Chapter 8 : Jauh

43 1 0
                                    


"Karma memang menakjubkan dan Takdir memang bisa mengubah segalanya, mebalik-balikkan keadaan sesukanya"

--<>--

Sama seperti hari-hari biasanya , aku datang ke sekolahku dengan seragam yang lengkap. Beberapa hari ini mood ku sedang tak baik, sekolah sekarang menjadi tempat yang angker menurutku, karena ada sosok manusia yang selalu mengusikku. kadang aku bingung,untuk apa lagi Fauzi datang menemuiku setiap hari , bukankah aku sudah menyelesaikan puisi yang dia mau? Tapi mengapa dia tak kunjung pergi dari kehidupanku, tapi malah sebaliknya dia mengusikku.

Aku kadang bingung menghadapi Fauzi , aku bertanya-tanya apa maunya dia ini. masalahku sudah banyak dan dia malah melipatgandakannya. Kadang aku berharap bahwa pemerintah akan berbaik hati menghapus undang-undang tentang pembunuhan , lalu aku akan segera membunuh Fauzi jika dia mendekatiku.

Fauzi memang sudah mencemari hidupku, dia selalu berubah-rubah. Kadang dia adalah sosok yang perhatian, kadang dia menyebalkan, kadang seperti malaikat, kadang berubah menjadi iblis, atau kadang juga dia lebai.

Pernah sekali itu aku bertanya padanya kenapa dia selalu mengikutiku

"saya ga ngikutin kamu, kamu aja yang ngerasa saya ikutin" jawabnya .

"tapi kemanapun gue lo selalu ada, capek gue" ucapku dengan nada memelas agar dia mengerti dan peka.

"berarti so sweet dong kalo saya selalu ada untuk kamu?"ucapnya nyengir.

"so sweet pala lo" jawabku murka.

Tapi Fauzi masih terus membuntutiku, seperti dia adalah anak ayam dan aku adalah induknya. Semenjak kejadian di waktu aku dan Fauzi dihukum hormat ke tiang bendera ,Fauzi makin sering memberikanku perhatian. seperti contohnya saat aku sengaja pada jam istirahat tidak kekantin untuk bertemu dengannya dia malah menghantarkan makanan kekelasku.

"nggak usah sok perhatian" ujarku menolak mentah-mentah makanan yang sudah dibawa Fauzi.

"cihh siapa juga yang perhatian?" ucapnya tertawa sinis." Saya anterin ini karena kasian sama jeje , ntar kalo kamu pingsankan jeje yang bakal repot nganterin kamu ke uks.

"gue ga manja, apalagi sering nyusahin orang kayak lo" ujarku tak terima.

"mangkanya saya manjain kamu ,biar tau rasanya diperhatiin itu seperti apa"

Aku diam.

Entah mengapa aku merasa tersindir dengan ucapan Fauzi, tanpa sadar apa yang diucapkan Fauzi selama ini kepadaku , seolah menyindir kehidupanku. seperti waktu itu saat kejadian aku nyamperin kakak dona yang waktu itu ingin melabrakku , ingin meminta penjelasan kenapa dia mencariku dan menjambak rambut helmy, tapi dia malah nyolot.

"oh ini yang namanya adifa si cewek ganjen" katanya padaku dengan tertawa sinis.

Aku diam dan terus menatapnya , membiarkannya berbicara semaunya dulu.

"nggak cantik" ujarnya meremehkanku "katanya lo deket sama Fauzi?"

Aku tetap diam

"WOI JAWAB!" katanya berteriak.

"kakak maunya apa sih?" kataku.

"ohhh nantangin nih anak" ujarnya kepada kedua dayang yang selalu mengikutinya.

"udah hajar don" saut salah satu temannya.

"gue gapernah gangguin siapa-siapa kak, gue juga gakenal sama kakak, jadi tolong jangan mengulur-ngulur waktu, gue kesini mau tau adaapa kakak nyariin gue"

Live RainbowWhere stories live. Discover now