Jangan lupa vote ☺️
Akhirnya bel istirahat berbunyi, semua siswa kelas XI IPA 2 berhamburan menuju kantin.
"Bintang, kita mau ke toilet dulu" ucap Tika.
"Oh yaudah, gue tunggu di tempat biasa ya" ujar Bintang lalu pergi.
Koridor menuju ruang guru sangat ramai, entah apa yang terjadi.
"Ya ampun ada apaan sih!?, kok pada lari-larian ke ruang guru?" Tanya Indah
Tika hanya mengedikkan bahunya tanda bahwa ia juga tidak tahu.
"Dek..dek ada apaan sih di ruang guru?" Indah bertanya pada adek kelas yang sedang berlari menuju ruang guru, mungkin.
"Ada anak bar-"
"Ooh,makasih ya"Indah memotong ucapan anak tersebut.
"I iya kak" jawab anak itu dengan wajah yang bingung, lalu melanjutkan lari nya.
Indah dengan santai melanjutkan jalannya menuju kamar mandi, sedangkan Tika? mengekori Indah dengan pertanyaan yang ada di kepala gadis itu.
"Indah?"tanya Tika ragu.
"Hhm" jawab Indah sambil merapikan seragam dan rambutnya di depan cermin.
"Kenapa Tik?" Tanya Indah karena Tika tidak segera bicara.
Tika menunduk sejenak, "Kamu.., beneran bisa baca pikiran orang?" Akhirnya pertanyaan itu terlontarkan.
Mendengar pertanyaan itu Indah langsung terkejut. Tubuhnya menjadi kaku.
Indah memalingkan wajahnya dari kaca dan menatap ke arah Tika dengan wajah yang super gugup.
Tika menatap balik.
"Kalau semisalnya gue bisa baca pikiran orang, lu masih mau temenan sama gue?" tanya Indah dengan suara yang sangat pelan.
Untung kamar mandi sedang sepi jadi Tika masih bisa mendengarnya dengan jelas.
"Kenapa?"
"Jawab Tik, lo masih mau kan temenan sama gue?" Mata Indah mulai berkaca-kaca.
Tika mengangguk ragu.
Indah memeluk Tika secara tiba-tiba dan menangis.
"Lo tau Tik, temen-temen gue pada menjauh dari gue, saat mereka tau gue punya kemampuan baca pikiran orang." Ucap Indah di tengah isak tangisnya.
Indah melepaskan pelukannya dan memegang pundak Tika, dengan air mata yang masih mengalir di pipiya.
"Katanya mereka gak nyaman deket sama gue. Katanya mereka benci sama orang yang bisa baca pikiran kayak gue. Katanya gue gak akan bisa punya temen, gak ada yang mau deket sama gue" Indah menggantungkan kalimatnya.
Tika memeluk Indah dengan erat, dan mengusap lembut punggung Indah.
"Sekarang aku temen kamu. Bintang, Roni, dan Noval sekarang mereka juga temen kamu. Dan kamu sekarang punya temen."
"Lo harus tau Tik, gak setiap saat gue bisa pake kemampuan gue. Gue bisa baca pikiran orang kalau emosi gue stabil, gak terlalu bahagia dan gak sedih"
Tika memberikan senyum terbaiknya.
"Ayo kita ke kantin, pasti Bintang nungguin"
"Tunggu...rambut gue berantakan lagi" rengek Indah sambil memajukan bibirnya.
"Tapi kamu tetep cantik kok. Ayok" Tika menarik tangan Indah keluar dari toilet.
"Tika!, Tika!"
Tika berhenti begitu pun Indah saat mendengar ada yang memanggilnya.
Farrel--orang yang memanggil Tika-- mendekati Tika.
"Tik!?"
"Farrel?"
"Lo mau kemana?" Tanya Farrel
"Mau ke kantin" jawab Tika.
Indah berbisik, "Dia siapa lo?"
"Gue ikut ya"pinta Farrel. Kemudian Farrel merangkul Tika dan mengajaknya jalan menuju kantin.
Indah yang melihat menjadi sebel sendiri.
Tika berusaha melepaskan rangkulannya Farrel saat menyadari banyak yang memperhatikannya.
"Kenapa sih?, kok lo kayak gak nyaman gitu?" Tanya Farrel.
"Ya jelas Tika gak nyaman, soalnya ada lo disebelahnya" Indah yang menjawab pertanyaan Farrel dengan sinis dan melepaskan rangkulan Farrel.
...
Roni menyenggol bahu Bintang, "oy, Bin""Jangan ganggu kosentrasi gue, saat gue lagi main angry bird."
Saat ini Bintang memang sedang bermain games angry bird di HP nya Noval.
"Yakin burung lebih penting dari ini?" Tanya Roni.
Bintang mengalihkan perhatiannya dan melihat apa yang sedang Roni liat.
"Sori ya lama" ucap Indah, sambil duduk di kursi kosong di depan Bintang, Roni, Noval, "Sini Tik duduk" Tika pun duduk disebelah Indah, seperti yang Indah perintahkan.
Bintang mengernyitkan dahinya saat melihat Farrel yang duduk sangat dekat dengan Tika.
"Gue pesen makanan dulu ya. Lo siomay kan Tik" ujar Indah.
"Gue juga" sahut Farrel.
"Hhm" Indah hanya bergumam lalu beranjak pergi menuju abang siomay.
"Lo tukang ojeknya Tika kan?" Tanya Farrel sok akrab pada Bintang.
Bintang langsung menghadiahi tatapan tajam pada Farrel, Roni --bahkan Noval yang asik dengan games burung nya-- ikutan menatap.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOR PERDIDO (cinta yang hilang)
Teen FictionMustika Putri, seorang gadis yang mempunyai masa lalu menyedihkan. Sampai pada suatu hari dia bertemu dengan Bintang. Dan dari situ dia mulai mengenal cinta dan patah hati. Masa lalunya yang seolah-olah mengikutinya mulai terlupakan. Bisakah Tika m...