Part 7

85 14 9
                                    

Kriiiingg...

Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi. Aku segera merapikan buku-bukuku dan segera keluar dari kelas. Hari ini aku akan naik bis untuk pulang ke rumah, jadi aku menunggu bis didepan gerbang sekolah.

"Elisa lo nunggu siapa?"

Disampingku tiba-tiba ada Agatha, dengan tatapan menyelidik ke arahku. Tapi aku tak berniat menjawabnya, akupun sedikit berpindah dari tempatku semula, menjauhi Agatha.

"Lo nunggu jemputan?"
Agatha mendekatiku sambil bertanya lagi.

Tadi Daniel, sekarang Agatha. Ada apa dengan mereka? Agatha sebelumnya juga tak begitu dekat denganku. Memang aku dan Agatha beberapa kali masuk dalam kelompok yang sama, tapi Agatha tak pernah bertanya padaku selain materi yang kita bahas. Malah beberapa kali aku mendengarnya bicara dengan teman lain mengenai aku, yang katanya aku bisu, aku aneh, belagu, sombong, aku cewek jutek, dan apalah itu aku tak peduli.

"Rumah lo dimana?"

Lagi-lagi Agatha bertanya padaku, padahal pertanyaan sebelumnya juga belum kujawab.

"Gue main ke rumah lo, boleh?"

Kali ini aku menatap Agatha, kenapa dia ingin main ke rumahku? Kita tak seakrab itu dan tak ada tugas kelompok yang mengharuskan aku dan Agatha mengerjakannya bersama.

"Enggak."

Akupun menjawab Agatha, karena mungkin jika aku tetap diam Agatha benar-benar akan ke rumahku, tapi aku juga tak mau banyak bicara padanya jadi langsung saja kujawab begitu.

Tepat setelah menjawab Agatha, bis yang kutunggu datang dan aku langsung masuk ke dalam bis itu.

Aku duduk ditempat yang masih kosong didekat jendela, sampingku masih kosong, tapi beberapa detik kemudian ada seseorang yang mendudukinya.

"Ternyata lo nunggu bis?"

Aku langsung menatap orang yang duduk disampingku ini.

Agatha? Oh mungkin dia pulang naik bis, dan arahnya sama denganku.

"Lo tau, gue baru pertama kalinya naik bis,"

"Bau bis emang kaya gini ya? Nggak enak."

"Duh, kapan sampe sih?"

"Sumpah, gue pusing deh El,"

"Sopirnya siapa sih, kok lelet banget."

"Gue pengen turun."

"Aduuh, badan gue sakit Elisa,"

Ocehan Agatha membuat semua penumpang bis melihat ke arah kami. Aku heran dengannya, kalau tak pernah naik bis lalu kenapa dia sekarang naik bis?

Beberapa saat kemudian bis yang kutumpangi berhenti di halte tempatku biasanya. Aku turun, dan Agatha juga turun masih dengan ocehannya. Saat bis sudah pergi aku menatap Agatha, kenapa dia ikut turun disini?

"Oh, gue mau ke- ke- ke rumah saudara. Disekitar sini kok,"

Sepertinya Agatha tau maksud tatapanku, baiklah aku akan segera pulang. Tapi saat aku mulai berjalan, Agatha juga ikut berjalan disampingku.

"Rumah lo yang mana?"

Aku tetap berjalan, tak sedikitpun kuhiraukan Agatha.

"Masih jauh ya?"

Tetap tak kuhiraukan.

"Aduh, gue masih pusing nih. Jalannya jangan cepet-cepet Elisa, "

Agatha menghentikan langkahnya, tapi aku tetap berjalan sampai Agatha tertinggal dibelakangku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNREAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang