"Jadi lo mau ngapain aja selama di sini?"
Bobby memberikan sebotol Cola yang barusan dia ambil ke Vernon, lalu duduk di sofa depan cowok itu.
Vernon meneguk soda tersebut lalu mengelap bibir. "NONA9ON, that's for sure. Selain itu, gue juga pingin.............." Dia menoleh ke Lisa yang menganggukan kepala, seakan-akan memberi dukungan.
"Gue juga pingin cari bokap sama Sofia. Lo pernah ketemu mereka nggak, sengaja atau nggak sengaja?"
Bobby berpangku tangan sambil ngeliat ke langit-langit in response, berusaha mengingat.
"Hmmmmmmm nggak tuh? Hubungan gue sama Om Jiho dan Sofia cuma sebatas karena mereka keluarga lo, so when your parents got divorced we just naturally grew apart."
"I knew it." Vernon menghela napas dengan frustasi, dan Lisa di sebelahnya langsung refleks mengusap-usap pundak cowok itu pelan.
"Jangan patah semangat gitu lah, kita pasti bakal bantu kok. Ya kan Kak?" Lisa meminta persetujuan Bobby, yang langsung dibalas dengan anggukan semangat olehnya.
"True that, bro. Temen gue ada yang anaknya jenderal polisi kok, nanti gue minta bantuan dia."
Lisa mendengus. "Si Junhoe ya? Emang dia mau, kan kerjanya berantem mulu sama bokapnya?"
Junhoe itu temen seangkatan Lisa pas SMA, makanya dia tau. Dia segeng sama Bobby karena sama-sama anak basket, dan mereka emang pergaulannya rada setipe makanya cocok.
Bobby mengibaskan tangan. "Udah nurut dia sekarang. Bulan lalu nabrak orang sampe masuk rumah sakit terus dipaksa tanda tangan di atas materai ama bokapnya, katanya kalo masih bandel beneran langsung diseret ke pengadilan."
"Whoa, itu bahkan lebih serem dari nyokap gue," timpal Vernon, bikin Bobby mendengus.
"Stricter, yes; tapi lebih serem? Itu sih Jeanine Colette Vernon nggak tertandingi," bales Bobby dengan senyum meledek, yang langsung dibalas dengan anggukan setuju sama Vernon; sementara Lisa menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Jeanine Colette Vernon? So Vernon is your family name????"
"Lah, emang iya. Nih anak nggak pernah bilang lo?" Bobby justru jadi pihak yang menjawab dengan nada tanpa beban, kemudian meneguk botol Cola di tangannya.
"Never!" Lisa lalu noleh ke Vernon. "Lo kok nggak pernah bilang gue sih? Were you ever plan on telling me?"
Considering hubungan mereka yang udah sangat dekat walaupun dalam waktu yang singkat, it's kind of understandable kalau Lisa keliatan bingung banget mendengar informasi baru ini.
Like, bayangin aja jadi dia; deket sama cowok to the point that they slept together, tapi nama yang selama ini dia kira first name — because Vernon always introduces himself as Vernon Chwe — ternyata bukan???
Lisa nggak marah atau kecewa sih, karena dia tau pasti Vernon punya alasan. Cowok itu emang sering banget agak terkesan misterius — despite mereka sekarang udah deket — tapi Lisa tau bahwa Vernon bukan tipe orang yang nggak menggunakan nama aslinya just because dia nggak suka or because it's weird. Pasti ada alasan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Made of Gold | Seventeen's Vernon × BlackPink's Lisa ✅
Fanfiction"And I just wanna sink into your crazy laughter; come on make me feel until the pain don't matter." - Krewella's Alive. Book 4 of BlackPink × The Brondong(s) series. They are related, but can be read as stand-alone if you want. (CHAPTERS INTENDED FO...