Part 2

211 31 27
                                    

Malam itu ada lagi..

Seperti mencoba tuk menghiburku..

Seandainya benar nyata, kupastikan tak sampai aku seperti ini..

Namun, maukah malam itu selalu menemani?

______


"... Sayur.. Sayur.. "

Suara tukang sayur keliling terdengar begitu jelas. Membuatku tersadar dari tidurku.

Aku beranjak dari sofa, melihat - lihat sekelilingku, seperti mencoba mencari seseorang.

Bodoh !

Masih saja aku berharap Mama datang.

Semalam aku benar - benar menunggunya. Tapi tidak lagi, itu akan jadi yang terakhir.

Aku juga tak akan memintanya, karena kalau Mama mau, dia pasti akan pulang. Dia pasti akan menemani anak satu-satunya ini.

Aku berlari menuju kamar. Bersiap untuk sekolah dan memperbaiki suasana hatiku.

Setelah siap aku turun ke ruang makan. Sejenak aku lupa, hanya aku seorang diri di rumah ini.

Tak ada Bi Asih lagi, jadi tak ada yang menyiapkan sarapan pagi ini.

Sebenarnya aku bisa makan disekolah. Tapi perutku sudah sakit karena tak makan sejak kemarin.

Karena aku juga tidak bisa memasak, aku putuskan menggoreng telur saja.

Baru aku akan menyalakan kompor, ada orang yang membunyikan klakson didepan rumah.

Apa itu Mama? Ah sudahlah aku tak mau lagi berharap.

Tapi sesaat kemudian, seorang wanita masuk kerumahku.

"kenapa nggak keluar sih? Udah saya klaksonin juga.. " kata wanita itu sambil mencari sesuatu didalam tas miliknya.

" Ah, maaf sayang. Mama lupa kalau Bi Asih udah gak kerja. Yaudah biar nanti Mama cari pembantu baru." lanjut wanita itu saat tau aku berdiri didepannya.

Lalu wanita itu masuk ke kamarnya.

Iya benar, itu Mamaku. Mama yang kemarin aku tunggu.

Mama yang jarang bersamaku. Mama yang terlalu sibuk dengan urusannya yang katanya demi masa depanku.

Tapi hanya dengan melihatnya, perasaanku bisa lebih bahagia.

" kamu kenapa belum berangkat? Sana cepet berangkat, Mama nggak bisa nganter. Mama mau rapat abis ini." teriak Mama dari kamar.

"iya Ma"

Tanpa menunggu lagi, aku langsung mengambil ranselku. Rasanya, laparku sudah tidak lagi ada.

Aku berjalan menuju halte depan komplek rumahku. Tak berapa lama, bis yang biasa kutumpangi datang.

Baru saja aku duduk didalam bis, ada pesan masuk di hpku.

Mama :

Kamu makan diluar aja nanti malem, ajak temen sekalian. Mama mungkin nggk pulang sampe besok. Tapi dua hari lagi udah ada pembantu kok.

Aku melihat pesan itu, tak ada sedikitpun niat untuk menulis balasannya.

Dan sudah kukatakan, jangan berharap lebih pada Mama.

____

Saat disekolah aku benar-benar tidak bersemangat. Pelajarannya pun sangat tidak ku mengerti. Pasti karena konsentrasiku terpecah kemana-mana.

UNREAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang