Kehangatan yang Membeku

421 33 0
                                    

"Omeoni!” Teriak Yoona begitu sampai di rumah dan memeluk ibunya. “Kau sudah pulang?” Tanya ibu sambil tersenyum menyambut putrinya. “O, aku sudah pulang dan kelaparan.” Jawab Yoona dengan senyum manjanya. “Ah, putriku yang cantik, bibi hari ini tidak masuk jadi tidak ada yang memasak nak. Kau tahu sendiri bahan makanan sudah habis dan ibu tidak bisa pergi kemana-mana. Mianata.” Yoona tersenyum mendengar perkataan ibunya tersebut, “Kenapa ibu minta maaf padaku? Kalau aku kelaparan dan bahan makanan di rumah habis, itu adalah salahku. Untuk menebusnya, kita akan makan malam di luar malam ini.” ucapnya.

Tiba di sebuah restoran khas Korea, Yoona menuntun ibunya memasuki restoran tersebut dan duduk di salah satu meja yang masih kosong. Ibu Yoona sudah hampir setahun tidak bisa melihat dengan jelas. Penyakit ibunya semakin hari semakin parah tapi ibu tidak mau oprasi. Dia tahu, ibunya tidak mau membebani dirinya. Oleh karena itu untuk biaya S2, Yoona berusaha mencari beasiswa sedangkan tabungannya dia kumpulkan untuk pengobatan ibunya. Beruntung adik ibunya mau membantu mengurus segala keperluannya.

“Bagaimana pekerjaanmu nak?” Tanya ibu sambil menunggu pesanan mereka datang. “Baik bu.” Jawab Yoona. “Apa kau sudah mendapat informasi untuk beasiswa?” Tanya ibu lagi. “Entahlah bu, aku kadang berpikir untuk berhenti mencari beasiswa.” Jawab Yoona lesu. “Waeyo? Apa susah?” Tanya ibu. “Ani, aku hanya tidak ingin meninggalkanmu.” Jawab Yoona sambil memegang tangan ibu. Ibu tersenyum dan mengelus tangan putrinya tersebut, “Kau tahu kan apa yang akan ibu bilang? Ibu akan menjadi ibu paling jahat jika sampai menghambat cita-cita anaknya. Kehidupan ibu tergantung pada kebahagiaanmu nak.” Ucapnya. “Gumawo omeoni.” ucap Yoona. “Yoonayah, aku ingin ke toilet.” Ucap ibu, Yoona pun lantas mengantar ibu ke toilet.

Begitu sampai di mejanya, Yoona kaget karena mejanya ada yang menempati. Dua orang namja yang sudah tidak asing baginya, Kyuhyun dan Changmin. “Ya! Kenapa kau duduk di mejaku?” Tanya Yoona pada Kyuhyun. “O! kau? Kenapa kau ada di sini?” Tanya Kyuhyun kaget. “Ini mejaku. Aku dan ibuku mau makan. Kenapa kalian menempatinya?” Tanya Yoona lagi menegaskan. “Hanya meja ini yang kosong. Kau datang-datang bilang ini mejamu?” protes Kyuhyun. “Barusan aku dan ibuku dari toilet jadi kami meninggalkan meja ini.” Jelas Yoona. “Kalau begitu itu masalahmu.” Ucap Kyuhyun. “Ya!” Yoona berteriak kesal. “Ada apa nak?” Tanya ibu. “Ada dua orang gila mengambil meja kita bu.” Jawab Yoona. Kyuhyun melotot pada Yoona karena Yoona menyebutnya gila namun Yoona tidak peduli. “Mianata Yoona ssi, kami benar-benar tidak tahu meja ini sudah kau tempati sebelumnya. Tadi saat kami masuk hanya meja ini yang kosong.” Ucap Changmin sopan. “Kau mengenalnya Yoonayah?” Tanya ibu. Yoona tampak masih kesal dengan Kyuhyun, dia bahkan tidak menjawab pertanyaan ibu dan tidak menghiraukan kata-kata Changmin. Yoona hanya memandang sinis pada Kyuhyun.

Sampai akhirnya pelayan datang mengantar pesanan Yoona dan ibunya. “Maaf, apa kau tidak bisa menyediakan meja lain untuk mereka? Mereka mengambil meja kami.” Tanya Yoona pada pelayan tersebut. “Kami mohon maaf, hanya ini meja yang tersedia. Kami harap anda mau berbagi meja karena meja ini cukup untuk berempat.” Jawab pelayan tersebut. “Mwo? Bagaimana mungkin!” protes Yoona. “Sudahlah, bukankah mejanya cukup lagipula kalian saling kenalkan?” Tanya ibu lagi. “Tapi bu..” rengek Yoona. “Kau hanya tinggal makan cepat dan segera pergi. Bukankah mudah?” ucap Kyuhyun dingin. Yoona semakin kesal pada Kyuhyun. “Maafkan kami, terutama adikku. Dia hanya sedang kelaparan.” Ucap Changmin sambil membungkuk. Ibu Yoona tersenyum dan Yoona tidak punya pilihan. Diapun akhirnya duduk Di samping Kyuhyun dan ibunya duduk di samping Changmin.

“Eomma! Kau harus makan banyak, aaaa…” ucap Yoona sambil menyuapi ibunya. “Ibu bisa makan sendiri nak.” Ucap ibu. “Ani! Aku ingin ibu menyerah dan mengakui kalau ibu sebenarnya tidak ingin aku pergi. Aku akan membuat ibu tidak bisa hidup tanpaku.” Ucap Yoona sambil tersenyum manis. “Dasar gadis nakal!” protes ibu sambil tersenyum.

Beautiful In WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang