Saatnya Untuk Menemukan Jawaban

412 18 0
                                    

"Aku pikir, membangun tenda tidak akan efektif jadi aku menyewa ini.” Ucap Yoona saat memasuki cottage. “Akhirnya kau sedikit waras juga.” Ucap Donghae lalu duduk di salah satu sofa. “Sekretaris Kwon, terima kasih sudah mau ikut.” Ucap Yoona pada Yuri. Yuri tersenyum dan mengangguk.

“Apa Kyuhyun tidak datang?” Tanya Seohyun tampak sedikit kecewa. Yoona tersenyum, “Dia pasti datang.” Ucapnya mencoba menenangkan Seohyun. Donghae tampak tidak suka, “Aku bahkan tidak tahu ini acara apa” ucapnya. “Ya!” teriak Yoona pada Donghae. “Mwo?! Kau akan pergi, Kyuhyun pergi, itu bahkan lebih menyebalkan. Kalian bahkan tidak memikirkan perasaan orang-orang di sekitarmu!” teriak Donghae. “Deo!” lanjut Donghae sambil menunjuk Seohyun. “Kau bahkan hanya perduli pada perasaanmu sendiri! Kau selalu tampak menyedihkan karena Kyuhyun selalu mengacuhkanmu! Kau buta terhadap orang lain yang selalu setia mencintaimu, mengkhawatirkanmu!” Donghae terus berteriak pada Seohyun.

“Gemanhae hyung!” teriak Kyuhyun yang ternyata sudah ada diantara mereka bersama Changmin. “Kenapa kau berteriak pada orang lain atas kekesalanmu?” lanjut Kyuhyun. “Selama ini aku selalu diam. Kau pikir mudah bagiku untuk terus menunggu wanita yang jelas menolakku? 10 tahun aku menunggunya dan ketika aku bertemu dengannya lagi, dia hanya mencarimu! Tapi aku tetap diam karena aku lebih mencintaimu dari apapun. Aku mengalah, aku pikir kau akan tersenyum karena ada dia. Bukan senyummu tapi tangisannya yang aku lihat.” Ucap Donghae. Kyuhyun menghampiri Seohyun, “Aku mencintai orang lain. Bukalah hatimu untuk yang lain jika memang kau mencintaiku karena itu sia-sia.” Ucapnya.

Semua orang terkejut dengan perkataan Kyuhyun. “Ya, apa yang kau lakukan?!” Tanya Yoona yang tidak tega pada Seohyun. “Mwo? Kau mau membelanya lagi?! Kau akan marah padaku hanya karena aku jujur padanya?” Kyuhyun balik emosi. “Apa yang salah dengan aku mencintai wanita lain?” lanjut Kyuhyun.

Donghae tidak berkata apa-apa lagi lantas pergi keluar. Sementara Seohyun hanya menangis dan Yoona berusaha menenagkannya. Yuri berusaha mengejar Donghae sampai keluar dari cottage, salju turun agak lebat. Yuri terus mengejar Donghae yang terus melangkah diantara salju tebal. Yuri merasa dadanya sesak dan kepalanya pusing. Donghae yang melihat Yuri mengikutinya kembali lagi untuk menghampiri Yuri. “Apa yang kau lakukan?” Tanya Donghae. “Kau pergi dan tidak memakai mantel.” Jawab Yuri sambil menyodorkan mantel pada Donghae. Donghae tampak kaget dengan perhatian Yuri, sementara Yuri tidak mampu berdiri lagi lalu pingsan. Donghae panik dan menggendong Yuri kembali ke cottage.

“Yoona yaa!” teriak Donghae panik. “Apa yang terjadi? Ada apa dengannya?” Tanya Yoona kaget. “Aku tidak tahu, bantu aku.” jawab Donghae. “Ne, baringkan dia di kamar.” ucap Yoona. Donghae pun membawa Yuri ke kamar dan membaringkannya di atas ranjang. Donghae tampak begitu khawatir, dia menyelimuti Yuri dan terus memegang tangan Yuri. Yoona mencoba memeriksa keadaan Yuri. Saat Yoona memegang pipi Yuri, tiba-tiba air mata Yuri menetes. Yoona dan Donghae kaget dan saling berpandangan. “Aku rasa dia butuh istirahat.” ucap Yoona. Donghae mengangguk dan melepaskan tangannya dari tangan Yuri lalu keluar dari kamar.

“Dia tidak apa-apa?” Tanya Seohyun pada Donghae. “Aku harap begitu. Maafkan aku.” Ucap Donghae dengan wajah menyesal. “Ne.” ucap Seohyun. “Tidakkah kau pikir harusnya kita membuat Yoona senang? Kenapa kita malah membuat keributan disini?” tanya Seohyun. “Kau benar, aku sangat menyesal.” jawab Donghae. “Tidak apa-apa, aku rasa belum terlambat.” Ucap Seohyun dengan senyum manisnya. Donghae pun membalas senyum Seohyun.

“Kau sendiri, apa kau tidak apa-apa?” tanya Donghae. “Gumawo. Kau telah menyadarkanku. Harusnya saat aku merasa sakit ketika Kyuhyun mengacuhkanku, aku saat itu juga tahu perasaan orang yang aku acuhkan. Mungkin Tuhan mencoba menghukumku lewat Kyuhyun. Aku bahkan tidak pernah bersyukur ada orang begitu tulus mencintaiku.” jawab Seohyun. “Tapi benarkah kau seperti itu padaku? Aku bahkan tidak tahu.” lanjut Seohyun. “Aku menunggumu untuk menjelaskan segalanya. Salah paham yang terjadi dari dulu. Aku tahu kau benci perjodohan itu. Bahkan aku tahu ayahku menjodohkanku denganmu bukan karena dia pikir aku menyukaimu tapi karena dia tidak ingin Kyuhyun menguasaimu. Ayahmu adalah mitra penting perusahaan kami. Kau tahu sendiri bagaimana ayah pada Kyuhyun? Saat itu aku selalu merebutkanmu dengan Kyuhyun. Tentu saja karena kau satu-satunya teman perempuan yang kami miliki. Maafkan aku dan ayah.” Ucap Donghae. Seohyun tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Untuk apa kau minta maaf? Bahkan perjodohan itu tidak pernah resmi dilangsungkan.” Ucapnya. “Ne, itu karena kau pergi. Aku tidak menyangka kau berani melakukan hal itu. Tapi itu membuat aku dan Kyuhyun bertengkar. Aku pikir karena dialah kau pergi, begitupun sebaliknya. Bukankah itu lucu?” ucap Donghae. Seohyun tersenyum. “ne kalian memang kakak beradik yang lucu.” Ucapnya.

Beautiful In WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang