Dimohon saat menyetel BGM menggunakan earphone soalnya ini 3d audio, selamat mendengarkan dan rasakan sensasinya sambil membaca ㅋㅋㅋㅋ
Happy Reading, vomment 😘
Sudah 11 bulan sejak kepergian Jihoon dan pemakaman Jihoon dilakukan Jinyoung masih belum bisa melupakan Jinyoung bahkan Jinyoung tiap malam memandang ke arah langit mengutarakan segala perasaannya pada Jihoon seakan Jihoon masih benar - benar ada di sisinya. Tapi sebenarnya Jihoon mendengar semua ya dia masih mendengar dan melihat Jinyoung dari sana tapi dia tidak ingin menangis, dia ingin selalu bahagia bila dia saja menangis mana mungkin Jinyoung akan bahagia di bawah sana, pikirnya.
"Jinyoung.." Ibu Jinyoung menepuk pundak Jinyoungn
"Ah ne eomma?"
"Kau tidak bersiap kerja? Ini sudah jam 8"
"Ne, ini... ini lagi bersiap kok..." jawabnya datar.
Entah kenapa hari ini dia tidak berniat untuk pergi ke kantornya dan entah kenapa hari ini dia merasa sangat kosong dengan tiba-tiba.
----
Jinyoung masih saja berjalan ke arah kantor dengan tatapan kosongnya seolah hilir mudik dan keramaian kota sama sekali tidak terdengar olehnya. Dia menyadari, ya, dia sedang merindukan Jihoon.
"Kenapa... kenapa tiba tiba aku merindukannya... itu sangat membuatku sedih..." ucap Jinyoung dalam hati. Karena Jinyoung terlalu sibuk memikirkan diri sendiri sampai tidak tahu bajwa didepannya ada seorang anak kecil berlarian. Dan menabraknya tanpa sengaja.
"Awh... uh oh m-maaf paman aku tidak melihat paman" ucap anak kecil itu takut. Jinyoung memandangnya dengan tatapan gemas karena wajahnya sangat lucu dan pipinya yang terlihat tembam, dan jangan lupakan anak kecil ini dengan surainya yang berwarna pirang.
"Iya tidak apa tadi paman juga tidak fokus, kamu mau kemana?" Tanya Jinyoung berjongkok mensejajarkan tingginya dengan anak kecil tadi.
"Eum... aku mau ke toko itu.." Ujar anak kecil tadi menunjuk pada suatu toko. Dan Jinyoung tersenyum mengelus surai anak tadi.
"Paman akan membelikannya untuk mu" Jinyoung mengulurkan tangannya dan anak itu membalas ajakan tangan Jinyoung. Mata anak kecil itu berbinar saat pintu toko terbuka otomatis saat mereka memasuki toko itu.
"Kau mau apa hm? Paman yang membayar nanti"
"Benarkah?" Tanya anak itu antusias Jinyoung membalas dengan mengangguk dan memberikan senyuman "Iya"
"Uhm.. kamsahamnida" Anak kecil tadi membungkukkan badannya hormat pada Jinyoung, Jinyoung mengangguk membiarkan anak itu mengambil apa yang diinginkannya. Saat anak tadi masih sibuk memilih yang diinginkan Jinyoung menyadari wajah anak tadi sangat mirip dengan, hyungnya, Park Jihoon.
"Paman!" Jinyoung menoleh kearah anak kecil tadi "Aku mengambil coklat dan es krim, apa boleh?" Anak itu menunjukkan coklat dan es krimnya, Jinyoung mengangguk senang "Ayo biar paman yang bayar"
Setelah selesai membayar mereka langsung keluar dari toko itu dan anak tadi terlihat sangat bahagia mendapatkan yang dia mau. "Neomu kamsahamnida.. aku tidak akan melupakan paman" anak itu membungkuk lagi membuat Jinyoung berjongkok dan memegang kedua bahu anak kecil tadi "Tidak apa.. malah paman senang kalau kamu juga senang" Anak kecil tadi tersenyum lalu mengulurkan tangannya pada Jinyoung "Eum.. namaku Park Jihoon, kalau paman?" Jinyoung sedikit tersentak namu berusaha menutupinya "Jinyoung, Bae Jinyoung" Balas Jinyoung menjabat anak kecil tadi.
"Ah senang bertemu dengan paman, sekali lagi terimakasih paman, aku kembali pada eomma ku ya... annyeong" Anak kecil bernama Jihoon tadi melambaikan tangannya dan pergu berlari menuju ibunya. Ibu Jihoon yang tidak jauh darisana menanyakan darimana dia mendapat itu dan dia menunjuk Jinyoung yang masih berdiri diposisinya. Ibu tadi membungkukkan badan sambil menggumamkan kata terimakasih dan Jinyoung membalasnya tersenyum lalu membungkukkan badan juga.
"Hah... sudah setengah 10" Jinyoung menghela nafas melihat jam di hpnya. "Sudahlah, lagian aku tidak berniat ke kantor" Jinyoung akhirnya membeli seikat bunga di toko bunga dekatnya, dia berniat untuk mengunjungi makam Jihoon.
---
Sesampainya disana dia berjongkok dan meletakkan seikat bunga tadi, bunga Lily kesukaan Jihoon. Sadar dia meneteskan air mata dia tersenyum sedih sambil memegang batu nisan bertuliskan nama Jihoon disana.
"Kau tahu hyung.. aku bertemu anak kecil dia sangat mirip denganmu, wajahnya bahkan nanya sama denganmu, apa itu kau hyung?..." Hening, jelas tak ada yang menjawabnya. Dia tersenyum lagi "Aku harap itu kau hyung..."
Angin bertiup lumayan kencang setidaknya suara angin dapat terdengar oleh Jinyoung. Tapi ditengah suara angin dia dapat mendengar suara yang sangat familiar, suara Jihoon mengatakan "Aku disini, selalu disini untuk mu, dan anak kecil itu... bisa dibilang versi lain ku" setelah sepotong kalimat itu angin mulai berhembus seperti biasa kembali. Jinyoung tersenyum lebar "Aku tahu itu kau hyung, aku tahu kau masih ada denganku walu aku tak dap melihat hyung... gomawo... aku akan selalu menepati janji itu, saranghae, bogosipeo" Jinyoung mengusap batu nisan itu sekali lagi dan pergi dari sana dengan senyum yang mengembang seperti dulu kala dia tersenyum.
END
AKKK SELESE AKHIRNYAAAAA
AIH MAKASIH BNYK SEMUANYA AKHIRNYA CERITA INI BISA END YUHU :')Kalo ada yang mau ditanyain bisa komen disini kok nanti byung jawab :)
Byung sayang klean smwaaaaa muah muah, tunggu kelanjutan work byung yg lainnya y :3 maaf klo ada typo(s) :)
ILYSM
-Byung
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay [DeepWink] ✔
FantasyㅡI wish a miracleㅡ ⚠ Warning : ⚠ - BXB, don't like don't read - Bahasa baku, typo(s) - Some mature content (kekerasan) - Harshwords, au! ©Carrotbun_