Rani's POV
Sudah 2 bulan setelah insiden pertengkarangku dengan yuda, dan itu membuat indra semakain tidak bisa meninggalkan ku sendirian dimana pun aku berada terkadang aku tertegun melihat setiap perilaku indra terhadapku.
Aku tau indra memiliki perasaan terhadapku aku pernah mendengar bahwa dia mencintaiku, tapi aku tidak pernah memiliki perasaan yg sama terhadapnya. Perasaanku hanya sebatas sayang terhadap sahabat ataupun kakak tidak lebih.
Sekarang yuda juga tidak pernah menunjukkan dirinya lagi terhadapku yg ku tau semua itu berkat christ. Dia benar benar memberikan perhitungan terhadap bajingan itu. Ntah apa yg dilakukannya hanya christ yg tau.
Dan jangan lupa dua bulan ini aku juga menghabiskan waktu bersama christ. Dia benar benar membuat hari ku selalu tersenyum dan tertawa. Entah apa yg ku rasakan tapi aku nyaman bersama christ bukan berarti aku tidak nyaman terhadapat indra cuma perasaan ini berbeda.
Flashback on
"Haiiiiii christ!!" teriakku membuatnya terkejut. Wajahnya lucu
"Haiiii manis kau mengagetkanku. Untung saja aku sayang klau tidak"
"Apa yg kau bilang??? " aku kaget mungkin ini berlebihan cuma ini pertama kali dia bilang "sayang" terhadapku ini membuat hatiku berdebar.
"Tidak! Aku tidakk akan mengulang kata kata spesial dari mulutku. Maka jika aku mengatakan sesuatu yg indah untuk mu kau harus mendengarkan ku dengan baik"
Mendengarkannya membuat ku merucutkan bibir ku dengan kesal dia benar benar menyebalkan dan dia hanya tertawa mengejekku. Aku bangkit dan ingin meninggalkannya tapi aku merasakan ada yg menarik pergelangan tanganku. Dengan terpaksa aku berbalik menatapnya.
"Jangan pergi tetap disini sesuai dengan janjimu. " bibirnya membentuk senyum liciknya
"Kau benar benar menyebalkan!!. " dengan terpaksa aku duduk kembali tapi melihatnya dan mengalihkan pandangan ku ke taman di luar rumah.
"Kenapa sekarang kau begitu sensitif? "
"......."
"Heyy" dengan terpaksa aku melihatnya matanya karna christ memutar bahuku dan itu membuat ku melihat wajahnya begitu tampan.
"Jangan merajuk kau hanya membuatku semakin gemes melihatmu dan aku tidak tahan melihatmu diam"
"Baiklah" sudut senyumku terangkat dan membentuk senyum. Ntah kenapa aku terlalu gampang luluh terhadapnya"
Flashbacc off
Berulang kali bel rumah berbunyi membuyarkan semua lamunanku.
"Buuuuuu sepertinya ada tamu di luar" jerit ku tp tidak ada balasan dari ibu. Dengan malas aku terpaksa bangun dan berjalan menuju pintu.
"Haii" sapa seorang laki laki di hadapanku dengan pakaian yg rapi dan wangi parfumnya yg sudah terbiasa memenuhi indra penciuman ku. Aku pun tersenyum melihatnya yg tadinya aku malas semuanya berubah menjadi semangat.
"Kau kesini christ? " dia adalah christ yg selalu membuat jantung ini berdetak kencang.
"Kenapa?? Apa aku tidak boleh menemuimu??
"Bukan begitu cuma aku terkejut. Biasanya juga kamu kasih kabar dulu klau mau datang"
" yayaya cerewet. Niiiii untuk kamu" sambil mengeluarkan bunga mawar merah yang indah dan banyak membuatku semakin merona.
"Ini untukku? "
"Yaaa. Kau semakin cantik dengan warna merah di pipimu" tawanya kecil membuat aku semakin malu dan itu juga karna perkatannya yg benar benar nyata.
" kau selalu menggodaku"
"Aku akan selalu melakukannya hanya kepadamu. apa kau sendirian?"
"Ya"
"Kemana semuanya? "
"Aku tidak tau mereka kemana"
"Bagaimana bisa kau tidak tau?? Sudahlah. Apa kau sudah shalat dzuhur? "
"Sudah christ" dia selalu seperti ini menanyakanku tentang shalat dan menyuruhku shalat jika aku sedang jalan bersamanya. Walaupun kami beberda tapi dia tidak pernah menjauhkan ku dengan Allah.
"Baguslah"
"Jadi tadi kau dari mana saja? " tanya ku walaupun aku tau dia dari greja karna ini adalah hari minggu.
" ya seperti biasa pergi ke greja setelah itu kemakam mama sebelum nya aku membelikkan bunga mawar putih untuk mama dan aku ingat kau juga jd aku belikan kamu mawar merah kesukaanmu." ucapnya dengan lembut sambil menyisir rambut ku menggunakan jarinya dia selalu membuatkan nyaman dan dia suka melakukan hal hal kecil yang menurutku romantis.
"Nanti aku akan mengajakmu ke makam mama" sambungnya membuatku terkejut.
"Haaa. Benarkah?? " tanya ku antusias dan di sambungkan oleh anggukannya.
"Bersambung"
Jangan lupa kasih bintang dan kritikan.
Memberi bintang gratis lohhh
Semoga berkah
KAMU SEDANG MEMBACA
GOD, WE AND PROMISE
Romancedua insan yang bertemu membuat sebuah cerita yang sangat rumit akibat perbedaan yang begitu tidak bisa disatukan. perjuangan penantian hingga akhir semua nya adalah sebuah takdir yang tak bisa diterima siapapun dan selalu bersama sampai maut yang me...