1

17.7K 758 10
                                    

Sakura tidak akan pernah menyimpan rasa benci kepada Sasuke. Walaupun dibanyak situasi pria  tersebut menyakiti hatinya juga menjadi penghianat. Sasuke  mengatakan revolusi, dia menginginkan dunia shinobi yang baru dan akan menjadi bayangan. Berbeda dengan Itachi yang rela mengorbankan segalanya untuk kepentingan desa, Sasuke memilih ingin menghancurkannya. Untuk membalaskan dendam atas penderitaan yang dialami Itachi selama ini. Sasuke memutuskan semua ikatannya dengan semua orang. Cinta, sahabat, dan desa tidak berarti lagi di kehidupannya. Dia tidak akan pernah berhenti mewujudkan ambisinya sampai ada pria yang mengaku sahabatnya dan diakui Sasuke sebagai sahabat pertama menghentikannya. Naruto melakukan apapun untuk Sasuke. Kekuatan yang sama besar terbentur lalu terjadi ledakan yang sangat besar menyebabkan kedua patung raksasa kedua orang yang telah membangun Konoha hancur dan satu tangan yang hilang masing-masing dari mereka.

"Aku lupa kau kan orang bodoh," kata Naruto setelah Sasuke mengatakan bahwa dia akan mati.

Untuk kedua kalinya setelah Itachi mati, Sasuke menjatuhkan air matanya. Betapa besar dosa yang di buatnya tapi masih ada orang yang menganggapnya. Mulai saat itu Sasuke menyadari masih ada orang yang memikirkannya dan menyimpan rasa sayang kepadanya. Sebagai permulaan Sasuke mengatakan maaf kepada wanita berambut merah muda.

"Maaf," Hanya satu kata yang bisa mewakili perasaan Sasuke.

"Untuk apa?" Sakura masih mengeluarkan cakra hijau, dia mengalihkan pandangannya dari Sasuke.

"Untuk segalanya," dengan suara berat Sasuke menjawabnya, tidak perlu dihitung berapa banyak hal yang harus Sakura beri maaf.

Badan Sakura bergetar menahan tangis tapi akhirnya dia menyerah, air mata jatuh.

"Kau menyebalkan,"dia mengatakan kata yang sering Sasuke gunakan kepadanya. Sakura bicara ketus mewakili perasaan marah dan senang.

"Baka!"

Sesuai dengan kepercayaan Sakura tim tujuh berkumpul. Sekarang tidak ada balas dendam. Sasuke telah kembali walaupun akhirnya dia pergi lagi. Naruto, Sakura, dan Kakashi percaya jika Sasuke akan pulang. Karna tempat Sasuke pulang hanya di sini, tempat dimana ada orang yang memikirkannya.

"Apa dia akan kembali?" Sakura bergumam sambil berjalan menuju gerbang desa. Mengingat semuanya perasaan Sakura menjadi campur aduk. Ingatannya tentang Sasuke yang mengetuk dahi lebarnya membuat hatinya menghangat. Apalagi senyuman Sasuke yang sudah lama tidak dilihatnya muncul saat akan meninggalkan desa.

Sakura belok ke arah kanan menuju kantor hokage.

"Huh...apa mungkin dia sedang bersama dengan seorang wanita?"

Sakura tidak akan pernah berhenti memikirkannya. Sasuke mempunyai gerombolan penggemar. Akan selalu ada gerombolan wanita yang akan mendekati Sasuke. Tidak peduli dan tidak tahu menahu jika Sasuke akan menggunakan sharingan miliknya untuk menciptakan genjutsu atau  amaterasu. Namun, Sakura yakin jika Sasuke tidak akan membunuh mereka. Sasuke sedang dalam perjalanan menebus dosanya jadi tidak mungkin Sasuke menambah dosa dengan membunuh gadis-gadis yang membuatnya terganggu.

Sakura tertawa kecil, betapa kakunya Sasuke pada seorang gadis. Pikirannya melayang saat dua tahun yang lalu setelah pertarungan akhir Sasuke dan Naruto. Sasuke berada di dalam penjara dan Naruto berada di rumah sakit. Badan Sasuke diikat menggunakan kain, dia tidak bisa bergerak kecuali untuk mendongak atau membuka mulut. Mata Sasuke tertutup selembar kain. Tapi percayalah, Sasuke masih terlihat tampan. Sakura mendapatkan perintah untuk mengobati dan memberikan makanan pada Sasuke oleh Kakashi. Rukodaime bilang Sakura adalah ninja medis yang berpengalaman dan tentu saja hebat lalu gadis itu merupakan muridnya yang sangat dia percaya dan rekan dari Sasuke sendiri. Terus terang, Sakura merasa canggung memasuki ruangan yang sama dengan Sasuke. Dia berusaha mengatur nafasnya yang tidak sinkron.

"Sakura, ya?" gadis itu berhenti, dia tidak terkejut. Sasuke masih bisa mendeteksi cakranya.

Sakura berjalan kaku mendekati Sasuke. Dia meletakan nampan berisi perban dan makanan. Tidak ada pembicaraan ketika Sakura menyuapkan makanan bagi Sasuke atau saat melilit perban di tangan pria itu.

Sakura bangkit, pekerjaannya sudah selesai. Sebenarnya tidak ada kaitannya tapi kan Sakura merupakan gadis.

"Yo! Sakura-chan!" Naruto datang dari arah berlawanan.

Sakura tersenyum dan senyumannya tambah mengembang ketika Hinata bersamanya. Si tidak sensitif dan si pemalu.

"Terakhir kali aku melihatmu saat acara pernikahan, kemana saja kau, Sakura-chan?"

"Pekerjaan di rumah sakit sangat banyak jadi aku tidak punya waktu," jawab Sakura terus terang.

"Kau harus menjaga kesehatanmu," kata Hinata yang sedari tadi diam.

Sakura hanya tersenyum, bahagia rasanya melihat sahabat sendiri bersama dengan orang dicintainya. Kedua sahabatnya.

BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang