Part 3

153 26 20
                                    

Selamat membaca 💦📖

"BINTANG PULANGGG" teriak Bintang.

"Ya ampun Bintanggg, bisa gak sih gak usah teriak-teriak. Kepala mama udah pusing tambah pusing tau!" Ucap Vira-- mama Bintang yang sedang duduk di sofa dengan tangan memijit-mijit pelipisnya.

"Lagian mama ngurusin masalah orang lain sih"

Vira menatap ke arah Bintang, "namanya juga psikolog, ya pasti ngurusin masalah orang lah gimana sih kamu!"

"Aaaaahhh tersrrah mama, Bintang mau ke kamar dulu lah"

Niatnya saat di kamar Bintang ingin bermain PS, tapi dia malah kepikiran anak baru di sekolahnya dan alhasil sekarang dia lagi memikirkannya.

"Cewek yang aneh  dan misterius lagi, hhmm.. bikin gue penasaran aja sih. Siapa ya namanya? Lupa gue? Hhmm.. Tata? Ti-n, aah Tika!" Ucap Bintang pada dirinya sendiri.

Bintang menepuk jidatnya, "ngapain gue jadi mikirin dia ya?, ealahh mending gue boker"

                   🦋🦋🦋

"Tikaaa, ayo cepat sudah jam setengah tujuh nih" ucap Rina yang sedang berdiri diambang pintu.

"Iyaa bu" Jawab Tika. Setelah menghabiskan rotinya dia langsung menyusul Rina.

"Ayo Tik!"

Saat diperjalanan Tika tidak banyak bertanya, dia hanya diam melihat ke jalanan yang cukup ramai. Saat lampu merah, tepat disebelah mobil Rina ada motor ninja warna hitam yang berhenti. Wajah laki-laki itu dapat terlihat dengan jelas oleh Tika karena dia tidak menggunkan helm full face, laki-laki itu seperti......, Bintang. Untuk beberapa saat Tika terpaku melihat wajah Bintang.

"Kamu kenapa Tik?, kok ngeliatin ke arah keluar?" Tanya Rina heran.

Tika langsung mengalihkan pandangannya, "e..e.. bu lampunya sudah hijau!" Jawabnya gugup dan langsung mengalihkan pembicaraan.

Tak lama mereka sudah berada di depan gerbang SMA Pelita.

"Kamu belajar yang benar ya, dan jangan lupa untuk mencari teman yang baik" ucap Rina sambil tersenyum sebelum Tika keluar dari mobil.

"Siap bu" jawab Tika setelah itu dia mencium punggung tangan ibu angkatnya.

Saat berjalan di koridor Tika hanya menunduk, dia masih tidak berani untuk melihat sekitarnya yang dipenuhi orang asing. Dengan langkah terburu-buru dia berjalan menuju kelasnya.

"Tika!" Panggil seseorang yang berada di belakang Tika.

Mendengar namanya dipanggil Tika menghentikan langkahnya tanpa membalikkan badannya.

"Tadi lu ngeliatin gue ya pas di lampu merah?" tebak Bintang yang tiba-tiba sudah berada di samping Tika.

Tika hanya menunduk, menutupi wajahnya yang sudah merah padam. Tanpa menjawab Tika pun melanjutkan jalannya menuju kelas.

"Gue malah ditinggalin" ucap Bintang saat mereka sudah berada di dalam kelas. "Tapi bener kan tebakan gue?" Tanya Bintang sambil menaik turunkan alisnya.

"Hhmm...ti..dak" jawab Tika gugup, dia sudah benar-benar malu.

"Lu boong gue tau kok" jawab Bintang sambil tersenyum.

Tanpa Bintang ketahui Tika melirik Bintang.

"Dia tampan" batin Tika, bibirnya membentuk sebuah senyuman tipis.

Bel masuk berbunyi, tak berapa lama datang seorang guru yang berperawakan besar, perut yang buncit dan...kumis yang cukup tebal membuat wajahnya terlihat sangar. Guru itu bernama Pak Tarno--guru sejarah yang katanya suka memberi ulangan dadakan.

"Selamat Pagi" ucap Pak Tarno.

"Paaagiii pakkkk" jawab murid-murid hampir serentak.

"Gimana? Sudah siap?" Tanya Pak Tarno.

"Siap apaan pak?" Sahut Bintang.

"Kita ulangan hari ini, materinya bab 2"ucap Pak Tarno dengan mantap dan sukses membuat anak-anak di dalam kelas melongo.

"Ta--"

"--waktu 20 menit. Dimulai dari sekarang" potong Pak Tarno.

Semua murid langsung sibuk membuka buku catatan mereka kecuali, anak-anak yang tidak pernah menyatet. Termasuk Bintang.

"Aduh mampus gua, gua belajar apa nih, buku paket kagak bawa lagi" ucap Bintang kebingungan. Kemudian dia melirik Tika yang sedang serius belajar.

"Oiya kan ada dia" batin Bintang sambil tersenyum miring.

20 menit pun berlalu.

"Oke, tutup buku kalian. Farah bagikan soal ulangannya"

"Baik pak"

Setelah kertas ulangan dibagikan semua murid langsung sibuk dengan soal mereka masing-masing. Kecuali Bintang, dia sangat santai.

"Ssstt, nanti gue nyontek ya!" Bisik Bintang pada Tika.

Tika hanya mengangguk.

40 menit berlalu.

"Eh cepetan dong" ucap Bintang yang terdengar seperti bisikan.

Tika pun langsung memberikan lembar jawabannya, dengan cepat Bintang menyalin semua jawab itu.

"Waktunya habis, selesai ataupun tidak harus dikumpul" suara besar Pak Tarno memecahkan keheningan yang terjadi 45 menit yang lalu.

Semua murid langsung mengumpulkan jawaban mereka. Bintang dengan senyum lima jarinya maju dan mengatakan kepada Pak Tarno, "kali ini saya dapat nilai bagus pak!"

"Hhmm" Pak Tarno hanya bergumam.

Tak lama bel istirahat pun berbunyi dan semua murid langsung berhamburan keluar. Karena ulangan dadakan ini Pak Tarno menjadi gosip hangat. Wkwkwk.

"Haiiiiiiyyy brouuu" sapa Bintang dengan semangat kepada teman-teman seperjuangannya.

"Lah, si Bintang kecil di langit yang biru, kesambet apaan nih?"Tanya Roni yang sudah berada di kantin lebih dulu.

"Tau, aneh banget sih lu"sahut Noval.

"Pak Tarno ngasih ulangan dadakan" jawab Bintang masih dengan senyumannya yang....menawan.

"Terus? Apa yang buat lu seneng?Setau gue ya kalau guru ngasih ulangan dadakan tuh sedih tau gak?, otak lu udah gk waras bro" cerocos Roni.

"Gue seneng karena tanpa belajar, gue yakin dapat nilai bagus" ucap Bintang.

"Mustahil begok!" Ucap Noval sambil menoyor kepala Bintang. "Kecuali lu nyontek"

"Tepat sekali"

"Ha?!Nyontek sama siapa lu?"

"Anak baru disamping gue" jawab Bintang dengan santai.

"B--"ucap Noval terpotong.

"---udah gk usah dibahas" ucap Bintang sambil mencomot siomay yang ada di meja. (Eh, ntang punya siapa tuh?)

"Siapa yang mau bahas anak baru di kelas loh?, itu siomay yang lu makan bekas lepehan gue" Ucap Noval.

Mendengar hal itu Bintang langsung bengong sesaat. Dan berusaha untuk memuntahkan.

"Huekk,huekk, TAI LU. Kok gak bisa dimuntahin sih" Jawab Bintang panik.

"Udah lu minum aja" Roni menyodorkan gelas yang berisi es teh.

"Huh, pantes pas gue makan siomaynya kok udah lembek-lembek gitu!" Ucap Bintang setelah minum.

Oh iya, Bintang memang anak yang nakal. Tapi kenakalannya masih dalam batas wajar, dia gak suka berantem tanpa sebab. Karena hal itu banyak siswi-siswi di SMA Pelita yang menyukai Bintang, bukan hanya siswi tapi siswa juga. Selain itu wajah yang dimiliki Bintang juga sangat tampan.

Di media ada abang Bintang😍
Jangan lupa vomment n comment yaaaaaaaaaa🤗

AMOR  PERDIDO (cinta yang hilang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang