Chapter 2: Come Back
Luhan memandangi gedung-gedung tinggi yang berlalu pelan. Orang-orang terlihat sibuk dengan ponselnya masing-masing walau mereka sedang berjalan. Di jaman canggih seperti sekarang ini, sepertinya ponsel merupakan benda yang wajib untuk dipandangi. Melupakan pemandangan daun-daun kering yang berjatuhan dari pohon-pohon di sisi jalan. Luhan memperhatikan daun-daun kering itu."Sudah musim gugur yah?" Luhan bergumam lirih kemudian menghela nafas.
"Kau tak apa?" Kris yang sedang menyetir bertanya. Pandangannya menatap Luhan prihatin.
"Gwanchana." Luhan mencoba tersenyum pada Kris.
Saat keluar dari kantor Sehun, Kris menghampirinya dan mengantarkannya pulang. Setidaknya Sehun masih memperdulikannya dengan tidak membiarkannya pulang sendirian. Itu sedikit membuat perasaan Luhan lega karena Sehun tidak benar-benar melupakannya. Mengingat sikap Sehun, perasaan Luhan kembali tak nyaman. Padahal sedari tadi, ia mencoba untuk tidak terlihat cengeng di depan Kris. Tapi nyatanya satu lelehan hangat itu meluncur lagi dari mata rusa miliknya.
"Maaf Kris."
Kris menggaruk tengkuknya. Baru kali ini ia melihat Luhan menangis. Dan Kris jadi makin tak enak hati, karna dia lah Sehun dan Luhan bertengkar. Jika saja mulutnya tadi tak mengucapkan nama Yoona , mungkin mereka hanya bertengkar kecil seperti yang biasanya terjadi.
"Oh! Tidak!" Kris tiba-tiba menepikan mobil dan mengerem mobil mendadak. Beruntung Luhan menggunakan sabuk pengamannya. Jika tidak, mungkin jidad nya tidak akan selamat.
"Ada apa?" tanya Luhan khawatir. Apa mereka menabrak seseorang? Apa mereka menabrak kucing?
"Lihat! Mereka sedang melakukan promosi kedai bubble tea!" Kris menunjuk dengan antusias. Sedangkan Luhan mengikuti arah yang ditunjuk Kris.
Di samping mereka, dua orang badut berbentuk gelas bubble tea lengkap dengan sedotannya sedang membagi brosur, sesekali mereka bergoyang mengikuti irama musik yang diputar.
"Ayo kita masuk!" Tanpa disadari Luhan, Kris sudah membuka pintu di sampingnya kemudian menariknya keluar.
"Kris! Sabuk pengamanku!" protes Luhan yang tersangkut sabuk pengamannya yang belum dilepas.
"Maaf lu, tapi kita harus cepat. Promonya hanya berlaku untuk 50 orang pertama." Kris membantu Luhan keluar dari mobil setelah sebelumnya membiarkan Luhan melepas sabuk pengamannya.
"Astaga~ kau ini seperti maniak bubble tea saja." Luhan pasrah ditarik Kris memasuki kedai tersebut.
"SELAMAT! ANDA PELANGGAN KE 20 KAMI! SILAKAN MENIKMATI BUBBLE TEA SEPUASNYA~" pelayan kedai yang berkostum maid menyambut mereka dengan heboh.
"Ayo, ayo lu, pesan sepuasmu!" Kris juga ikutan heboh membuat Luhan mau tak mau tertawa karnanya. Astaga~ anak buah Sehun satu ini. Luhan tidak tahu jika di dalam tubuh Kris yang berkharisma itu terdapat juga Kris yang konyol. Mungkin karna terlalu lama bergaul dengan Chanyeol.
"Aku pesan taro satu. "
"Hanya satu? Itu mubazir, promonya kan bilang untuk menikmati sepuasnya. Ayo pesan yang lain lagi."
Luhan menggelengkan kepalanya. Sebenarnya cukup malu juga dengan aksi norak Kris.
"Satu dulu Kris, nanti kita pesan lagi." Luhan menghadap ke pelayan kedai kemudian bertanya "boleh kan?"
"Tentu saja! Selama kalian tidak meninggalkan kedai ini. Promo berlaku hingga nanti malam." Senyuman cerah didapat Luhan dari si pelayan kedai.
"Nah~ jadi kami pesan taro satu. Dan kau?" Luhan memandang Kris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Way
FanfictionRepost dari ffn cerita favorit aku Mafia hun and high schooler han