"Lu mau bawa gue kemana si?!"
Teriak Bellvina saat tiba-tiba Malvin menariknya masuk ke mobilnya.Tak ada jawaban apa pun dan Malvin hanya menampilkan senyum evilnya.
Melihat tingkah Malvin yang menyebalkan Bellvina langsung mengambil Handphonennya hendak menghubungi seseorang tapi sialnya Malvin langsung mengambil Handphone itu dan menaruhnya di saku celanannya setelah terlebih dahulu mengubah modenya menjadi mode diam."Vin.Ngga usah gila ya!Gue tau ini bukan jalanpulang ke rumah."
"Genius.Emang gue ngga ngajak lu pulang.Kita main yah.Pasti lu bosen hari ini di sekolah."
Malvin mengelus lembut rambut Bellvina.
Tak ada respon dari Bellvina.Dia memilih diam dan mengalihkan pandangannya keluar jendela."Dimana Lotus el?"
"Ngga tau.Tadi dia bilang mau ke toilet tapi dia ngga balik-balik."
"Sejak kapan?"
"Bel pulang dia langsung ngilang.Tapi tas dia masih di sini."Nathan diam dan langsung mengambil Handphone nya.Ia mencoba menghubungi nomor Bellvina namun tak ada jawaban.Dia pun langsung membuka aplikasi di handphone nya untuk melacak keberadaan Bellvina.
'Shit!'Dia ngapain ke arah puncak.
"Gue pergi dulu."
Nathan mengambil tas Bellvina dan langsung pergi tanpa berniat memberitahu pada Ellena kemana tujuannya.Sedangkan Malvin dan Bellvina telah sampai di suatu tempat.
Entahlah,Bellvina tidak memperhatikan sekelilingnya tapi yang dia tahu,mereka berada di tempat wisata. Entah di mana itu yang jelas Bellvina sudah dalam mood nya yang buruk.Saat Bellvina sadar ternyata Malvin tidak ada di sampingnya.Dan tanpa berkata apa pun,Malvin muncul di samping Bellvinda dan langsung menggendong Bellvina seperti orang yang menggendong karung beras."Malvin lu apaan si?!Turunin ngga?!Gue malu.Dasar gila!."
Malvin hanya tertawa renyah tanpa berniat menuruti permintaan Bellvina dan yah Bellvina tidak tahu harus bagaimana lagi selain diam.Karena percuma saja jika dia memberontak tak ada respon dari Malvin dan justru hanya akan semakin mencuri perhatian orang di sekitarnya.
Selang beberapa menit tanpa berkata apa pun Malvin menurunkan Bellvina dari gendongannya dan tersenyum renyah sambil mengacak pelan rambut Bellvina."Dasar Bast..."
Sebelum menyelesaikan kalimatnya,Malvin langsung menyentil bibir Bellvina.
"Mulutnya dijaga.Gue cium tahu rasa lu."
Bellvina memutar bola matanya jengah.
Lagi-lagi Malvin tertawa renyah dan langsung membalikan posisi Bellvina menghadap pemandangan yang ada di balik punggung gadis di hadapannya itu.
"Look."
Bellvina yang tadinya dalam mood buruk pun langsung membulatkan matanya lebar-lebar melihat pemandangan di depannya.Sangat cantik."Terkesan hm?"
Malvin langsung memeluk Bellvina dari belakang.
"Bohong kalau gue bilang gue ngga terkesan."
Malvin langsung menggengam tangan Bellvina erat dan mengajaknya jalan-jalan menikmati pemandangan di taman bunga itu.
Sesekali Bellvina mengambil foto selfie di sana setelah memaksa meminta handphone nya.
Tanpa mereka berdua sadari,mereka berada di depan tanaman bunga berwarna merah yang tingginya sekitar satu setengah meter lebih yang tertata rapi membentuk sebuah labirin.
"Gue pengen nyoba."Ucapan singkat Bellvina berhasil mencuri perhatian Malvin.
"Yakin?Nanti nyasar.Butuh peta ngga?"
"Ngga usah nyepelein deh."
Bellvina langsung berjalan meninggalkan Malvin memasuki labirin itu.
Ya labirin itu sangat indah.Dan Bellvina pun yakin di tengah labirin itu terdapat taman bunga yang sengaja disusun lebih indah dari tanaman bunga yang berada di luar.