Bab 15

13.3K 586 21
                                    

Aldiansyah pov

Setelah puas memberi pelajaran Rizal aku bergegas pulang.Saat sampai dirumah kulihat Airin berbaring tidur diranjang,ini masih jam 7 tidak biasanya Airin tidur sesore ini.Kudekati dia dan kukecup keningnya,tampak Airin menggeliat membuka matanya.

''Kau sudah pulang''seulas senyum menghiasi bibir Airin.

Cantik. . .
Kenapa aku baru menyadarinya sekarang!

Airin bangun dari tidurnya''apa kau sudah makan,aku akan membuatkan makan malam untukmu''.

''Baiklah,aku mandi dulu setelah itu kita makan malam bersama''jawabku.

Airin bangkit dari ranjang,ia hendak berjalan ketika tubuhya oleng,beruntung aku bisa menangkapnya kalau tidak,bisa saja ia terjatuh kelantai.

''Airin,kau kenapa?apa kau baik-baik saja?''tanyaku panik dan setelah itu aku dudukkan ia diranjang.

''Aku tidak tau kenapa,dari tadi siang kepalaku pusing''jawab Airin sambil memegangi kepalanya.

''Mungkin kau telat makan atau mungkin kau kelelahan''.

''Aku sudah makan,ini hanya pusing biasa nanti juga sembuh setelah istirahat''jawab Airin enteng.

''Kita kedokter''ajakku.

''Tidak perlu,aku beneran tidak apa-apa!aku cuman butuh istirahat''

''Baiklah istirahatlah bila nanti kau membutuhkan sesuatu kau bisa memanggilku''

''Lalu bagaimana dengan makan malammu''bahkan disaat kondisinya yang tidak sehat saja Airin masih memikirkan makan malamku,dia benar-benar sesuatu. . .

''Nanti aku bisa memesannya dari luar jadi kau tidak perlu mengkhawatirkan aku,untuk saat ini lebih baik kau perhatikan kesehatanmu''jawabku akhirnya.

Setelah mandi aku melihat Airin sudah terlelap dalam tidurnya.Niatan untuk memesan makananpun aku urungkan,aku naik keranjang kupeluk tubuh Airin yang tidur membelakangiku.Kupenjamkan mataku dan kubiarkan kantuk membawaku kealam mimpi.

# # #

''Selamat Pagi''sapa Airin.

Aku menggeliat kesamping,kuperhatikan wajah teduh Airin yang saat ini tengah memandangiku.

''Pagi!''jawabku.

Airin mendekatkan wajahnya kearahku,dan tampa peringatan ia mengecup bibirku sekilas.Aku nampak terkejut,ini kali pertama Airin mengecup bibirku tapi hanya sebentar rasa keterkejutanku dan setelah itu digantikan dengan senyumku.

''Kemarilah''kutepuk bahuku sebagai tanda agar Airin bersandar disana.Tampa menunggu waktu lama,Airin langsung mendekat dan menyandarkan kepalanya didadaku.Kupeluk Airin dengan erat seakan ia adalah barang yang sangat berharga.

''Harum. . .aku benar-benar suka bau tubuh ini!''cetus Airin sambil mengendus tubuhku.Aku baru bangun tidur dan bahkan belum mandi,bagaimana bisa Airin mengatakan bau tubuhku harum.Sepertinya ia belum sepenuhnya bangun dari tidurnya.

''Bolehkah aku menikmati ini lebih lama lagi''Airin mengeratkan pelukannya ditubuhku.

''Tentu saja sayang!kau adalah milikku,begitupun sebaliknya aku adalah milikmu,seutuhnya''jawabku berbisik ditelinga Airin.Sesaat kudengar tawa Airin seakan menggema diseluruh ruangan kamar,tawanya begitu renyah dan menenangkan.

Sebenarnya aku masih ingin menikmati saat-saat seperti ini bersama Airin,tapi bagaimanapun juga aku harus segera bangun dan bersiap untuk pergi kekantor.Mungkin akan menyenangkan kalau hari ini adalah hari minggu,jadi aku bisa puas seharian bermesraan seperti ini.

Your'e MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang