8

8K 469 30
                                    

"Misi kalian sangat mudah, hanya mencari bukuku yang dicuri," ujar Kakashi tanpa dosa.

"Dicuri?" tanya Sakura dengan nada curiga. Pikiran Sakura melayang pada buku bersampul aneh yang selalu Kakashi bawa. Mana ada orang yang mencuri buku mesum tersebut kecuali dia terlalu bodoh untuk memahami isi dari buku tersebut. Sakura pernah membacanya? Pernah, tapi hanya satu halaman itu pun dihantui rasa penyesalan. Sejak itu Sakura tidak berniat mengintip lagi isi buku karangan Guru Jiraya tersebut.

"Buku Icha-Icha Tactics milikku hilang," kata Kakashi.

Sasuke menatap Kakashi penuh rasa jijik.

"Kau masih membaca buku tersebut?" tanya Sasuke.

"Tentu saja walaupun tidak sesering sebelum aku menjadi Hokage," jawab Kakashi. Karna banyaknya tugas yang diemban padanya tidak ada waktu yang cukup banyak untuk dihabiskan membaca buku. Yah, walaupun begitu dia masih membawanya kemanapun dia pergi.

"Kakashi-sensei bisa mencari yang lain kan?" tanya Sakura sopan, dia ingin menolak dengan cara halus.

Kakashi menggeleng," buku tersebut adalah salah satu koleksi berhargaku, itu buku yang diberikan Naruto setelah dia pulang dari latihannya,"

Ingatan Sakura melayang ketika Naruto kembali, dia mengetahui Naruto memberikan buku itu pada Guru Kakashi sebagai hadiah. Guru Jiraya bilang buku tersebut belum diterbitkan jadi buku itu bisa dibilang belum ada di tempat penjualan buku.

"Sakura, buku tersebut merupakan buku terakhir seri Icha-Icha," ujar Kakashi.

Sasuke memperhatikan gurunya sejak tadi. Untuk apa dia dan Sakura melakukan misi konyol seperti itu? Mencari buku mesum yang dicuri?

"Lagipula Sasuke," Kakashi memandang Sasuke.

"Kau bisa melanjutkan misimu yang kau lakukan setelah perang ninja dalam misi ini," lanjut Kakashi.

Sasuke terdiam.

"Bukankah kau mengatakan 'mungkin lain kali' pada Sakura sebelum meninggalkan desa?" tanya Kakashi. Dia tidak akan melupakan dimomen bersejarah Sasuke dan Sakura waktu itu. Pertama kalinya Kakashi melihat Sasuke tersenyum tulus dan mengucapkan terimakasih kepada Sakura. Jujur saja, Kakashi merasa terlupakan saat itu.

"Sekarang kau bisa mengajak Sakura dalam misimu,"

Sakura mengamati Sasuke,beberpa detik kemudian Sasuke juga menatap Sakura. Wanita itu melihat pertimbangan dalam raut wajah Sasuke.

Sasuke menghadap kembali ke Kakashi, dia mengangguk. Bukan untuk misi mencari buku-walaupun dia akan tetap melakukannya-melainkan dalam konteks dia bersama Sakura dalam misinya.

"Kalian memang murid kesayanganku," kata Kakashi dengan senang.

"Lalu bagaimana kami mendapatkan bukunya?" tanya Sakura.

Kakashi menatap Sakura"ya, itu tugas kalian,"

Kakashi memperhatikan Sakura dan Sasuke.

"Kenapa kalian tegang begitu?"

Sakura tampak sadar dan kembali dari lamunannya sedang Sasuke hanya berwajah datar seolah tak terjadi apa-apa.

"Bagaimana kalau kita makan ramen?" Kakashi berdiri kemudian membuat segel tangan.

Phof

Bushin muncul di sampingnya.

"Kau tahu kan yang harus dilakukan?" Kakashi berkata pada bushinnya.

Kakashi menarik kedua muridnya rangkulan di bahu.

"Mari kedua muridku!"

Sasuke menarik tangan Kakashi yang sedikit mencekik lehernya. Gurunya itu ingin membunuhnya atau apa?Dia melirik Sakura yang berada di bagian lain tubuh Kakashi. Sakura hanya tersenyum tipis, Sasuke akui Sakura mempunyai kesabaran yang luar biasa.

Kakashi melepaskan rangkulannya ketika Sasuke mengatakan lepas. Dia hanya tidak ingin membuat muridnya marah lagi. Kakashi menggiring Sasuke dan Sakura ke Ramen Ichiraku.

"Wah, Rukodaime!" sambut Ayame ketika Kakashi menyibakkan tirai.

"Sakura dan Sasuke juga," lanjutnya melihat pasangan tersebut masuk .

Kakashi duduk di paling ujung di sampingnya Sasuke dan Sakura.

"Tiga ramen!" pesan Kakashi sambil menunjukan tiga jari.

Teuchi segera membuat ramen dengan cekatan. Tak perlu waktu lama tiga mangkok ramen telah disajikan Ayame.

"Silahkan makan!" ucap Ayame sopan.

Sasuke dan Sakura serentak menoleh pada Kakashi.  Mereka memperhatikan Kakashi mengambil dua sumpit lalu tangan kanannya terangkat dan kemudian...

"Sakura-chan! Aku tak menyangka bertemu denganmu di sini!" teriak semangat seorang pria sementara tangannya memukul meja dengan kencang.

Sakura dan Sasuke sontak merasa terkejut, pria berambut hitam mengkilat dengan potongan aneh tersenyum lebar pada mereka. Dia menghalangi mereka menatap Kakashi yang membuka maskernya.

Sasuke menatap Lee bengis. Keberuntungan selalu berada dipihak Kakashi.

"Lee!" Sakura berteriak membuat Lee menyingkir.

Ketika Sakura dan Sasuke bisa melihat Kakashi kembali, pria tersebut sudah menghabiskan ramen di hadapannya.

Bedebah!

Dulu tim tujuh melakukan beberapa rencana untuk membuat guru mereka membuka masker yang selalu menutupi sebagian wajahnya dan hasilnya selalu gagal. Akan ada hal yang mengganggu dan membuat mereka bertiga tidak dapat melihat wajah Kakashi. Dan sepertinya itu bertahan sampai sekarang.

Selamat Kakashi-sensei! Kau membuat Sakura dan Sasuke tidak nafsu makan.

"Kenapa kalian tidak makan ramennya?"


BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang