14

632 16 0
                                    

Setelah kejadian ditaman itu, Umji susah untuk pergi Sendirian, Kim Namjoon, tunangan Umji selalu mengawasi dan mengikuti kemanapun Umji pergi, Umji ingin bebas, tetapi Kim Namjoon tetap Kim Namjoon, hatinya sekeras batu.

Yuju pov

"Jujur, aku kasian sama Umji, dia masih muda, masih ingin bermain seperti kami, tapi kedua orang tua nya sudah membuat Umji mempunyai sebuah ikatan yang sakral, dan Seungkwan harus menanggung sakit hati yang bertepuk sebelah tangan ini. Aku tak tega kepada kedua teman ku"

"Sayang, kamu mikirin apa sih?" Aku kaget saat Dokyeom memanggil ku.
"Aku hanya memikirkan Umji dan Seungkwan, tidak kah kamu melihat kesedihan dikedua muka mereka?" Ucapku sedih.
"Ooo.... iya sayang, aku juga gak habis pikir, Umji masih muda, kenapa harus berjodoh sama ahjussi seperti Namjoon hyeong? Apakah tak ada yang lebih muda lagi? Ada ada saja ya" ucap dia sambil memeluk pundakku dan mengusap rambut ku.
"Semoga aja ini hanya sementara, aku tak tega dengan Seungkwan, semenjak Umji menjelaskan semua, Seungkwan seperti mayat hidup, makan pun sedikit, mengenaskan" ucapku sambil membuang nafas berat.

Wonwoo pov

Persetan dengan perjodohan, jadi itu alasan kenapa Seungkwan ditolak? Kalau saja membunuh tidak dosa, sudah ku bunuh tu kedua orang tua dari Umji ku bunuh dengan keji, aku tusuk pakai belati yang ku punya, tapi apa daya lah

"Chagi, sekarang kita kerumah Seungkwan untuk menghiburnya" ucapku sambil menciumi kedua pipi pacar ku.
"Apakah Seungkwan sudah membaik? Aku khawatir sama dia" ucapnya manyun.
"Sudah, maka dari itu kita jenguk dia dan hibur dia" ucapku senyum
"Kuyyy"

Sinb pov

Sabar ya Seungkwan

"Sinb!!! Ayo siap siap kita ke Apartement Seungkwan" Teriakan Mingyu bisa membuatku tuli seketika.
"Kau bisa tidak kalau tidak teriak padaku? Itukah yang dinamakan pacar yang baik tuan Kim?" Ucapku sinis.
"Mian baby gak bermaksud membuatmu tuli untuk saat ini... hahahahahahahahahahah" ketawanya itu lho manis kayak kecap bagoran.

Scoups pov

Fuck! Kim Namjoon? Si buruk tunangan dengan Umji? Oh tidak! Semoga ini hanya mimpi tidak bisa kubayangkan gimana perasaan Seungkwan

"Sowon, calon istriku, mau ke Apartement Seungkwan sekarang atau nanti huh?" Ucapku sambil melihat Sowon ku memasak.
"Sebentar lagi, aku sedang membuat cupcake untuk Seungkwan dan yang lain" senyumnya.

Umji pov

"Oppa, aku ingin pergi, tapi Sendirian tanpa oppa, boleh ya?" Seru ku sambil menunjuk kan puppy eyes yang ku punya.
"Tidak! Kau harus pergi bersama ku! Aku tak akan membiarkan mu bertemu dengan Seungkwan, apalagi sampai dipeluk seperti ditaman itu!" Bentaknya.
"Aku juga punya kebebasan oppa, kita cuma CALON TUNANGAN belum TUNANGAN,  BAHKAN MENIKAH PUN AKU RAGU, aku capek dikekang sama oppa, aku capek dikurung gini kayak anak ayam! Aku yakin, kedua orang tua ku pasti tidak tau kalau kau seperti ini pada ku, plis bebasin aku, kali ini aja oppa, aku udah lama gak keluar dengan bebas" ucapku marah dan sambil menekan kata calon tunangan, tunangan dan menikah.
"Oke! Waktu mu 3 jam, kau tak boleh pergi dengan cowok! Bahkan bertemu dengan cowok, siapa pun itu! Mau kakak mu, saudara mu, aku gak peduli" ucapnyantak kalah marah.
Aku langsung pergi kerumah orang tua ku dan memberi tau semua prilaku nya terhadapku yang sudah ku rekam diam diam.

Rumah Orang tua Umji

"Annyeong.... eommaaaaaaa appaaaaaaaa!!!!!!  Kalian dimana???? Wer ar yu mai famili????" Teriak ku
"Astaga Umji, dari mana saja kau ini huh? Namjoon berkata jika kau menghilang? Apa benar?" Ucap ibu ku pada ku, aku hanya menggelengkan kepala ku.
"Dia bohong eomma aku disekap sama dia, aku dikekang sama dia, bahkan aku tak bisa kemanapun sesuka hati ku, fia mengawasi ku, bahkan sekarang hanya 3 jam waktu yang dia beri kepada ku eomma, percaya padaku?" Ucapku sedih dan menunduk. Shit aku gak bisa menahan untuk menangis.
"Hah? Jinja? Michigesseo! Kim Namjoon pabbo" gerutu ibu ku.
"Aku ingin membatalkan perjodohan ini.... hikss.... a.... ku u....dah gak ku...at lagiihh, ak...u men...cintai o...rang lain bu" ucapku terbata, akhirnya aku menangis dan berusaha untuk menyelesaikan ucapanku.
"Mwo??? kau suka sama siapa nak? Kenapa tidak bilang dari dulu?" Ibu pun memelukku
"Aku udah gak kuat lahi eomma biarkan aku bersama orang yang aku sayang dan aku tak mau lagi buat dia sedih karna cintanya aku tolak" ucapku sambil menghapus sisa air mata ku.
"Baik lah, tunggu appa pulang, terus kita bicarain sama appa ya" syukurlah ibu ku mau mengerti... saranghae eomma... eomma arreumdawo deh hehe batin ku.

SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang