dan bersenang-senang hingga puas sampai benar-benar masalahnya terlupakan. Tidak peduli resikonya.



***

" Kamu mau minum apa? " Rein menawari Reynand minum setelah pria itu duduk. Kemudian berjalan mendekati kulkas.

Malam ini Rein mengenakan kaos longgar tipis dan celana ketat pendek dengan rambut diikat. Sungguh menyiksa mata Reynand. Pria itu mati-matian menahan diri untuk tidak menariknya disofa yang sekarang ia duduki.

My Handsome Math Professor(new)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang