AKHIRNYA CERITA INI BACK SAIANK KOEH...
Back bcs qaqa tercuyunk byung yg minta, tp gpp lah eheHappy Reading!
..
.
.
Author Pov
Hari telah berganti menjadi pagi, hawa dingin pun menerpa namja yang masih terlelap di kasurnya dengan keadaan memeluk tubuh namja yang lebih kecil darinya.
"Jinyoung-ah ireona..." ucap si namja mungil itu sambil menepuk pelan tangan yang melingkar di pinggangnya.
"Hmmm..."
"Apa kau tidak ada jadwal? ini sudah pagi Jinyoung" Disaat Jihoon akan beranjak dari rengkuhan Jinyoung, tangan Jinyoung lebih cepat bergerak membuat Jihoon kembali terjatuh di kasurnya.
"Aku tidak ada jadwal hari ini, hyung"
"Apa hyung tidak berniat untuk menemaniku? aku kesepian jika sendirian di rumah"
"Tapi bukankah kemar---"
"Itu jadwal sore, sudahlah aku masih mengantuk hyung, temani aku ya..." Sebelum Jihoon menjawabnya, Jinyoung sudah lebih dulu melingkarkan tangannya ke pinggang Jihoon bahkan merapatkan tubuhnya ke tubuh Jinyoung sampai wajah mereka berhadapan.
"Baiklah..." Jihoon hanya bisa ikut tersenyum saat Jinyoung tidur dengan lelap sesekali Jihoon mengelus surai Jinyoung.
"Kau tampak tampan, Jinyoung-ah" Ucapan itu lolos begitu saja dari bibir Jihoon, membuat Jihoon gelagapan takut Jinyoung mendengar perkataannya. Jinyoung tersenyum kecil walaupun matanya masih tertutup.
"Ucapkanlah sekali lagi hyung"
"A-ah aku t-tidak..."
"Jebal.... sekali saja" Jinyoung membuka matanya dan menatap ke dalam manik mata Jihoon yang terlihat kelam dan damai disaat yang bersamaan.
"K-kau tampan Jinyoungie" Jihoon mengucapkannya dengan sangat pelan, tapi ingatlah jarak wajah mereka yang dekat membuat Jinyoung tetap bisa mendengarnya dengan jelas.
"Jinyoungie? aigoo kenapa hyung sangat menggemaskan" Ucap Jinyoung sambil mengusak rambut yang lebih tua.
"E-eum sudahlah aku ingin bangun j-jika kau tidak tidur"
"Aku tak akan tidur lagi"
"Ya sudah aku ingin keluar dari kamarmu" Jinyoung tetap terkekeh kecil melihat sikap mahluk yang menurutnya sangat menggemaskan ini.
"A-apa yang kau tertawakan Jinyoung-ah" Ujar Jihoon malu sambil beranjak dari kasur.
"Ani... hyungie... neomu kyeopta!" Jinyoung tersenyum damai ke arah Jihoon membuat Jihoon semakin gugup, perasaan gugup itu menjalari Jihoon tapi menurutnya perasaan ini sangatlah asing baginya.
"A-ayolah, aku keluar yah.."
"Jangan... tunggu aku" Balas Jinyoung ikut turun dari kasurnya lalu menggandeng tangan lembut dan dingin Jihoon.
"Kita akan sarapan bersama" Ucap Jinyoung final sambil mengajak Jihoon ke ruang makan.
Sesampainya di ruang makan Jinyoung langsung mengambil kursi lalu mendudukkan yang lebih tua disitu.
"Hyung, kau mau makan apa?"
"Aku tak ingin makan Jinyoung-ah, aku hanya menemanimu sarapan saja disini"
"Tapi aku tau hyung tetap butuh makan, aku akan membuat 2 potong roti isi saja ya.."
"Terserah kau saja" Kalau sudah begini Jihoon hanya bisa menurut dengan kemauan Jinyoung, toh dia juga ikut senang jika Jinyoung senang. Tidak berselang lama, Jinyoung datang dengan sepiring dengan isi 2 roti isi dan di satu tangannya lagi segelas air.
"Kalau hyung mau ambilah satu"
"Kau makanlah dulu, nanti kalau kau memang tidak habis baru aku akan memakan satunya" Balas Jihoon tersenyum.
"Baiklah.." Jinyoung mulai memakan satu roti dengan lahap, Jihoon yang melihat tingkah Jinyoung tersenyum gemas lalu membersihkan sudut bibir Jinyoung dengan ibu jarinya.
"Yak, hyung aku sudah habis satu, sisanya hyung makan saja"
"Tapi kau masih terlihat lapar Jinyoung... makan lah, aku tak apa"
"Hyung..."
"Kumohon, habiskan saja" Jinyoung yang tak ingin berdebat pun hanya menuruti Jihoon, disaat potongan yang terakhir Jinyoung meletakkannya kembali di piringnya.
"Wae? ayolah, itu hanya sisa sepotong kecil lagi"
"Aku akan memakannya"
"Kenapa tidak sekarang?"
"Tapi hyung juga harus ikut makan"
"Hei, itu hanya sisa sepotong kecil mana bisa dimakan berdua?"
"Bisa kok" Jinyoung melahap potongan roti kecil itu, yang membuat Jihoon mengernyit tidak paham. Jinyoung mendekatkan dirinya pada yang lebih tua lalu menghapus jarak antara mereka. Jihoon terdiam, Jinyoung tetap menahan tengkuk yang lebih tua lalu memasukkan lidahnya ke antara bibir Jihoon, anehnya Jihoon menurut dan membuka bibirnya.
"H-hmmpp" Jinyoung menyalurkan sepotong roti kecil itu lewat mulutnya, setelah terasa rotinya berpindah ke mulut Jihoon, Jinyoung melepaskan kontak bibir mereka lalu mengelus bibir namja mungil dihadapannya itu.
"Nah, aku bilang bisa kan?"
"A-aku s-sungguh tak paham"
"Tidak paham apa?"
"Entahlah, seperti ada yang lain dengan diriku, tidak seperti biasanya..."
"Mwoya?"
"Aku bisa merasakan segalanya dengan mu Jinyoung-ah"
TBC
YHA YHA YHA SY NGETIK APAAN
EDISI BURU" G NGECEK AD TYPO
VOMMENT SEKIAN
MUACH
-Byung
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay [DeepWink] ✔
FantasyㅡI wish a miracleㅡ ⚠ Warning : ⚠ - BXB, don't like don't read - Bahasa baku, typo(s) - Some mature content (kekerasan) - Harshwords, au! ©Carrotbun_