"Aku hamil oppa,"
JDAAARRR!!!
Jinki langsung membisu dan mematung sejenak."Kau serius gwe....?" (Jinki terbelalak)
"Bagaimana kau menganggap hal ini canda'an sementara perut gwe sudah membuncit begini.memang belum terlihat.tapi lihat 1 bulan lagi.itu akan benar-benar terlihat! Itu salahmu Senior jinki!! Kau membuat semua semakin rumit!sekarang kau menghancurkan sahabatku!! Kau!! benar-benar!!.kalau sudah seperti ini...kita harus bagaimana!! ya ampuuuun....kalian membuatku gila!!!" Taemin Marah besar dan terus memarahi Jinki, Gwe dan jinki yang merasa memang salah hanya diam saja mendapat omelan dari Taemin.
"Sekarang aku harus bagaimana?"
Gwe mulai menagis...duduk dan memeluk perutnya."Haruskah ku gugurkan bayi ini?"
Pernyataan gwe membuat jinki dan taemin terkejut."Andweyoo!!!! andwee!! Aku akan bertanggung jawab!" Ucap jinki yang langsung memeluk gweboon.
"Aku senang kau mengandung anak kita,aku akan segera menikahimu...aku sebentar lagi akan lulus SMA,aku akan segera mencari pekerjaan dan kita segera pindah dari ini,"
"MWO!!! kalian ingin pergi meninggalkan Kakak kalian sendiri! Sudah ku duga! kalian memang jahat dan kejam,apa tujuan ku bungkam selama ini!! Tujuanku agar kalian tidak pergi,dan yang terjadi, kalian membuat kesalahan semakin besar dan pergi mencari kebahagiaan kalan sendiri??? Bagaimana dengan Minho ku? tidak adakah sedikit kalian memikirkan tentang minho ku? Bagaimana dia nanti? Apa dia masih bisa hidup biasa saja?apa dia masih bisa bahagia? " Taemin mulai murka dan mencerca Jin-Boon.
"Lalu kami harus bagaimana?"
Ucap Jinki yang tidak kalah kalut nya....Gweboon sudah bercucuran air mata sedari tadi...3 orang di ruang makan itu tengah sama-sama frustasi."Gwe...mau tidak mau...kau harus mengatakan nya pada Minho oppa...tapi ingat!!! apapun yang terjadi jangan katakan siapa ayah dari anakmu ini, dengan ini...kalian akan tetap hidup bersama...tapi konsekuensinya....status anakmu nanti tidak mempunyai ayah...hanya ibu saja yang tertulis di akta kelahiran nya,"
"Itu tidak masalah...asal aku tetap bisa bersama Jinki oppa dan Minho oppa...."gweboon menyetujui.
"Baiklah...sepakat! jangan beritahu siapa ayah nya!mengerti gwe?"taemin meyakinkan lagi.
"Arraso taem..." mereka sudah membuat keepakatan...mau tidak mau jinki juga harus menyetujuinya....tersirat wajah kesedihan karna tidak boeeh mengakui anak nya sendiri...tapi itu konsekuensi nya.jika dia tetap bersama keluarga nya.
"Omooo...sarapan sudah siap....dan semua juga sudah berkumpul..tapi..kenapa kalian belum mulai? menungguku eoh?" Minho menyembulkan kepala di pintu,berjalan menuju meja makan kemudian duduk bersama mereka.
"Kami menunggumu oppa...."
Ucap taemin dengan manis."Jinjjayo? Ah..maaf...aku bangun siang habisnya aku lelah sekali semalam aku." Langsung berhenti dan melirik taemin.Taemin sudah bersungut-sungut seolah berkata
"Katakan saja!ku bunuh kau" Minho bergidik dan..."Ah...lupakan...mari kita sarapan"
Ucap minho dengan nada ceria...Sarapan berjalan seperti biasa...bedanya hanya smua orang diam..kcuali minho yang masih ceria...ini adalah hari minggu...banyak waktu untuk mereka habiskan bersama...
"Karna ini hari minggu...mari kita semua jalan-jalan...piknic,camping atau memancing bersama?pasti menyenangkan..." minho berceloteh dengan gembiranya....
"Mungkin lebih baik kita pergi ke dokter oppa..." taemin membuka omongan...gwe dan jinki terkejut.mau tidak mau...gweboon harus mengaku sekarang...
KAMU SEDANG MEMBACA
FRONTAL (Fanfic Onkey, Fanfic 2Min Rate M)
FanficMature Content! [Privat] Perasaaan Laknat ini tak dapat di tahan.. Tak perduli Dosa seperti apapun tetap di lakukan, Jinki Hanya Buta oleh perasaan terkutuknya.