"Pergi ke Singapura?" tanya Tika kaget.
"Iya. Nanti kamu sama Farrel sekolah disana. Kalau kalian sekolah disini tidak ada yang mengawasi kalian. Mau ya, Tik?"
Tika diam sejenak.
"Pindah ajalah, Tik," ujar Farrel yang baru muncul.
'Kalau aku pindah berarti aku gak akan ketemu Bintang, Indah, Roni sama Noval.' batin Tika bimbang.
"Lo mikirin temen-temen lo disini?" tebak Farrel menghampiri Tika dan mama nya yanh berada di sofa ruang tamu. "Mereka kan bisa nyusul pas liburan. Emang kalau lo tetep disini siapa yang mau jagain? Temen lo itu? Emang bisa?" Farrel terus mendesak Tika untuk pindah.
"Bener kata Farrel," tambah Mama Farrel. "Farrel besok kamu tidak usah sekolah, cabut saja surat ke pindahan kamu," ujar Mama Farrel kepada Farrel.
Farrel hanya mengangguk.
"Pikirin baik-baik, Tik. Waktu kamu hanya dua hari,"
***
"Roni sam Noval mana?" tanya Bintang pada Indah."Lagi ke kamar mandi katanya," balas Indah.
"Lama ya?" Roni berjalan menghampiri Indah dan Bintang dengan tangan merangkul pada Noval.
"Banget! Udah cepetan keburu sore tau!"
"Keburu sore atau kebelet kangen?" goda Noval.
Mereka memang janjian kalau setelah pulang sekolah akan mampir ke rumah Tika.
"Suka bener kalau ngomong," gumam Bintang yang hanya bisa ia denger.
Mereka berangkat, Indah dibonceng Bintang dan Roni dibonceng Noval.
"Masih bingung?" tanya Farrel.
Tika mengangguk. Tika berjalan menuju jendela saat mendengar ada suara motor. Dia melihat Bintang dan Indah boncengan sambil bercanda. Dada Tika menjadi sesak. Entah kenapa. Cemburu mungkin.
Ting Tong!
"Biar aku aja yang buka," cegah Tika saat Farrel baru saja bangkit.
"Haii Tikaaaa!" Indah langsung memeluk Tika erat.
"Hai!, Ayo masuk!" Indah dan Bintang masuk. "Cuma berdua?"
"Enggak, tadi Noval sama Roni ikut, katanya mau isi bensin dulu," jawab Bintang.
"Gue mau ke kamar dulu," pamit Farrel."Aku buatin minum dulu ya,"
"Si Roni sama Noval lama banget sih!" gerutu Bintang.
"Mogok paling motornya," balas Indah asal. "Belum dipersilakan udah makan-makan aja," tegur Indah pada Bintang.
"Lo kalau mau makan aja sih!"
"Boleh nih?" Indah cengengesan.
Bintang menoyor kepala Indah pelan. "Dasar lo!"
Tangan Indah dan Bintang masuk ke dalam toples secara bersamaan membuat tangan mereka sulit untuk keluar.
"Gue duluan yang ngambil," omel Indah.
"Diihh, gue duluan juga," Bintang tak mau kalah. "Tangan lo keluarin dulu,"
"Gakk bisa Bintang," Indah berusaha menarik tangannya. "Tangan lo dulu coba,"
Bintang mencoba menarik tangannya. Tangannya Bintang akhirnya terlepas tapi sialnya tangan itu mengenai jidat Indah.
"Bintanggg!!!!" Indah mengelus-elus jidatnya.
"Sorry sorryy gak sengaja," Bintang ikut mengelus-elus kening sambil cengengesan.
Tika menghela napas kasar. Lalu melangkahkan kakinya pelan menuju ruang tamu.
"Masih belom dateng?" tanya Tika sambil meletakkan teh diatas meja.
Ting Tong!
***Gantung banget ya? Hahha sori-sori dehhh. Tenangg... aku bakal update cepet kok, tapi gak janji loh🤪.
Jangan lupa vote dan komenn.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOR PERDIDO (cinta yang hilang)
Teen FictionMustika Putri, seorang gadis yang mempunyai masa lalu menyedihkan. Sampai pada suatu hari dia bertemu dengan Bintang. Dan dari situ dia mulai mengenal cinta dan patah hati. Masa lalunya yang seolah-olah mengikutinya mulai terlupakan. Bisakah Tika m...