Five

1K 129 56
                                    

Happy Reading
.

.

.

.

Jihoon Pov

"Aku bisa merasakan segalanya dengan mu Jinyoung-ah"

Aku tak mengenal apa itu cinta...
Setahu ku, itu hanyalah perasaan yang muncul tanpa alasan.
Aku tak tahu cinta itu benar atau salah.

Yang jelas, aku sadar aku bukanlah mahluk yang seharusnya merasakan 'cinta'.
Dengan nya, aku merasakan semua apa yang seharusnya tak kurasakan, raga ku seharusnya sudah tak berfungsi hanya tersisa jiwa ku.

Tapi entahlah, aku merasa aku seperti kembali menjadi manusia, terkadang saat aku meraba dadaku, tidak ada degupan jantung disana, tapi sungguh di dalamnya terasa sangat bergemuruh.

Kenapa kau membuatku seperti ini, Jinyoung?...

Author Pov

"Hyung? Gwaenchanhayo?"

"Ah ne... maaf melamun"

"Oh kupikir kau merasa tak nyaman perlakuanku barusan, aku minta maaf" Nada bicara Jinyoung terdengar sangat canggung, membuat Jihoon terkekeh.

"Gwaenchanha... hanya saja..."

"Hanya saja apa?"

"Ah entahlah" Terselip nada sedih ditengah kata kata Jihoon. Rasanya seperti sesak didadanya, mengingat dia bukanlah manusia. Jinyoung pun seperti mengetahui jalan pikiran Jihoon.

"Hyung..." Jinyoung mendudukkan dirinya disebelah Jihoon dan menggenggam kedua tangan hyung nya itu.

"Aku tau apa yang hyung pikirkan... aku ingin mengatakan sesuatu hyung"

"Cinta tidak memandang siapapun, cinta itu datang tanpa alasan tapi hanya terjadi pada orang yang kita suka" Jihoon terdiam memandang namja yang didepan nya, dan lagi lagi dadanya terasa bergemuruh setiap memandang Jinyoung.

"Kau membuatku jatuh terlalu dalam Jinyoung-ssi" Jinyoung mengernyit tidak paham sedangkan Jihoon malah tersenyum.

"Kau tau? setiap melihatmu aku merasa terjatuh, jatuh dalam pesona seorang Bae Jinyoung" Jelas Jihoon membuat Jinyoung tersenyum lalu mencium punggung tangan dingin Jihoon membuat sang empu terkejut.

"Tapi Jinyoungie...."

"Ne?"

"Aku.... merasa... bukanlah orang eum, maksudku mahluk yang tepat untuk merasakan perasaan itu, apalagi dengan mu..."

"Hyung, aku tak memandang masalah apapun untuk orang yang kusukai, jujur aku bukanlah orang yang cepat beradaptasi dan terbuka, jadi cuma hyung orang yang buat perasaan nyaman itu muncul..."

"Tapi Jinyoung... aku..."

"Sstt... sudah ku bilang aku tidak mempermasalahkan apapun tentang hyung"

"Oiya hyung..."

"Hm, wae?"

"Be mine forever?" Ucap Jinyoung gugup sambil tetap menggenggam tangan yang lebih tua.

"I'm yours Jinyoungie" Balas Jihoon tersenyum hangat. Jinyoung pun langsung merengkuh namja yang lebih mungil dan yang dipeluk pun membalasnya.

"Saranghae, hyung"

"Nado, Jinyoungie. Eum, aku lebih suka memanggil mu seperti itu hehe" Jihoon tertawa kecil untuk pertama kalinya dan menunjukkan deretan gigi putih yang tentunya membuat Jinyoung gemas.

"Hyung, kau benar benar sangat menggemaskan..." Jihoon yang merasa malu dipuji pun memukul pelan perut Jinyoung.

"Awh, appoooo" Ujar Jinyoung sambil memegangi perutnya.

"E-eoh mianhae~ aku memukulmu keras ya?" Respon Jihoon yang panik membuat Jinyoung tertawa lebih keras dari biasanya.

"Kau tertawa? Aishhh geotjimalll Jinyounggg kau menyebalkannn" Jinyoung yang sudah lelah tertawa pun akhirnya melihat ke arah Jihoon yang ternyata sedang menatapnya kesal.

"Aigoo... mianhae, aku hanya ingin menggoda hyung saja"

"Kau menyebalkan, aku tidak mau menemanimuuu" Gerutu Jihoon sambil mulai beranjak pergi dari Jinyoung.

"Eh, hyung kau mau kemana?"

"Terserah aku, kau menyebalkan" Jihoon tetap saja melangkahkam kakinya sambil mengerucutkan bibirnya, tapi tetap saja langkah kaki Jinyoung lebih panjang membuat Jinyoung bisa meraih tangan Jihoon dan mengunci dengan kedua tangannya di tembok.

"J-jinyoung?"

"Aku janji tak akan seperti itu lagi, maafkan Jinyoungie yah?" Ujar Jinyoung sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Jihoon membuat namja yang lebih mungil merasakan deru nafas Jinyoung yang terasa hangat di kulitnya.

"B-baiklah ku maafkan..."

"Sungguh?" Jinyoung malah semakin merapatkan badannya pada Jihoon membuat nafas Jihoon tercekat dengan jarak mereka yang sangat dekat.

"Iya.." Balas Jihoon pelan membuat Jinyoung tersenyum menang.

"Oh ya hyung"

"Ya?" Jinyoung sama sekali tidak memberi jarak diantara mereka bahkan hidung mereka sudah saling bersentuhan.

"Hyung tadi benar benar menggemaskan apalagi..." Jinyoung mengusap pelan bibir Jihoon membuat Jihoon terdiam dan menahan nafasnya untuk beberapa waktu.

"Bibir hyung lebih menggemaskan" Bagi Jihoon suara Jinyoung sekarang terdengar sangat deep di telinganya dan itu membuat sekujur badannya merinding.

"Jinyoung, a-apa yang kau lakukan?" Sedari tadi tangan Jinyoung terus mengusap pipi dan bibir Jihoon.

"Sudah ku bilang, aku sangat gemas dengan hyung"

"Ak---" Sebelum Jihoon menyelesaikan perkataannya Jinyoung lebih dulu meraup bibir mungil yang sangat menggemaskan untuknya. Bibir Jihoon seperti permen untuk Jinyounh dan rasanya begitu membuat Jinyoung selalu ingin memakan bibir plum itu.

"A-ahh" Desahan kecil lolos dari mulut Jihoon saat Jinyoung melesakkan lidahnya kedalam rongga mulut Jihoon dan menelusurin tiap celah dalam mulut Jihoon. Jinyoung yabg merasa tidak ingin kelepasan pun mengakhiri kontak bibir mereka. Benang saliva pun terlihat di ujung bibir Jihoon dan tatapan manik mata Jihoon pun terlihat sayu. Tangan Jinyoung pun bergerak mengusap bibir Jihoon kesukaanya.

"Terimakasih hyung, saranghae"

"Nado Jinyoungie"











TBC Syalalalala

Edisi ku membuat untuk readers tercintah yang kangen sama ff ini ehe. Maapkan bila ada typo(s)

Gimana? biasa aj yah? yaudah si :') gapapa :')

Vomment as always :3

Muach muach
-Byung

It's Okay [DeepWink] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang