3

9.7K 512 5
                                    

Setelah pertarungannya dengan Naruto, Sasuke pergi dari desa dengan niatan untuk menebus dosa-dosanya dimasa lalu. Seharusnya Sasuke berada di dalam penjara selama sisa hidupnya tapi karna pembelaan dari anggota tim tujuh yang lain dan Kakashi yang kebetulan menjadi hokage, Sasuke bebas dari semua jerat hukuman. Seperti saat ini Sasuke bisa pergi ke mana saja yang dia inginkan.

Sasuke melihat matahari yang muncul di balik bukit. Setelah Sasuke meninggalkan Sakura dia pergi ke desa yang berada di dekat kawasan Kirigakure. Sasuke menggunakan teknik teleportasinya untuk sampai di desa tersebut. Kenangan masa lalu langsung menyergap pikirannya saat kakinya melangkah di Jembatan Naruto. Pertarungan yang berat setelah resmi masuk di tim tujuh. Semuanya masih sama seperti ketika dia datang bersama Sugietsu untuk mencari pedang yang dulu dipegang Zabuza. Orang-orang berjalan melewatinya dan mendahuluinya, wajah mereka terlihat gembira. Julukan desa kabut berdarah sudah musnah di Kirigakure sejak Mei Terumi menjadi Mizukage. Wanita tua yang menggoda Sasuke saat Pertemuan Gokage.

Sasuke menghentikan kakinya ketika berada di ujung jembatan. Matanya sedikit menyipit saat ada pria yang lebih muda darinya menghampiri. Sasuke tidak pernah mengira dia akan bertemu lagi dengan anak laki-laki itu.

"Kak Sasuke!"

Dia Inari, cucu dari Tazuna.

"Aku tidak menyangka akan bertemu Kak Sasuke lagi," kata Inari dengan antusias.

Inari sudah tumbuh dewasa, perwakannya tinggi dengan otot yang lumayan besar. Itu pasti karena pekerjaan membangun jembatan selama ini.

"Ayo, kita pergi ke rumah! Kakek pasti akan senang melihat kakak!" Inari mengajak Sasuke berjalan ke rumahnya.

Ada beberapa orang yang melihatnya menyelidik saat dia bersama Inari. Sasuke hanya menatap datar dan menujukan wajah tanpa ekspresi.

Rumah tersebut masih sama seperti dulu namun sekarang kelihatan lebih besar.

"Kakek! Lihat siapa yang sedang bersamaku!" Inari berteriak sembari mengetuk pintu yang terkunci.

"Jika kau membawa penjilat itu, usir dia pergi darisini! Mulutnya sudah seperti kapal bocor ketika berbicara," suara serak Tazuna membalas teriakan Inari.

"Aku tidak membawa pria itu. Buka kan saja pintunya!" Inari kelihatan kehilangan kesabaran.

Sasuke yang berada di sampingnya tersenyum tipis.
Pintu terbuka memperlihatkan Tazuna di dalam mode senja-nya. Rambutnya semakin memutih dan keriput semakin jelas di wajahnya.

"Kau..." Tazuna terkejut melihat Sasuke di depan rumahnya.

"Sasuke!" pria tua itu menepuk bahu Sasuke dan mengajaknya masuk ke rumah.

Tazuna bercerita hal yang terjadi selama beberapa tahun setelah tidak bertemu Sasuke. Dia mengatakan sudah berkerja membuat jembatan di beberapa tempat bersama Inari.

"Aku datang ke Konoha setelah salah satu anggota Akatsuki menyerang, Naruto bilang kalian terlibat pertengkaran," kata Tazuna dengan gamblang.

Sasuke terdiam.

"Kakak sudah baikan dengan Kak Naruto?" tanya Inari.

"Iya," jawab Sasuke singkat.

Sasuke pergi setelah memakan masakan yang dibuat Inari. Dia berjalan meninggalkan Desa Kirigakure. Sengat matahari menerpa tubuhnya. Rasanya Sasuke ingin cepat sampai di desa.

Suara gemuruh yang datang dari arah belakang membuatnya terkejut. Sasuke melompat ke dahan pohon. Gerombolan pria yang memakai ikat kepala Desa Kirigakure yang tergores melewatinya di bawah.

"Kita harus cepat bertindak," salah satu diantaranya bicara.

"Aku tahu," pria dengan perawakan besar membalas.

"Kita tidak akan membiarkan mereka mengambil lagi,"

Gerombolan itu sudah pergi, Sasuke melompat turun. Dia menatap bekas tanah yang mereka tapaki. Apa maksud perkataan mereka?

Sasuke berlari menyusul rombongan tersebut. Mata sharingannya aktif. Langkahnya melambat, orang-orang itu tidak ada lagi. Sasuke menoleh. Dua orang dewasa melemparkan kunai peledak dari atas pohon. Sasuke menghindari serangan tersebut dengan lincah.

"Lihatlah siapa penguntit kita ini!" pria yang mempunyai jenggot kusam menatap remeh Sasuke.

Sasuke menatap tajam pria itu. Benaknya mengatakan jika dia pernah bertemu pria tersebut tapi otaknya tidak bisa mengingat kapan dan dimana. 

Orang-orang itu mengelilingi Sasuke.

"Sharingan?"Pria tersebut melihat dengan tatapan menyelidik.

"Uchiha Sasuke," lanjutnya.

Teman-temannya berbisik-bisik dan menunjuk Sasuke dengan tatapan menuduh. Sebagian dari duabelas pria tersebut memutih wajahnya, mereka ketakutan.

Salah satu mereka yang berbadan pendek menghampiri pria berjanggut.

"Ada apa?" tanya pria itu dengan nada tajam.

Pria pendek memberikan isyarat agar temannya itu membungkuk agar dia bisa mengatakan sesuatu. Selang beberapa detik wajah pria berjanggut tampak menahan emosi sedangkan pria pendek berwajah panik.

"Aku tidak akan membiarkannya lolos walaupun dia benar-benar Uchiha Sasuke yang itu," Pria tersebut berseru, wajahnya penuh semangat dan janggutnya yang panjang bergoyang-goyang.

Sasuke yang dari tadi tidak berkomentar, mengernyitkan dahi. Otaknya sepertinya sudah mengingat sesuatu, seruan dan wajah itu...

Sekarang Sasuke tahu siapa pria berjanggut tersebut.

BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang