13

7K 395 3
                                    

Sasuke masuk ke kamarnya setelah berbincang tentang topik tidak jelas dengan Kizashi. Dia sebenarnya ingin cepat-cepat ke kamarnya dan menunggu orangtua Sakura pulang. Baiklah, dia memang tidak sopan tapi bersama mereka mengganggu jiwa Sasuke yang tenang dan mereka banyak sekali menanyakan berbagai hal terkait hubungannya dengan Sakura. Itu wajar saja orangtua ingin mengetahui keadaan rumah tangga putrinya, namun sebagai orang yang irit dalam bicara merupakan sesuatu yang tidak mudah apalagi mereka menggunakan nada memaksa.

"Kau tidak ingin memiliki anak?" tanya Kizashi setelah Sakura meninggalkan rumah.

"Tentu saja ingin," jawab Sasuke spontan. Mendapat kan keturunan merupakan salah satu tujuannya menikahi Sakura.

Kizashi menatap Sasuke dengan mata menyipit.

"Kau serius?" tanya Kizashi dengan nada ragu.

Sasuke merasa diragukan dan sedikit kesal-astaga dia sangat serius dalam melanjutkan keturunannya bersama Sakura-.

"Iya," jawab Sasuke singkat.

Kizashi ingin mengatakan sesuatu lagi karna mulutnya nampak terbuka tapi Mebuki datang dan menepuk suaminya itu.

"Sekarang lihat! Siapa yang memaksa?" Mebuki duduk di sebelah Kizashi.

Kizashi salah tingkah, dia menggelang.

"Bukan begitu, aku hanya memberitahu anak muda ini," kilah Kizashi.

Sebenarnya Sasuke tidak tahu siapa yang salah diantara mereka. Orangtua itu terus- terusan menanyai nya dengan nada memaksa.

"Apa Sakura sering membeli makanan dari luar?" tanya Mebuki.

"Tidak terlalu sering," jawab Sasuke.

Mebuki memandang Sasuke dengan tidak percaya. Bisa saja Sasuke berbohong hanya untuk menutupi kebiasaan jelek Sakura atau Sasuke takut pada putrinya itu -mengingat jika Sakura adalah wanita yang mempunyai emosi meledak-ledak ketika marah-.

"Jangan menatapnya seperti itu! Dia baru saja pulang dari misinya jadi biarkan dia masuk kamar dan istirahat. Benarkan anak muda?"

Sasuke mengangguk lalu dia berdiri dan membungkuk kan badan pada Kizashi dan Mebuki kemudian meninggalkan mereka.

"Jika mereka punya anak perempuan pasti akan cantik seperti Sakura," ujar Mebuki.

Kizashi menggeleng"mereka pasti akan mendapatkan anak laki-laki,"

"Bagaimana bisa kau seyakin itu?"

"Karna aku kakeknya,"jawab Kizashi sambil tersenyum lebar dan membayangkan di masa mendatang dia bisa bermain dengan anak dari putrinya.

"Sakura akan melahirkan anak perempuan, bagaimana bisa aku tahu...karna aku neneknya"ucap Mebuki dengan percaya diri.

BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang