17

13K 562 72
                                    

Sakura meringkuk di lantai kayu dengan menundukkan kepalanya. Dia telah me nangis semalam suntuk. Kelopak matanya mem bengkak karna waktu yang seharusnya dia habiskan untuk tidur digunakan untuk menangis. Sakura melarang Sasuke masuk ke kamar. Sesudah Sakura mengatakan keinginannya Sasuke pergi meninggalkan nya tanpa berkata lagi.

Sakura beranjak dari lantai menuju pintu. Dia rasa sudah cukup dia menangis lagipula ini sudah pagi, waktunya untuk sarapan.

Mata Sakura memanas lagi ketika menyadari Sasuke tidak berada di rumah. Dia sudah memeriksa setiap ruangan tapi tidak ada Sasuke. Sakura terisak pelan, dia menyandarkan tubuhnya di dinding.

[]

"Lalu kenapa kau tidak menyanggupi permintaan nya?" tanya Kakashi pada Sasuke yang tengah memandang desa dari balik kaca.

Sasuke mendengus kesal, dia pikir Kakashi akan mendukungnya.

"Kau lupa? Sakura sedang mengandung,"ucap Sasuke dengan nada tinggi.

Kakashi berdiri dari kursinya dan menghampiri muridnya itu. Di matanya kini Sasuke terlihat bukan seperti Sasuke yang sebenarnya. Yah, Sasuke memang tetap seperti Sasuke yang dulu namun sekarang dia agak berubah. Kakashi tahu dirinya harapan untuk Sasuke. Tidak banyak orang yang dekat dengan pria di depannya.

"Karna itulah kau harus mengajaknya!" ujar Kakashi seraya mendorong pundak Sasuke.

Sasuke menatap gurunya dengan wajah bingung. Kakashi tertawa kecil, dia melepaskan jubah hokage nya lalu meletakkan di meja.

"Katakan yang sebenarnya!" ujar Kakashi serius.

"Apa kau sanggup meninggal kan Sakura sendirian-oke, secara harfiah dia memang tidak sendirian karna banyak sahabatnya disini begitu juga denganku- tapi kau ingin Sakura merasa menderita saat kau tidak berada di sisinya?"

Sasuke sadar pertanyaan itu menjebaknya. Mana mungkin dia tega membuat Sakura dalam keadaan seperti itu? Lupakan masa lalu, sekarang masa kinilah yang harus dia pikirkan.

"Kau takut dia akan terluka?"

Sasuke tak menjawab, itu pertanyaan yang tidak harus dijawab.

"Dengan Sakura berada di dekatmu, kau bisa menjaga nya. Ya ampun, seharusnya kau tidak meremehkan kekuatan muridku itu walau pun dia sedang mengandung anakmu sekarang, aku yakin dia masih kuat untuk meruntuhkan tempat ini,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang