Kehidupan di Mulai

416 28 0
                                    

Hari ini Donghae mulai bekerja di kantor. "Dia adalah pemimpin yang sesungguhnya, kalian harus menghormati dan selalu mendukungnya." Ucap paman Dongwoon saat memperkenalkan Donghae di depan Staf kantor. Donghae pun menyalami semuanya, lalu masuk ke dalam ruangannya. "Paman, apa anda benar-benar mau pensiun setelah ini?" Tanya Donghae pada Dongwoon. "Tentu saja, umurku sudah tua, aku ingin beristirahat. Aku yakin kau pasti bisa menangani semuanya." Jawab Dongwoon. "Tapi, aku masih butuh arahan dan bimbinganmu paman. Kyuhyun akan masuk itupun setelah menyelesaikan kuliahnya. Aku tidak yakin bisa memimpin perusahaan ini sendiri." Ucap Donghae. "Ayahmu, mewariskan ini semua atas namamu pasti karena dia percaya padamu." Ucap Dongwoon sambil menepuk pundak Donghae. "Aku yakin ayah punya alasan khusus, kenapa hanya namaku dan tidak ada nama Kyuhyun." Ucap Donghae. Paman Dongwoon terlihat agak kaget mendengar ucapan Donghae tersebut, "Kau mengetahuinya?" tanyanya. "Ne? Apa memang alasan itu benar-benar ada paman?" Tanya Donghae balik, kaget. Paman Dongwoon tampak kelimpungan, dia tampak bingung dengan mencoba menghindar dari pandangan Donghae.

"Saat itu aku masih kecil saat bertanya kenapa nama belakang kami berbeda. Kenapa Kyuhyun tidak memakai nama belakang ayah malah memakai nama belakang ibu? Meskipun aku tahu ada yang tidak beres, tapi aku berusaha untuk diam karena ayah pasti marah dan ibu selalu tampak sedih." Lanjut Donghae. "Kau begitu menyayangi adikmu?" Tanya paman Dongwoon. "Tentu saja, aku sangat menyayanginya. Dia satu-satunya yang aku punya." Jawab Donghae. Paman Dongwoon pun tersenyum mendengar jawaban Donghae, "Ibumu akan cukup bahagia dengan hal itu." Ucapnya.

Tiba-tiba pintu ruangan diketuk. Paman Dongwoon membukakan pintu, "Masuklah." Ucapnya. "Donghaeyah, kenalkan ini nona Kwon Yuri." Paman Dongwoon mengenalkan Yeoja yang baru saja masuk ke ruangan Donghae. "Annyeonghasseo, Kwon Yuriimnida." Ucap Yeoja cantik tersebut memperkenalkan dirinya dan menyalami Donghae. "Annyeonghasseo, Lee Donghaeimnida." Sambut Donghae. "Dia yang paman tunjuk sebagai pengganti paman untuk membantumu disini. Dia selama ini menjadi sekretaris sekaligus orang kepercayaanku. Dia sudah sangat mengerti apa tugas-tugasnya, meskipun umur kalian sama tapi pengalamannya sudah luas. Kau bisa mengandalkannya dan aku bisa tenang meninggalkan kantor ini padamu." Ucap paman. "Bukankah lebih menyenangkan untuk bekerja dengan gadis cantik daripada orang tua sepertiku?" lanjut paman menggoda Donghae. Yuri melihat kearah Donghae yang tampak tersipu.
"Aku mengharapkan bantuanmu sekertaris Kwon. Semoga kita bisa bekerja sama." Ucap Donghae sambil tersenyum dan menyodorkan tangannya pada Yuri. "Ne." Ucap Yuri sambil membalas senyum Donghae dan menyambut tangan Donghae hingga keduanya bersalaman. Paman Dongwoon pun turut tersenyum melihat keduanya yang tampak serasi.
...
Kyuhyun seperti biasa menghabiskan waktunya di ruang baca. Asyik membaca buku Kyuhyun tidak menyadari Seohyun yang tengah mendekatinya. "Ya! Kau begitu serius sampai tidak menyambutku?" Tanya Seohyun begitu sudah berdiri dihadapan Kyuhyun. "Kau tidak mengetuk pintu, bagaimana aku tahu kau masuk begitu saja." jawab Kyuhyun datar. "Tapi pintunya terbuka, makanya aku langsung masuk." ucap Seohyun.

"Kyuhyun ssi, apa kau benar-benar tidak mencintaiku lagi?" Tanya Seohyun sambil bersimpuh dihadapan Kyuhyun. Tatapan Seohyun begitu sendu menanti jawaban Kyuhyun. Kyuhyun mau tidak mau menutup bukunya, "Kau, apa kau benar-benar mencintaiku?" Tanya Kyuhyun balik. Seohyun mengangguk, "Apa kau tidak bisa melihatnya? Aku tidak bisa melupakanmu sejauh dan selama apapun aku berusaha menjauhimu." ucapnya. "Tidakkah kau berpikir itu hanyalah emosi karena kau tidak suka dengan perjodohan. Aku hanyalah alat pemberontakanmu terhadap keputusan ayahmu." ucap Kyuhyun. Seohyun menangis mendengar ucapan Kyuhyun tersebut ia pun tertunduk tidak mampu berkata apa-apa. Kata-kata Kyuhyun begitu menyakitinya. Seohyun keluar tanpa sepatah katapun.

Yoona yang tidak sengaja melihat kejadian tersebut begitu khawatir pada keadaan Seohyun. Tapi siapa dirinya, bahkan sedikitpun dia tidak berhak ikut campur. Dalam ragu, Yoona mencoba mengejar Seohyun dan tidak menemui Kyuhyun yang hanya terdiam. Saat Yoona mencari Seohyun keluar, mobil Seohyun sudah tidak ada. Yoona mengecek ke jalanan namun mobil Seohyun sepertinya sudah berlalu. Yoona menyesali keadaan tersebut.

Beautiful In WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang