Repost

1K 85 67
                                    

Chapter 10: Luhan Kidnaped
4 hari sebelum Luhan diculik

Angin berhembus kencang malam ini, sebentar lagi musim dingin jadi wajar jika suhu semakin rendah tiap harinya. Yoona mengeratkan selimut tebal yang melilit tubuhnya, di genggamannya, secangkir coklat panas mengepul dan memberikan efek hangat. Tadi, saat ia akan beranjak tidur, Chanyeol mengajaknya untuk menikmati bintang di balkon kamar dan Yoona menyetujuinya, ia tahu jika ada sesuatu yang ingin dibicarakan lelaki tinggi itu.

"Bicaralah oppa." Yoona menyesap coklat panas untuk menghangatkan tubuhnya yang mulai menggigil.

"Kemarin aku mengatakan hal yang sebenarnya pada Ayah. Tentang identitas asliku sebagai anaknya."

Yoona langsung menoleh, tatapan terkejut itu ia lontarkan pada Chanyeol yang berwajah tenang dengan pandangan lurus ke depan. Jantung Yoona mulai berdegub cepat dan rasa gusar langsung menyerang tubuhnya. Jika Chanyeol mengaku dirinya lah Oh Sehun yang asli, bukankah itu artinya Oh Sehun yang sekarang akan didepak dari sini? Dan hal itu tentu saja akan menjauhkannya dari Sehun.

"La-lalu, apa yang Ayah katakan?"

"Dia memintaku untuk pergi."

Ada sebuah perasaan lega yang Yoona rasakan untuk kalimat Chanyeol barusan. Tapi ia harus meminta penjelasannya terlebih dahulu. "Apa maksud oppa?"

Chanyeol menghela nafas panjang dan berat. "Ayah bilang, ia lebih menyukai Sehun yang menjadi Ketua, bukannya aku. Jadi Ayah menyuruhku untuk pergi dari sini dan memulai hidupku yang baru."

Yoona langsung tersenyum lebar, tapi ia segera menghilangkannya agar tidak ketahuan Chanyeol. "Bukankah itu bagus? Oppa selalu menginginkan hal itu sejak dulu."

"Tapi aku tidak bisa mengorbankan hidup Sehun begitu saja. Jika aku menerima penawaran Ayah, secara tidak langsung aku akan memisahkan Sehun dan Luhan. Kau tahu sendiri bagaimana hancurnya Sehun ketika Luhan meninggalkannya."

Yoona meletakkan cangkirnya di atas meja. Ia kemudian berlutut di depan Chanyeol, diraihnya kedua tangan Chanyeol yang dingin lalu mengusapnya secara perlahan. Ketika ia mendongak, ia mendapati raut wajah frustasi milik Chanyeol. Yoona tersenyum untuk menenangkan hati Chanyeol yang sedang gusar.

"Oppa." Yoona menggunakan suara lembutnya untuk menarik perhatian Chanyeol. Pandangan lelaki itu sekarang tertuju padanya. "Kadang, kau harus mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan kebahagiaanmu sendiri."

"Jika kau ikut bersamaku dan mau hidup berdua denganku. Aku akan melakukannya."

Punggung Yoona menegang. Ia mendukung keputusan Tuan Besar untuk membiarkan Chanyeol hidup bebas adalah agar ia bisa tetap bersama Sehun. Jika Chanyeol memintanya untuk ikut dengan lelaki itu, bukankah sama saja artinya dengan ia melepaskan Sehun? Ia yakin nantinya ia tidak akan bisa menemui Sehun lagi. Yoona tentu saja menolak permintaan Chanyeol, tapi tidak dengan mengatakannya secara gamblang, hal itu akan menyakiti perasaan Chanyeol. Yoona harus mencari cara yang lebih lembut untuk menolak ajakan lelaki itu.

"Kau tidak mau?" Pertanyaan Chanyeol membuat Yoona yang tengah berfikir, tersentak.

"Bu-bukan begitu."

"Kau tidak ingin berada jauh dari Sehun?"

"Oppa~ jangan memojokkanku."

Chanyeol menghempaskan tangan Yoona dan hal itu sukses membuat Yoona tercengang. Ia tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar dari Chanyeol seperti ini.

"Masuk dan tidurlah." Ucap Chanyeol sebelum meninggalkan Yoona sendirian di sana.

Yoona mengamati punggung Chanyeol yang menghilang di balik pintu. Ia merasa sesak untuk beberapa saat, ucapan Chanyeol barusan terdengar sangat dingin. Apa lelaki itu marah padanya? Tentu saja, siapapun akan marah jika diperlakukan seperti Chanyeol.

Different WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang