Rani's POV
Sinar pagi yang selalu mengganggu, membuat aku harus bangun dari tempat tidur yang sangat memanjakanku . Aku berharap bahwa matahari akan di tutupi awan gelap sehingga aku dapat tidur lebih lama di tempat tidur kesayanganku, begitu sayangnya sampai aku lupa hari ini.
"Ya allah " teriakku.
" Mamaaaaa!!! ayahhhh!! ini jam berapa? kenapa mama dan ayah gak banguniku??" teriak aku sambil bergegas kekamar mandi secepat kilat.
Di ruang makan ayah dan mama serta adik laki-lakiku hanya bisa tersenyum karna kelakuanku yang seperti anak kecil .
" ma, kenapa mama gk membangunkan kakak? Mama tau kan kakak hari ini kuliah pertamanya setelah libur" gumam ali adik kesayanganku yang selalu berpihak pada kakaknya iniiii.
"Mama tau li. tapi kamu seperti tidak mengenal kakak mu saja" mamapun tersenyum.
" Mama, li ayah berangkat dulu ya. Udah jam segini nanti ayah telat klau nunggu rani lagi" gumam ayah sambil mecium pipi mama dan ali.
"Hati-hati ayah! " teriak mama dan ali serentak
Setelah ayah pergi kerja aku baru saja turun untuk sarapan, dan aku sedih ayah tidak mengantar aku ke kampus dan yg paling aku keseli, aku tidak dapat kecupan di kening dari ayah. Lihat saja nanti ayah akan membujuk ku karena ini.
" yaudah deh ma, aku gak sempat sarapan dah jam segini sekalian mau ngambek sama ayah" aku mencium mama dan ali "dadaa ma, ali adek kesayangan kakakkkk" aku pun berlalu meninggalkan mereka dan aku tau mama dan ali menertawaiku.
............
"hari yg begitu sial " ucapku kesal
"Bangun terlambat gak sempat sarapan masakan mama yang lezat dan ujian terbesar ayah tidak mengantarkan ku kuliah serta kecupannya hari ini dan ban mobilku pun kempes" akupun memijat kepalaku yg terasa pusing mungkin karena gak dikecup ayah kali yaaa.
Aku yang kesal dan murung tapi tetap masih tersenyum karena aku tidak lupa shalat shubuh tadi walaupun hari ini begitu sial untuk pergi ke kampus, setelah shalat aku tidur kembali.
'Ya allah maafkan hambamu ini yang tidak bisa mengubah sifat buruk ini" bisikku dalam hati.
............
tiba di kampus aku berlari untuk menuju ruang kelas. tiba didepan pintu aku mengintip seperti biasa aku selalu mencuri kesempatan masuk tanpa di ketahui dosen dan hebatnya aku berhasil.
" terimakasih ya allah atas pertolonganmu hari " ucapku syukur
"Hebat kau berhasil lagi!" ejek indra sambil tersenyum.
"Pasti aku berhasil karena aku adalah wanita yang baik hati sehingga allah selalu bersamaku, walaupun begitu banyak ujian datang ke kampus ini " bisikku dengan meninggalkan senyuman ke Indra.
Indra sahabatku hanya bisa menggeleng kepalanya melihat kelakuanku yang tidak beruabah.
............
Bel berbunyi
Aku dan indra langsung ke kantin.
Indra kewalahan mengikutiku yang tidak sabar buat makan. Tiba - tiba aku tidak sengaja menabrak seseorang sehingga kami berdua terjatuh. Indra pun yang melihat langsung menghampiriku."Ran, lo gak papa? " tanya indra khawatir
"gak papa kok " jawabku.
" maaf tadi aku tidak melihat kamu jalan jadi aku ti..." belum selesai laki-laki itu minta maaf , aku langsung memotong pembicaraannya
"gak apa-apa ini kesalahan ku juga, jalan yang gak hati-hati " senyumku.
Laki-laki itu hanya terdiam dan mematung aku tidak tau kenapa dia jadi seperti itu, dan teman yang bersamanya langsung menyadarkannya.
"Eu bro, ayo kita pergi jumpai dosen" sahut temannya.
Aku pun pergi begitu saja sama indra karena aku memang sudah sangat lapar mungkin karena aku tidak sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOD, WE AND PROMISE
Romancedua insan yang bertemu membuat sebuah cerita yang sangat rumit akibat perbedaan yang begitu tidak bisa disatukan. perjuangan penantian hingga akhir semua nya adalah sebuah takdir yang tak bisa diterima siapapun dan selalu bersama sampai maut yang me...