Bab 2

292 17 1
                                    

Perhatian bagi anak di bawah 🔞 di larang baca part ini karena mengandung kata-kata kasar yang tidak cocok bagi anak-anak tapi kalau nekat Eke nggak tanggung jawab yah.

So happy reading ...

Meru geleng-geleng melihat kedua sobatnya terkapar di lantai sementara kaleng bir berserakan sana sini. Meru memunguti kaleng bekas memasukan kedalam Plastik sampah lalu membawanya keluar untuk di buang. Baru saja akan menutup pintu seseorang menarik ganggang pintu membuat daun pintu kembali terbuka lebar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Daisy

"Mana Lembah?" Tanyanya tergesa. Meru tidak langsung memberi tahu tapi menilik dulu sosok di depannya mencari tahu tujuan cewek ini ke sini di pagi buta mencari Lembah dengan penampilan acak-acakan.

"Dia ada di dalam, kan? Biar gue cari sendiri." Sahutnya tergesa berusaha menerobos namun di cegah oleh Meru.

"Ngapain lo kesini nyari dia?" Selidiknya tidak senang.

Raut panik sekaligus emosi melingkupi raut cewek di depannya namun tidak membuat Meru merasa iba, justru kedatangannya kesini sudah pasti akan membuat Lembah dalam masalah lagi.

"Itu bukan urusan lo, yang gue butuh itu cuma Lembah, mending lo minggir biarin gue masuk!" Dia memaksa untuk masuk namun Merupakan tetap menahannya agar tetap di tempatnya.

"Urusan gue karena lo pasti bakal bikin Lembah dalam masalah lagi. Nggak kapok apa lo bikin dia babak belur kayak bulan lalu?" Sengit Meru sinis.

Si cewek menggeram marah, "apaan sih, lepasin gue! Suruh Lembah kesini atau gue bakal nekat bunuh diri." Ancamnya.

Meru menyeringai sinis, "kalau lo pengen banget mati ngapain lo harus nyari Lembah? Mati, yah mati aja sendiri, nggak ada hubungannya sama dia."

"Meru! Gue butuh Lembah, bisa nggak sih lo bantuin gue!" Pintanya memaksa.

Meru mendorong keluar cewek sinting itu tak lupa menutup pintu lalu menyeret Daisy menjauh dari rumah

"Lepas! Lepasin gue! Gue butuh Lembah! Lo kenapa sih? Lepasin gue!!?" Seakan tuli Meru membiarkan saja Daisy memberontak. Sampai begitu jarak mereka sudah lumayan jauh tanpa merasa kasihan Meru menghempaskan tangan Daisy sampai cewek itu jatuh terduduk di aspal.

"Aw, sakit!" Ringisnya membersihkan telapak tangannya yang tergores terkena Aspal.

"Gila ya lo!? Kasar banget sama cewek!" Protesnya marah. Meru merotasi bola mata.

Laugh With ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang