5 ⏪

87 12 1
                                    

"Ji, gue minta maaf sama lo."

Jiu hanya berdiri dari bangkunya dan pergi keluar kelas meninggalkan Siyeon yang membeku di depan mejanya. Jiu tidak membalas maaf dari Siyeon sepatah katapun.

"Ji! Jiu!"

Siyeon berteriak memanggil Jiu namun sama sekali tidak digubris. Siyeon hanya bisa menunduk menyesal sudah melakukan hal itu pada Jiu semalam. Padahal seharusnya dia tidak perlu begitu. Dia merutuki dirinya sendiri.

"Yeon? Lo sama Jiu kenapa?"

Jihoon datang dan menarik kursi di dekatnya untuk bisa duduk disebelah Siyeon. Yang ditanya hanya menatap Jihoon dan sedikit menangis.

"Hei, lo kenapa? Cerita sama gue sini."

"Gue nyesel. Kenapa gue harus bikin Jiu sakit hati sama gue? Cuma gara-gara hal sepele. Gue harus gimana?"

"Emang Jiu lo apain sih Yeon, sampe gitu?"

"Gue marahin dia cuma karena dia ga peka sama Seongwoo. Trus gue malah jitak kepala dia. Keras pula. Huweee~"

"Yeu. Lo juga sih. Udah tau Jiu baperan, malah digituin. Jelas marah lah."

"Tuh kan, lo juga jadi nyalahin gue. Nangis nih."

Siyeon semakin memperkuat tangisannya. Atau mungkin rengekannya.

"Eeeh, udah nangisnya. Canda kali Yeon. Yaudah nanti minta maaf lagi. Gue yakin kok Jiu ga bisa lama-lama marah sama lo. Pasti dimaafin. Percaya sama gue."

Siyeon mengangguk pelan.

"Makasih ya Hoon."

"Tapi hebat Seongwoo tipenya Jiu, mantep lah. Gue dukung."

"Iya kan. Tapi kalo Jiu nya ga peka mulu, kapan jadiannya? Itu yang bikin gue kesel."

"Nanti pas udah baikan, kalian ngomongin soal ini lagi berdua. Bikin Jiu paham kalo Seongwoo suka sama dia. Jangan pake bentak-bentak lagi."

"Yaudah deh, nanti gue omongin lagi. Makasih ya udah dikasih nasehat. Tumben lo bijak."

"Bijak salah, ga bijak makin salah gue di mata lo Yeon."

"Ehe. Gue ke kelas Daniel dulu ya. Ada urusan. Buruan ke kantin. Nanti keburu pada dateng. Dadah~"

Siyeon segera keluar dari kelasnya menuju kelas Daniel di lantai 4.

-oOo-

"Seongwoo? Lo sendirian? Yang lain mana?"

Jiu baru saja sampai di kantin dan mendapati Seongwoo seorang diri menunggu yang lain.

"Tadi gue bareng Sungwoon, cuma Sungwoon lagi ke kamar mandi. Bentar lagi sampe. Siyeon mana? Tumben ga bareng."

Jiu duduk tepat di samping Seongwoo.

"Gapapa. Gue masih kesel sama dia. Kepala gue masih pusing sampe sekarang gara-gara dia nih." Jiu memanyunkan bibirnya dan itu membuat Seongwoo ingin menci- maksudnya mencubit pipinya. Gitu.

"Masih pusing banget?"

Seongwoo mengelus pelan kepala Jiu. Berusaha menghilangkan pusing yang masih bersarang disana.

"Romantis ya kuy." Sungwoon muncul menghancurkan semuanya. Seongwoo langsung mengangkat tangannya dari kepala Jiu. Jiu yang ga peka nyerempet bego ini cuma bisa melihat keduanya secara bergantian.

Before & After [ Dreamcatcher + Wannaone ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang