Happy reading
"Bintang mama pulang duluan ya, kasihan namti papa pulang enggak ada makanan," pamit Vera.
Bintang mengangguk.
"Kita juga balik ke sekolah dulu ya, mau ngambil tas dulu, nanti tas lo kita ambilin juga deh," ujar Roni.
Bintang mengangguk. Lagi.
Setelah kepergian Vera dan tiga temannya Bintang hanya duduk dengan tatapan kosong. Dia tidak menyadari kalau ada wanita yang masuk ke ruangan Tika.
"Lo harus kuat, Tik!" Bintang bergumam, lalu ia membalikkam tubuh nya melihat ke arah jendela.
"Lo harus janji ya gak boleh nangis," ucap Farrel sambil mendorong kursi roda yang Tika tumpangin.
"Kamu gak usah merasa sendiri. Disini masih ada tante kok," sahut mamanya Farrel.
"Iya tante," jawab Tika lemah.
"Kayak Bintang?" Batin Tika saat matanya melihat ke arah jendela.
***
Merasa jenuh akhirnya Bintang mengecek kamar yang Tika tempati dari jendela dan ternyata nihil. Kamar itu sudah kosong. Bintang mengepal tangannya erat-erat dan memejam matanya. Menahan emosinya agar tidak tumpah. Ia tahu bahwa Farrel sengaja agar Tika mengira bahwa ia tidak datang menjenguk Tika.Bintang berjalan cepat menuju parkiran. Menyusul Tika yang mungkin saja sudah ada di rumah nya.
Bintang mengirim sebuah pesan ke Roni.Susul gue ke rumah Tika.
***Ramai, begitulah keadaan di rumah Tika sekarang. Bintang menerobos masuk. Sosok yang dia cari akhirnya tertangkap oleh matanya.
"Tikaa," gumam Bintang, berjalan mendekati Tika yang sedang duduk di samping jenazah Rina.
"Tikk..," Bintang menyentuh bahu Tika. Tika yang merasakan sentuhan itu langsung berbalik dan memeluk Bintang.
"Bintanggggg hiks...hikss," Tika menumpahkan segala kesedihannya pada Bintang.
"Lo harus bisa nerima ini,"
"Kamu kemana aja? Pas di rumah sakit kok kamu gak dateng?" tanya Tika masih dengan air mata yang menetes.
"Gue ceritain tapi gak di sini."
Sekarang Bintang dan Tika sedang berada di taman kompleks. Setelah meminta izin dengan sedikit perjuangan akhirnya mereka boleh keluar.
"Gue dateng ke rumah sakit," Bintang mulai menjelskan. "Saat lo masih pingsan. Terus Farrel datang dan nyuruh kita semua keluar. Gue nungguin lo di luar tapi pas gue liat ke dalam kamar lo, lo udah gak ada. Seharusnya gue yang marah sama lo."
"Yaudah aku minta maaf,"
"Gue maafin kalau lo berhenti nangis," Bintang mengelap air mata Tika dengan ibu jarinya.
Tika langsung menepisnya. "Aku bisa sendiri, Ntang,"
"Sekarang senyum," pinta Bintang.
Tika menggeleng.
"Gue yakin 100% tante Rina pasti sedih liat lo murung terus. Ayo senyum. Mau gue bantuin senyum?"
Tika langsung tersenyum lebar.
"Cantik," gumam Bintang.
***Masih ada yang nungguin cerita ini gak? Kayak sih enggak 😩😭 gak pa-pa deh. 😂😂. Jangan lupa vote dan komen ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOR PERDIDO (cinta yang hilang)
Teen FictionMustika Putri, seorang gadis yang mempunyai masa lalu menyedihkan. Sampai pada suatu hari dia bertemu dengan Bintang. Dan dari situ dia mulai mengenal cinta dan patah hati. Masa lalunya yang seolah-olah mengikutinya mulai terlupakan. Bisakah Tika m...