2. Crucio

577 121 39
                                    

"All the things you make me do for you. Yeah out of love."
— NCT DREAM, La La Love.

🍓🍓🍓

Setelah insiden Mark di depan kelas Herin, nampaknya hidup Herin jadi bersangkut-paut dengan Mark.

Seperti tadi, ia sedang ke kamar mandi bersama Somi, tiba-tiba kak Eunbin dan kak Siyeon keluar dari salah satu stall dan mereka tersenyum melihat Herin sambil bertanya, "Gimana kamu sama Mark, dek? Dia udah berani..?" tanya mereka.

Okay, Herin sangat bingung dengan pertanyaan itu. Masalahnya kejadian Mark itu hanya.. one timing thing, ya tidak sesering yang orang-orang kira.

Bahkan setelah insiden di depan kelas yang sudah lewat 1 minggu yang lalu, Herin tidak pernah lagi bertemu atau bahkan berpapasan dengan Mark. Mungkin dia sibuk, kan?

Sekarang tepat pada pukul 10:05 AM Herin, Somi, Guanlin, dan Justin sedang berada di kantin, masih lengkap dengan pakaian olahraga mereka dan keringat yang mengucur deras.

Kebetulan kelas mereka mendapat jadwal olahraga di pagi hari, dan mendapat dispensasi tambahan waktu istirahat selama 60 menit.

Sekarang ini kantin serasa milik anak kelas X-F, karena yang lainnya sudah masuk kedalam kelas.

Guanlin meneguk air mineral sambil sesekali mengipas bagian lehernya, "Gila itu Pak Daniel, masa kita lagi senam lantai doi malah nge-rap?" tanya Guanlin yang baru saja selesai meneguk habis air mineral botolnya.

Herin tertawa lepas dan berdehem, "UH-UH, WORK YOUR BODY EVERYONE!" ucap Herin dengan suara yang direndah-rendahkan untuk meniru Pak Daniel.

Somi, Justin, dan Guanlin tertawa terpingkal-pingkal.

"Gila si Herin mah! Tadi aja lo pas disapa Pak Daniel, 'Halo Seo Herin, sudah sarapan pagi?' cuma cengengesan sambil lari nempel-nempel ke Guanlin," ledek Justin yang masih tertawa.

Herin memajukan bibir bawahnya dan meneguk p^cari sweatnya.

"If I was Herin, i'd do the same though! Yeah, he's the hottest teacher and all– tapi itu creepy banget ngga sih? Masa yang ditegur Herin doang?" ucap Somi yang mendapat sebuah anggukan dari Herin.

Guanlin tertawa sambil menepuk-nepuk pundak Herin pelan, "Ya gitu resikonya jadi Seo Herin. Kemana-mana digodain orang," Guanlin menaik-turunkan alisnya sambil melihat Herin.

"Gue kalau ditegurnya sama Pak Minhyun sih ngga masalah! Pasti gue jawab, 'Belum pak, tadi ngga sempet. Bapak mau temenin aku makan ngga?' Huuu," ucap Herin dengan senyuman di wajahnya.

Somi mendorong bahu Herin, "Ye! Masih gantengan Pak Daniel tau!" pembelaan Somi ini membuat Justin dan Guanlin tertawa.

"Dasar cewek-cewek puber! Biasanya tuh orang naksir anak kelas sebalah, atau kakak kelas, lah ini malah ngomongin guru," pekik Justin.

Somi yang masih menjadi Pak Daniel protection squad pun angkat bicara, "Nikmat tuhan mana lagi yang mau kita dustakan, my friends. Nyatanya yang matang itu lebih menarik," ucap Somi dengan gesture tangannya.

Tawa mereka berempat pecah menemani isi kantin yang hanya sebagian dari anak X-F itu.

"Seo Herin?" tanya seseorang dari belakang Herin.

Herin yang kaget pun berbalik dengan cepat, "Eh.. anu Kak. Iya saya?" jawab Herin polos.

"Na Jaemin, XII IPS 2." Kakak itu mengulurkan tangannya.

Herin berdiri dari tempat duduknya dan menjabat tangan Jaemin sambil tersenyum kikuk, "Seo Herin, Kak. Kelas X-F," ucap Hyerin.

Jaemin tersenyum dan menarik lagi tangan Herin yang sudah hampir mau lepas dari genggaman tangannya.

Sedangkan teman-teman Herin yang menonton dari belakang hanya bisa senyum-senyum sendiri karena mereka melihat sosok familiar yang sedang berjalan kearah kantin dari belakang Jaemin.

"Mau bolos lo, Min?" tanya Mark menepuk pundak Jaemin.

Jaemin melepaskan tangan Herin dan nyengir tidak bersalah kearah Mark, "Yah ketahuan deh! Baru aja gue mau pesen bubur ayam," ucap Jaemin sambil mendecakan lidahnya.

Herin yang melihat percakapan didepannya sudah mulai akrab pun sedikit demi sedikit berjalan mundur untuk kembali ke teman-temannya.

"Eh? Herin. Ketemu lagi deh kita," Mark menoleh kearah Herin yang mau tak mau harus berhenti berjalan mundur.

Herin mengangguk dan melempar senyum kearah Mark.

"Kamu abis olahraga?" tanya Mark, conversationally.

Herin mengangguk, "Iya kak, Hehehehehe."

Mark tersenyum dan melihat kebawah, lalu kembali menatap wajah Herin, "Kamu tadi olahraga tali sepatunya lepas terus kayak gitu?" tanya Mark.

Herin mengerjapkan matanya dan melihat kearah sepatunya. Ia baru sadar bahwa tali sepatunya sudah tidak terikat lagi seperti tadi pagi.

"Um, ngga kok, Kak! Ini baru copot kayaknya," Herin tertawa garing dan bersiap untuk merunduk, membenarkan tali sepatunya.

Tetapi tiba-tiba Mark berada di depan Herin dan mulai berjongkok sambil mendongak melihat Herin, "Sini biar Kakak aja yang iketin tali sepatu kamu," kata Mark santai.

Herin tidak tahu seberapa merah wajahnya sekarang.

"All done!" ucap Mark sambil berdiri dan tersenyum kearah Herin.

Herin menggaruk-garuk pipinya dan tersenyum balik, "Eh.. um, makasih banyak ya Kak Mark!" ucap Herin.

Mark hanya mengangguk dan menoleh sebentar kearah Jaemin yang menatapnya dengan tatapan kaget.

"Oh iya," Mark merogoh sesuatu dari saku celananya. "Nih dipake dulu." Mark menyodorkan sapu tangannya.

Belum sempat Herin menerima sapu tangan itu, lagi-lagi Mark sudah bekerja sendiri untuk mengelap keringat Herin yang mengucur dari rambut-rambutnya.

"Udah deh. Nanti kalau masih ada sisa waktu istirahat, kamu makan dulu ya. Biar ngga lemes nanti pas pelajaran selanjutnya," Mark memasukan sapu tangannya ke dalam saku celananya.

Ia melihat Jaemin lagi sekilas sebelum menyentuh pipi Herin, "Kakak duluan, ya. Jangan lupa makan!" Mark tersenyum dan melihat kearah teman-teman Herin sebelum memberikan anggukan friendly kearah mereka.

Tidak lupa juga Mark merangkul pundak Jaemin dan membawa serta Jaemin pergi bersamanya.

Setelah punggung Mark hilang dari pandangan mereka, Somi bangun dari tempat duduknya dan memeluk Herin, "OH MY GOD. OH MY GOD!!!!!!" teriakan Somi membuat kantin menjadi ramai dengan sorakan 'Cieee'.

Guanlin tersenyum kearah Herin, "Itu muka biasa aja dong. Ngga usah merah-merah amat," ucapnya berniat meledek Herin.

Justin mengipas wajah Herin dengan kertas selembaran yang entah punya siapa dan berkata, "Kepanasan kali, Lin. Masa merahnya gini banget," ucapan Justin itu ternyata untuk mengejek Herin.

Herin yang sudah sangat malu pun menutup wajahnya sambil bergumam, "Kalian berisik! Nanti gue crucio semua ya!" gumamnya.

Guanlin, Somi, dan Justin tertawa.














































Menulis ini jadi beneran kangen SMA, huhuhuhuhu.

Huhu,

Tiramisuish.

Sugar Spice ; mark x herinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang