11

7.3K 438 3
                                    

Kalian pantas mendapatkan hadiah untuk misi kali ini.

Sasuke berdecak, dia sama sekali tidak menginginkan hadiah. Buku itu sudah di temukan dan sudah berada di tangan Kakashi kembali menurutnya adalah hadiah yang tak terkira.

Semoga kalian bahagia dan saling berkerja sama di entah dimana kalian berada di sana. Kalian bisa pulang ke desa sesuka hati kalian. Anggap saja ini bulan madu ditambah dengan misi.

Sakura yang berada di samping Sasuke memerah. Bulan madu? Tak pernah terpikirkan olehnya selama ini.

Sasuke melipat kertas itu menjadi kecil lalu membuangnya ke aliran sungai.

"Sakura, cari kayu kering di sekitar sini!" ujar Sasuke sementara kakinya menuruni sungai.

Sakura mengangguk.

Sasuke mendapatkan tiga ikan sungai kemudian dia membakar kayu yang sudah ditata Sakura dengan jurus katonnya.

"Ini," Sasuke memberikan dua tusuk ikan yang sudah matang pada Sakura.

Sakura tersenyum sambil menerimanya-Sasuke sangat pengertian-. .

"Buka mulutmu!"perintah Sakura.

"Ap..." tepat saat Sasuke akan menyelesaikan katanya Sakura memasukan potongan ikan bakar dalam mulut Sasuke.

Sakura menghabiskan ikannya dengan lahap seraya menyuapi Sasuke, pria itu tidak ingin melakukannya tapi Sakura memaksanya.

"Sakura,"

Sakura yang tengah mengusap perutnya yang sudah kenyang menoleh.

Raut muka Sasuke sangat serius ketika Sakura menatapnya. Saat itu juga Sakura tahu apa yang akan dikatakan Sasuke.

Sasuke menjelaskan misi rahasia yang dijalaninya pada Sakura. Dia menjelaskan perlahan dan runtut pada Sakura. Mungkin, istrinya itu akan marah tapi setidaknya dia memberitahu kebenarannya pada Sakura.

"Ada banyak hal yang tersembunyi di dunia ninja ini dan aku sebagai satu-satunya orang yang mempunyai mata ini harus mencari tahu. Sakura kau sudah memantapkan cintamu kepadaku kan maka kau harus mengerti jika aku meninggalkanmu nanti," ujar Sasuke setelah selesai mengatakan semuanya.

Sakura termangu mendengar penjelasan Sasuke sementara matanya terus memandangi bara api di depannya yang masih berkobar.

"Sasuke-kun, kau pikir aku ini seperti penggemar yang selalu meneriakan namamu-yah aku memang masuk diantaranya-. Aku tidak pernah main-main dengan perasaan ini. Dan aku bukan gadis lemah dan cengeng lagi," Sakura membuat penekanan diakhir kalimatnya.

"Apa aku bilang kau lemah dan mudah menangis?" tanya Sasuke sambil menatap Sakura.

"Kau pernah mengatakan padaku dulu," sahut Sakura.

Sasuke memandang Sakura yang tengah memandang api unggun. Dia membuat Sakura bersedih lagi, Sasuke merasa benar-benar seperti laki-laki pemain perasaan perempuan tingkat atas.

"Sakura," suara Sasuke memecah keheningan di antara mereka.

"Dengar Sasuke-kun!" Sakura memicingkan matanya.

"Aku paham jadi kau tak perlu menjelaskan lagi," sambung Sakura.

Sasuke tersenyum"Aku juga paham jika kau tak perlu mendengar cerita banyak lagi."

Dengan gerakan tenang Sasuke membuka jubah bagian depan lalu menarik Sakura ke dalam dekapannya.

"Kau kedinginan kan?"
Sementara itu Sasuke melingkupi tubuh Sakura dengan jubahnya.

Sakura mencium bau keringat Sasuke yang menurutnya sangat jantan. Kepalanya mendongak menatap rahang keras Sasuke. Tanpa Sakura sadari dia memeluk tubuh Sasuke erat.

"Kau ingin makan lagi?" tanya Sasuke. Jika Sakura masih belum kenyang dia bisa mencari ikan.

Sakura menggeleng, perutnya masih kenyang.

"Bajklah, sekarang kau tidur," Sasuke mencium kening Sakura.

BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang