Chapter 10: Tire Day

124 19 31
                                    

Alzelvin mengantar pulang Vallery saat hari sudah mulai malam, ia agak sedikit membujuk gadis itu agar mau pulang. Vallery yang melihat Alzelvin lelah karna dirinya, akhirnya mengangguk setuju. Karna dress yang diinginkan Vallery tidak mereka temukan disana, membuat gadis itu mengerucut sepanjang jalan.

Alzelvin tersenyum melirik kearah sampingnya dimana gadis itu berada, “begini saja, aku akan memastikan dress yang kau inginkan itu sampai ditanganmu besok,” tawar Alzelvin, seakan membujuk anak berusia lima tahun yang tidak di belikan mainan oleh ayahnya. Walaupun tadi Alzelvin sudah mengatakan hal ini dan hasilnya di tolak Vallery hingga membuat mereka seakan sedang mensurvey seluruh toko di mall hari ini.

Tapi kali ini berbeda, karna Vallery menatapnya seolah menilai kesungguhan ucapannya, “Besok dan kau sendiri yang harus mengantarnya.” Ucap Vallery yang membuat Alzelvin tersenyum dan mengucap Syukur dalam hatinya, tetapi setelahnya memaki, hell, kenapa tidak dari tadi saja? Berbeda dengan  raut  diwajahnya yang tersenyum.

“Besok,” Ucap Alzelvin meyakinkan. Vallery menatap sekali lagi kemudian mengangguk.

Alzelvin memberhentikan mobilnya dimansion Vallery, membiarkan gadis itu keluar, kemudian Ia ikut keluar menghampiri Vallery yang kini sudah berdiri didepan mobilnya.
“Thanks for today, and sorry for make you difficult,” Ucap Vallery kepada pria yang kini berdiri didepannya itu.
Alzelvin mengusap rambut Vallery. Inilah yang membuatnya tidak pernah bisa marah pada gadis ini. Vallery memang sering membuatnya agak kesal karna sikap Vallery yang kadang, you know ? Tapi saat semua usai gadis ini pasti akan bersikap sangat manis, seperti saat ini

“It's okay, anything for you, princess.”

“Pulanglah kemansiomu, aunty selena pasti menunggumu, tadi siang aku kesana.” Suara Vallery sebelum gadis itu membalikkan badanya dan membuka pintu, “ Safe drive Zelv, goodnight.” Lanjut Vallery, setelahnya menghilang masuk kedalam mansionnya.

Perkataan Vallery yang sebenarnya permintaan seakan menjadi perintah oleh Alzelvin, Karna sekarang Pria itu mengarahkan mobilnya kemansionnya, seperti yang diminta Vallery. Melupakan Seseorang yang kini masih menunggunya. Perkataan Vallery seperti perintah bukan– melainkan sihir, kata yang tepat untuk mendeskripsikan hal ini melihat sekarang Ia telah memarkirkan mobil di didepan mansion keluarga Balder.

****

Alzelvin mengumpat kesal diruang kerjanya saat sebuah paket yang saat ini sudah berada ditangannya. Kemarin malam setelah  Ia tiba dimansionnya dan membersihkan diri, Alzelvin segera mendial kontak Simon- Assitantnya- untuk mencari sebuah dress yang membuat nya merelakan waktu berjam-jam dan tenaganya. Alzelvin merasa lega karna dua jam lalu Simon mengatakan bahwa dia sudah menemukan dress itu dan tepat dua jam setelahnya sebuah paket tiba dikantor atas nama dirinya siang ini.

Untuk memastikan benar atau tidaknya isi paket itu, Alzelvin membukannya dan hal inilah yang membuatnya memaki dengan kesalnya. Bukan karna isi paket itu yang salah, melainkan ini pakaian yang sangat biasa, mungkin hanya digunakan dirumahan karna terlalu simple. Dan Alzelvin sadar kenapa Ia kemarin tidak menemukan dress ini.
Itu karna mall yang mereka kunjungi hanya memasarkan Produk pakainan bermerk. Sedangkan dress ini bahkan tidak sampai dari €400. Gadis itu benar-benar menguji kesabarannya!.

Tapi Alzelvin tetaplah dirinya yang tidak bisa marah kepada Vallery, Karena menurutnya Vallery mungkin  tertekan selama ini terlebih Mr. Axton terlalu memaksa Vallery untuk melanjutkan bisnis keluarga Axton itu. Dan hal itulah yang membuat gadis itu bersikap sedikit manja padanya.

Heart Of The OceanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang