Selamat Membaca 🤗
Jangan lupa vote 😁"Tika, kamu masuk duluan saja, ibu ada keperluan sebentar" ujar Rina.
Tika pun mengetuk pintunya, setelah mendengar sahutan dari dalam dia pun masuk.
"Hai Tika, apa kabar?" Tanya Vira. Vira merupakan dokter psikolog yang menangani Tika tiga tahun terakhir ini.
"Baik tante" jawab Tika sopan.
"Ada perkembangan?" Tanya Vira.
Tika menggeleng pelan.
Vira tersenyum simpul, "Apa kamu mau selamanya hidup dalam ketakutan?, mulailah percaya diri Tika. Saya sudah mengatakan bahwa semua orang itu berbeda. Tidak setiap laki-laki jahat dan juga tidak setiap perempuan itu baik. Ingat itu"
"Saya akan berusaha"ucap Tika ragu.
"Ikutin tante ya, 'Semua orang itu berbeda'"
"Semua ora--"
Tiba-tiba Bintang datang tanpa di undang dan mungkin pulang tidak diantar, membuat ucapan Tika terpotong.
Tanpa Bintang sadari jika ada Tika, Bintang berteriak, " Selamat siang mama tercintaaaaa--'eh?" Bintang kaget bercampur bingung.
Vira melotot kearah Bintang, "Bintang!, sebelum masuk ketok pintu atau beri salam terlebih. Sekarang ulangin!"
"Ta-"
Vira memotong ucapan Bintang, "ULANGI!"
Dengan malas-malasan Bintang kembali keluar.
Bintang mengetuk pintu dengan malas. Kemudian masuk dengan cengiran kuda.
"Selama siang mama" sapa Bintang, "eh, kok ada Tika?" Lanjutnya bingung
"Kalian udah saling kenal?" Vira malah ikut bingung.
"Aelahh ma.. dia temen satu kelas ku, teman sebangku ku malah, yang kayak patung" Bintang merendahkan suaranya saat mengatakan 'yang kayak patung'.
"Hhhmm, bagus sekali"
Tika hanya menunduk mendengarkan dialog antara Bintang dan Vira.
"Ehh, ada Bintang" ucap Rina yang baru saja masuk sambil tersenyum.
Bintang mendekat ke arah Rina dan mencium punggung tangannya.
"Apa kabar tante?" Tanya Bintang ramah.
'Ibu kenal Bintang?" batin Tika bingung.
"Baik. Apa sudah selesai?" Tanya Rina kepada Vira.
"Sudah kok. Dan jangan lupa datang lagi bulan depan"
Rina mengangguk tanda mengerti.
"Ayo Tika kita pulang" ajak Rina.
Tika bangkit dari duduknya, lalu mencium punggung tangan Vira sebelum pergi dan melirik Bintang sekilas.
"Dahh Tika" Bintang sambil melambaikan tangannya.
"Jadi?, ada apa kamu datang kesini?" Tanya Vira, setelah Tika dan Rina keluar dari ruangan.
Bintang memasang muka memelas," Mah.. maafin Bintang ya, soal yang kemaren. Oh ya mah, aku bawa jus wortel loh"
Mendengar wortel mata Vira langsung berbinar tetapi hanya sesaat. "Dengan satu syarat"
🦋🦋🦋
Hari minggu adalah hari malas Bintang. Di hari minggu, biasanya Bintang bangun paling cepat jam sepuluh pagi.
Tapi tidak untuk minggu ini.
Vira mengetuk---mungkin lebih tepat menggedor pintu kamar bintang sambil berteriak, "Bintaaanngg baguuunnn!!."
Bintang yang mendengar kebisingan, langsung membuka matanya dengan malas.
"Bintangggg bangunnn!" Teriak Vira lagi.
Dengan langkah yang malas Bintang berjalan menuju pintu dan membukannya.
"Astagfirullah,"Vira kaget. " Kamu ya ngagetin mama aja, tiba-tiba muncul"
"Ck, ada apa sih mahh, ganggu tidur orang tau gak sih" ucap Bintang dengan mata yang masih setengah merem dan nyawanya yang belum terkumpul.
"Lusa papa pulang, jadi....kamu harus temenin mama belanja keperluan kulkas" Vira menunjukkan senyum yang bagi Bintang menyebalkan. "Soalnya mama gak mau papa ngoceh-ngo--"
Sebelum Vira selesai bicara Bintang sudah menutup pintu kamarnya (waahh gak baik untuk di tiru nih😅)
"Mama tunggu 30 menit" teriak Vira dari luar kamar Bintang.
Bintang yang memang masih mengantuk langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur.
Terima kasih sudah membaca.
Jangan lupa comment. Hehe 😂Oh iya, aku mau nanya nih, kok di tempatku kalau mau pake italic gak bisa ya? Ada yang tau kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOR PERDIDO (cinta yang hilang)
Teen FictionMustika Putri, seorang gadis yang mempunyai masa lalu menyedihkan. Sampai pada suatu hari dia bertemu dengan Bintang. Dan dari situ dia mulai mengenal cinta dan patah hati. Masa lalunya yang seolah-olah mengikutinya mulai terlupakan. Bisakah Tika m...