Prolog

266 37 10
                                    

Elisa Rayana Orlina adalah nama yang diberikan kedua orang tuaku, Marisa Erlina dan Darmawan Orsen. Umurku genap 17 tahun dua hari lalu. Namun tak ada yang mengesankan,seperti yang namanya sweet seventeen atau apalah itu. Ucapan selamatpun tidak kudengar dari orang tuaku. Tapi tak apa, aku menyadari ini semua dan aku sudah terbiasa.

Sekarang aku hidup di Bandung, kota kelahiran Mama. Sejak papaku tiada 5 tahun yang lalu, Mama memutuskan untuk mengajakku pergi dari kota metropolitan, Jakarta. Dimana kota itu menyimpan banyak kenanganku bersama keluarga kecilku. Ya, meskipun saat ini Mama bersamaku namun aku merasa sendiri. Aku rindu keluargaku yang dulu.

Setiap malam aku berharap agar mendapatkan keluargaku kembali.Aku ingin merasakan kehangatan yang tidak pernah lagi kurasakan semenjak Papa tiada. Kehangatan yang harusnya masih bisa kudapat dari Mama.

Hingga muncul sebuah mimpi yang memberiku rasa kehangatan, memberiku harapan baru. Mimpi itu sering datang, namun tetap dengan isi yang sama seperti sebelumnya. Dan suatu hari orang dimimpi itu keluar di kehidupan nyataku. Butuh cukup waktu untuk mempercayainya.

Tapi saat aku sudah bahagia dengan kedatangannya, saat aku begitu bergantung padanya, bahkan saat hidupku sudah kupercayakan padanya, ternyata dia bukan kenyataannya. Dia ternyata sebuah sosok dari dunia yang berbeda. Dia tak akan mungkin bisa bersamaku selama..

" Raga, kuharap kau tak pernah ada!
Jangan datang dan hantui aku lagi! "

UNREAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang