Bab 16

12.4K 582 14
                                    

Airin pov

Aku menunggu kepulangan Aldi dengan gugup,malam ini aku akan menjalankan misiku yang pertama.Aku tertawa mendengar kata misi rasanya sedikit aneh kalau harus disebut dengan misi.

Aku bercermin lagi memperhatikan penampilanku,aku tak ingin ada kekurangan sedikitpun,aku harus tampil sempurna dimata Aldi.

Jam sudah menunjukkan pukul 19.20 tapi Aldi belum juga datang.Kemana dia,jam kerjapun sudah lewat dari tadi tapi kenapa Aldi belum pulang juga.Aku mondar-mandir diruang tamu,saat ini perasaanku sungguh tak karuan antara gelisah dan ragu beraduk menjadi satu.

Cklekk. . .suara pintu dibuka.

Debaran jantungku berpacu makin cepat mendengar suara pintu dibuka.Aku memilih duduk disofa agar tidak kentara kalau aku sedang menunggunya pulang.

Aku tersenyum melihat Aldi masuk,ia menghampiriku dan mencium keningku.Aku memegang keningku bekas ciuman Aldi barusan.Ini begitu manis rasanya aku tak percaya kalau Aldi akan berlaku semanis ini.

''Apa kau sudah makan?''

''Hah''

Aldi menoleh kearahku''aku bertanya apakah kau sudah makan''tanya Aldi lagi.

Ini waktunya aku menjalankan misi pertamaku.

''Belom,bukankah tadi pagi kau bilang akan pulang tepat waktu karena itu aku menunggumu untuk makan malam bersama''aku memasang wajah sepolos mungkin.

''Maaf,tadi ada meeting dadakan jadi mengharuskanku pulang terlambat''terangnya.

''Aku lapar''kuhampiri Aldi dan kepeluk dia.Tunggu dulu bukannya tadi niatku hanya ingin tampil manis dihadapannya,kenapa sekarang aku justru bersikap manja seperti ini.Ini benar-benar diluar skenario,bagaimana kalau setelah ini Aldi menganggapku wanita murahan.

Aku menutup mata,menunggu reaksi darinya bila nanti dia akan marah karena sikapku.Tapi sungguh diluar dugaan bukannya Aldi marah malah ia balas memelukku.

''Ayo kita makan''ajak Aldi sambil memegang tanganku menuju meja makan,sekali lagi ia berhasil membuatku tersipu karena perlakuannya.

Acara makan malampun berjalan begitu romantis menurutku,karena Aldi menyuapiku dengan penuh perhatian.

# # #

Aldi keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang menutupi pingangnya.Kali ini aku harus bersikap agresif agar aku bisa cepat hamil nantinya.

Aku melihat Aldi berjalan kelemari,pasti ia akan mengambil baju gantinya.Kudekati dia dan kupeluk dari belakang,aku tak peduli lagi bila setelah ini Aldi benar-benar menganggapku sebagai wanita murahan,tapi malam ini aku akan membuatnya menjadi milikku dan semoga aku bisa mengandung anaknya.

Aldi membalik tubuhnya,ia tersenyum kearahku.Melihat senyumnya membuat hatiku menghangat,sedikit demi sedikit aku mulai menyadari perasaanku.Ini bukan hanya sekedar rasa takut akan ditinggalkan atau rasa kasih sayang atas perhatian dan kebaikan tapi rasa ini begitu hangat dan menyejukkan,membuat tenang dan menghilangkan kekhawatiran.

''Harum. . .''ucapku spontan.

''Baumu benar-benar harum dan menggoda''lanjutku.

''Aku yang menggoda atau sebenarnya dirimulah yang sekarang sudah mulai menjadi wanita penggoda''goda Aldi.

Ups. . .apa yang barusan aku katakan,sekarang aku mulai yakin kalau ada yang salah dengan diriku,kenapa aku berkata tampa berfikir.Aku benar-benar malu karena ucapanku sendiri.
Kali ini aku menunduk,rasanya aku tak punya muka untuk melihat wajah Aldi.

Your'e MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang