"Eh Yeon semalem Jihoon ngekor lo lagi ya?"
Saat ini Daniel dan Siyeon sedang berada di perpustakaan. Daniel yang notabene termasuk salah satu mahasiswa pintar di jurusan Kimia, dia membantu Siyeon menyelesaikan tugas yang di berikan pak Jisung tadi pagi.
"Iya nih. Gue masih ga ngerti maksud dia apa. Ga capek gitu tuh anak ngekor gue mulu?"
"Lo juga ga peka sih. Udah keliatan banget kalo Jihoon tuh naksir berat sama lo. Udahlah terima aja."
"Gue gamau sama kerdus cem dia."
"Dia cuma bercanda kali. Gausah lo anggap serius. Yang beneran serius itu dia sayang sama lo."
"Tapi Niel, gue emang gamau sama dia. Perasaan gue juga gabisa dipaksain. Gue juga punya orang yang gue suka."
Daniel menatap Siyeon lebih dalam.
"Siapa Yeon? Lo suka lagi sama mantan lo?"
"Ya ga lah. Tapi terkadang masih suka gamon gue. Sayangnya dia udah punya cewe lain. Dia udah pacaran sama Yoona anak Psikologi. Udah jalan setengah tahun pula."
"Jadi siapa?"
"Sekarang ini gue tertarik sama anggota geng kita. Tapi, gue sama sekali ga berani buat bilang sama dia. Jadi gue rasa, gue cuma bisa sekedar deket atau mungkin nempel sama dia. Kalo seandainya gue berani, ya gue bilang."
"Hah?"
-oOo-
"Jiu, tugas lo mana? Siniin biar sekalian gue kasih ke pak Jisung."
"Bentar dikit lagi."
Siyeon menunggu lembaran tugas yang masih dikerjakan Jiu dengan serius.
"Nih." Jiu memberikan lembaran tugasnya pasa Siyeon.
"Mau gue temenin ga?"
"Gausah. Lo langsung ke kantin aja sama yang lain. Nanti gue nyusul."
"Oh oke. Gepeel ya say."
Siyeon mengacungkan ibu jarinya di hadapan Jiu dan tersenyum sumringah. Dia berjalan pelan sambil membawa tumpukan kertas menyusuri lorong kampus yang lumayan sepi.
"Yeon? Lo ngapain sendirian?"
Siyeon mengedarkan pandangannya ke sekeliling arah mencari asal suara. Sungwoon memunculkan batang hidungnya dari balik pintu toilet.
"Si Sungwoon ternyata. Gue pikir siapa."
"Lo pikir gue hantu?"
"Woon, temenin gue ke tempat pak Jisung yuk."
"Eh? Tumben lo gini? Kesambet apa neng?"
"Ih gausah banyak bacot deh. Buruan keburu pak Jisungnya keluyuran lagi."
"Oke oke."
Siyeon dan Sungwoon melewati banyak anak tangga menaiki lantai 4 dimana ruangan pak Jisung berada.
Siyeon masuk keruangan dan Sungwoon menunggunya diluar.Setelah urusan selesai, Siyeon keluar ruangan dan sedikit menggandeng lengan Sungwoon, mengajaknya ke kantin untuk berkumpul kembali.
"Lo kok jadi aneh gini sih? Beneran kesambet lo pasti."
"Apaan sih? Gue cuma pengen deket sama lo doang ga boleh?"
"Ya bukan gitu. Cuma aneh aja Yeon. Gitu aja sensian amat."
"Makanya jangan bacot mulu. Udah biarin aja."
Siyeon semakin mempererat gandengannya disepanjang perjalanan dan membuat raut wajah Sungwoon bertambah bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Before & After [ Dreamcatcher + Wannaone ]
FanficBerhati-hatilah dalam bersikap. Salah sedikit dan kau akan tahu balasannya. Balas dendam bukanlah sesuatu yang bisa disepelekan. Bahkan teman terdekatmu bisa dalam bahaya. ☆Dreamcatcher x Wannaone☆ ⚠bahasakasar ⚠nonbaku 2017©laxdrey