"Cha.. Lo dimana?"
Rio merasakan handphonenya bergetar, ia berharap Acha lah yang menelponnya. Tapi hari ini permintaan Rio tidak di kabulkan.
"Lo dimana yo? Acha pingsan.." Terdengar suara Tania melirih.
"Pingsan? Kok bisa? Gue bakal ke sekolah sekarang!" Rio mematikan dengan secara sepihak. Rio langsung menjalankan motornya dengan sangat terburu-buru. Rio menyesal tadi sempat bentak Acha. Karena Rio tahu Acha tidak bisa di bentak seperti itu, Acha orang yang lembut. Ketika Acha di bentak ia akan merasa takut dan menangis.■■■
Rio memarkiran asal motornya dan ia langsung berlari menuju uks.
"Cha..." dilihatnya tubuh mungil berbaring dengan wajah yang pucat. "Cha.. Maafin gue, gue mohon bangun cha..."
Rio melihat keseliling uks untuk mencari Tania. Dan terlihat lah sosok Tania sedang di dapur uks yang sedang membuatkan minum untuk Acha, tanpa berpikir panjang Rio langsung berjalan ke Tania."Tan.. Kok bisa Acha pingsan?" Rio menunggu jawaban Tania. "Tan... Jawab gue! Kok Acha bisa pingsan??" tanya Rio dengan sedikit penekanan.
Tania sekilas melihat Rio dengan tatapan sinis. "Seharusnya lo tanya sama diri lo sendiri!!"
"Gue udah nyari dia kemana-mana bahkan sampe rumahnya tapi gaada Tan.."
Tania sudah muak dengan sikap Rio "Ya jelas gaada! Pak Amri tukang kebun kita yang temuin dia! Acha udah tergeletak di lantai paling atas! Dan lo tau lantai apa itu? Tempat outdoor yang isinya barang-barang bekas!! Seandainya Pak Amri ngga kesana apa Acha ditemukan? Yo... Sampe kapan lo campakkan temen gue? Sampe kapan lo tuduh-tuduh temen gue! Acha itu punya peny....""Peny? Penyakit? Penyakit apa Tan?" Rio bertanya dengan sedikit kebingungan.
Hampir saja Tania keceplosan atas penyakit Acha. Karena Tania berjanji tidak akan memberitahu siapa-siapa tentang penyakit Acha termasuk Rio. "Acha punya penyakit magh.. Dan dia ngga bisa telat makan."
Tania langsung meninggalkan Rio didapur dan berjalan mendekat ke Acha. Di tatapnya sahabat yang sudah setahun bersahabat baik dengan Tania. Dipegangnya pundak Acha "Cha.. Cepet sadar.. Cepet sembuh..."■■■
"Acha.. Anak papah..." Acha langsung mencari sumber suara tersebut. Ia tahu suara siapa itu. Acha rindu dengan suara itu. Dilihatnya sosok paruh baya yang sangat Acha cintai, tanpa berpikir panjang Acha langsung berlari ke papahnya.
"Papah..... Acha kangen papah" dipeluk erat papahnya dan menangis dengan sendu.
"Anak papah sudah besar.. Sudah cantik.. Dan sudah bisa bercinta"
"Papah? Papah tahu?" tanya Acha polos."Pasti papah tahu sayang.. Setiap hari papah melihatmu" sembari mengusap pucuk rambut anak kesayangannya.
"Acha merasa seperti orang tidak waras pah.. Acha selalu nerima saja perlakuan pacar Acha.. Acha ingin sudahi tapi Acha sayang sama Rio..."
Mendengar perkataan anaknya ia langsung tersenyum. "Acha sayang.. Dengarkan papah ya nak. Kamu anak baik, pasti kamu dapat orang yang baik juga.. Papah tahu Rio jauh lebih sayang sama kamu.. Kamu harus percaya itu.. Cara dia yang kasar itu tidak sepenuhnya salah, Rio lebih tahu kehidupan diluar sana.. Rio tidak mau kamu sampai kenapa-napa nak, makanya Rio sebisa mungkin menahan kamu untuk tidak bergaul dengan kelewat batas"
Acha mencerna perkataan papahnya dengan baik-baik. Tapi dihati Acha masih ada yang mengganjal, Acha sendiri pun tidak tahu."Papah sayang sama kamu nak.. Jaga diri baik-baik" Acha melihat bayangan papahnya yang sedikit-dikit menghilang.
"Ngga.. Pah? Acha masih mau sama papah.... Pah? Please Acha mohon, Acha masih ingin meluk papah... Pahhh? Paaahhhh???? Acha cape... Acha sudah tidak kuat... Pahh bantu Acha... Pahhh? Papaaahhhh?""Papaaahhhh?" Acha langsung terbangun dan melihat ke sekeliling dimana ia sekarang.
Update lagiiiii.... Kira2 kelanjutannya seperti apa yaa? Hmmmm...
Jangan lupa vote+comment guys thank youuuu.
Jangan lupa follow ig aku ya @ndatiaraa. 😘😘😘😘
![](https://img.wattpad.com/cover/116361088-288-k312968.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Posesif
Подростковая литератураArti pacaran yang disalahgunakan oleh logika.