Bab 4

21.8K 778 28
                                    

Aldiansyah pov

''Papa memintaku untuk menikahimu dan. . .''aku menghela nafas sebelum melanjutkan ucapanku.

''Aku bisa menceraikanmu setelah 6bulan menikah denganmu!?!''

Aku liat raut wajah Airin,mukanya pucat dan keningnya mengkerut.
Aku yakin dia terkejut mendengar apa yang barusan aku katakan.

Aku tak peduli dia suka atau tidak mendengarnya,toh suatu saat dia pasti akan tahu alasan aku mau menikah dengannya.

Aku hanya tak ingin dia berfikikir kalau aku pria baik-baik yang patuh terhadap orang tua dan nanti akan menjadi suami yang sayang dan perhatian kepada istrinya.

Setelah mendengar ucapanku,Airin terus saja menunduk tampa melihat ataupun melirik kepadaku.Aku menunggunya untuk berbicara,tapi hasinya nihil ia sama sekali tak berniat membuka mulutnya.

''Mungkin saat ini kau berfikir kalau aku adalah pria brengsek. . .Aku tak peduli. . .Setidaknya aku sudah jujur padamu dan NANTI kau sudah siap berkemas ketika masa 6bulan itu sudah berakhir''

Tampak Airin mendonggakkan kepalanya.Ia menatapku intens tampa bersuara,wajahnya datar tampa ekspresi.Aku tidak tau apa yang sedang ia fikirkan.

''Sekarang semua terserah padamu,kau bisa mundur dan bilang pada mama untuk membatalkan pernikahan ini!''

''Aku tak akan mundur ataupun mencoba membatalkan pernikahan ini''

Deg

Aku tertegun mendengar apa yang barusan Airin katakan,aku melihatnya,ia tersenyum bagaimana bisa?setelah apa yang barusan aku katakan sekarang ia malah tersenyum dan tetap ingin melanjutkan pernikahan ini.

''Ibu Farah memintaku untuk menikah denganmu dan sebagai imbalannya ia memberiku uang bila aku bersedia menikah denganmu!''ucap Airin.

''Aku sudah menerima uang itu jadi tidak ada lagi alasan bagiku untuk mundur dari pernikahan ini''imbunya lagi.

Sial. . .

Ternyata aku salah menilai Airin,aku pikir dia wanita baik-baik ternyata dia tak ada bedanya dengan wanita jalang diluar sana yang rela melakukan apa saja demi uang.

''Baiklah tidak masalah kita akan tetap menikah,tapi ingat pernikahan kita hanya status semata,diluar itu. . .tak ada hubungan apa-apa diantara kita''ucapku memperingati Airin.

''Baiklah,kau tak perlu kwatir aku tak akan mengusik kehidupanmu meski nanti kita sudah resmi menikah''

Airin pov

Aku merebahkan tubuhku diranjang.kata-kata Aldi tadi siang masih mengiang-ngiang diotakku.

Tampa terasa butiran panas meleleh terjun membasahi pipi.

Serasa baru kemarin aku menghirup indahnya nafas kehidupan bersama ibu dan segalanya berubah ketika ibu pergi meninggalkanku.

Bentar lagi aku akan menikah dengan pria yang sama sekali tak menginginkanku dan lebih parahnya lagi dia sudah menentukan batas berapa lama aku akan menjadi istrinya dan setelah itu ia akan menceraikanku.

Sungguh tragis nasibku.
Kenapa ibu Farah memintaku menikah dengan anaknya bila ujung-ujungnya aku hanya akan diceraikan.

# # #

Hari telah berlalu dan akhirnya hari inipun tiba hari dimana aku akan memulai kehidupan baruku.

Hari ini aku dan Aldi menikah,resepsinya diadakan di hotel royal.

Meskipun resepsinya diadakan dihotel,tapi acaranya dibuat sesederhana mungkin hanya beberapa tamu yang diundang mungkin kerabat dan teman-teman terdekat dari keluarga ini karena ibu Farah bilang kalau Aldi tidak menginginkan pernikahan yang mewah sebenarnya akupun juga berfikir seperti itu.

Your'e MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang