karena waktu hari ulang tahunnya kemarin seongwoo berhasil kabur dari kejaran anak-anak remaja masjid yang sudah merongrong minta ditraktir, akhirnya hari ini seongwoo sudah tidak bisa mengelak lagi waktu motornya dicegat di depan taman.
walaupun namanya remaja masjid, tapi kelakuan aslinya ganas-ganas.
dan karena akhir bulan, seongwoo cuma mampu mentraktir gorengan di warung kopinya mbak indah. yang cowo, sih, ga masalah, tapi yang cewe, ya mana mau. katanya gorengan banyak minyaknya, bikin jerawatan, bikin gendut, padahal enak.
terlebih para omarisme yang masih sangsi sama mbak indah yang sudah merebut perhatian bang omarnya.
jadi ujung-ujungnya cuma cowo-cowo aja yang ngumpul.
"woon, gimana?"
seongwoo yang masih mengunyah tahu isinya menyenggol lengan sewoon.
sewoon meneguk kopi susunya lebih dulu sebelum menoleh ke samping, "gimana apanya, bang?"
"cheyeon."
sewoon mengerutkan dahinya bingung, "chaeyeon ya baik-baik aja, sih, kayanya."
seongwoo menghela nafasnya panjang.
seongwoo yang notabenya laki-laki aja ga habis pikir lagi sama tingkah dan semua responnya sewoon, apalagi chaeyeon yang seorang perempuan.
"lo sebenernya serius ga, sih, sama chaeyeon?"
sewoon sampai tersedak tempe mendoannya sendiri.
"kenapa, sih, bang, lo aneh deh."
memang bukan sehari atau dua hari seongwoo mengenal sewoon, tapi seongwoo baru tahu kalau sewoon setidak peka ini. brengsek.
"kalo ga serius, mending lo lepas aja."
lihat mukanya seongwoo yang kayanya udah kesel banget, sewoon ga berani lagi menyahut dengan candaan.
"toh selama ini gue sama chaeyeon baik-baik aja."
saking keselnya, seongwoo sampe ga sadar minum kopi susunya seongwoo. pantes kok manis banget, padahal kan seongwoo pesennya kopi hitam tanpa gula.
"zelo, kemaren dia minta dikenalin sama chaeyeon."
dan ucapan seongwoo kali ini sukses bikin sewoon keselek tempe mendoannya lagi, lebih parah dari sebelumnya.
"kak.. kak zelo yang.." sewoon menepuk-nepuk dadanya.
"iya, zelo yang duta kampus, zelo mahasiswa berprestasi yang kemarin baru menang lomba pkm dikti itu."
sewoon langsung bengong sambil memegang pinggiran piring plastik gorengannya.
"dulu jaehyun, kemarin wonwoo, sekarang ada zelo. lo mau nunggu sampe berapa orang lagi yang maju deketin chaeyeon, hah?"
seongwoo melipat tangannya di depan dada, "apa lo cuma mau sekedar menyombongkan diri, karena cewe secantik chaeyeon ngejar-ngejar lo?"
tidak.
bukan begitu.
bahkan sekedar terlintas di pikirannya saja tidak.
sewoon tidak pernah bermaksud menyombongkan diri, karena chaeyeon yang secantik mau bertahan untuknya.
tapi,
entahlah, apa yang ia rasakan selama ini benar atau tidak.
sewoon hanya merasa ragu.
"bergerak atau lo yang terbuang."
tapi semua laki-laki yang mau mendekati chaeyeon, bagaikan semut yang menemukan sebongkah gula, sama sekali tidak memberi sewoon waktu untuk berpikir.
padahal waktunya selama ini sangat panjang, sewoon hanya tak menggunakan kesempatannya dengan baik.
ditengah pemikirannya, tiba-tiba hyunbin mengagetkannya.
"chaeyeon lagi?"
sewoon masih diam.
hyunbin tertawa ringan sambil menggelengkan kepalanya, "dari puasa ramadhan sampe besok puasa arafah juga lo masih gini aja, woon. basi."
sama seperti sebelumnya. sewoon masih diam.
"sikatlah, woon! cupu lo!"
dan keyakinan itu tiba-tiba datang.
ya, sewoon harus bergerak.
tapi,
hanya satu masalahnya,
sewoon harus mulai dari mana?
"jangan lupa, kak, kalo lo masih punya tim sukses jibran jehan."
dan hyeongseop datang bagaikan air di tengah padang pasir.
dumb stuff ♛♚
kalo previewnya aja udah sukses bikin senyum-senyum
gimana lagu sama mv nya
aduduw
tomorrow is dday!
KAMU SEDANG MEMBACA
dumb stuff― sewoon ; chaeyeon ✔
Fanficdia begitu membingungkan. terkadang dia membuatku percaya jika ia menyukaiku dan di saat lain dia membuatku percaya jika aku hanya seseorang yang bahkan tak pernah terlintas dipikirannya [spin off of 'remaja masjid' #1] | kpoplokal ©2017 syyouth- P...