Chapter 13: A Lie Again

120 14 26
                                    

Pagi sekali hari ini, Alzelvin sudah berada di kantornya. Ia memang merupakan seorang workaholic sejati. Hal ini membuat para pekerja wanitanya juga datang lebih pagi, hanya untuk melihat wajah dewa yunani atasan mereka.

Saat ini Alzelvin tengah membaca laporan kenaikan saham perusahaanya, yang memang ia perintahkan kepada bawahannya untuk selalu melaporkan harga saham perusahannya setiap tiga bulan sekali. Tiga bulan ini harga sahamnya cukup merangkak naik, hal itu tentu merupakan kebanggaan untuknya.

Dering ponselnya berhasil membuat Alzelvin mengalihkan perhatiannya sebelum meraih benda persegi panjang itu. Nomor yang menghubunginya tidak terdaftar di ponselnya tapi Alzelvin tahu itu adalah nomor telephone apartementya.

"Ya.."

"Tuan, Nona tidak sadarkan diri," Ucap suara di seberang sana yang terdengar takut-takut.

"Apa?! Bagaimana bisa?!"

"Nona pingsan saat saya tiba pagi tadi,"

"Aku akan segera ke sana.. Jaga dia dan segera hubungi dokter." Perintah Alzelvin setelahnya berlari dengan tergesa keluar ruangannya.

****

"Apa yang terjadi?" Tanya Alzelvin langsung, sesaat setelah ia berhasil membuka pintu kamar apartementnya.

Dilihatnya seorang dokter yang sekarang tengah memeriksa wanitanya.

"Ada apa dengannya dok?" tanya Alzelvin lagi ketika ia telah berada di pinggir kasur.

"Dia hanya kelelahan, Pola makannya juga terganggu," Ucap dokter Smith, nama yang tertera di tag name nya

"Dalam berberapa hari kesehatannya akan kembali, pulih pastikan ia memakan dengan benar makannya dan jangan lupa obatnya." Dokter Smith menulisakan resep obat dan vitamin yang harus dikonsumsi Helena kemudian memberikannya kepada Alzelvin.

Setelah mengantarkan dokter Smith keluar. Alzelvin kembali ke kamarnya dimana wanita nya terbaring lemah di atas kasur king size miliknya.

Perlahan mata itu terbuka menampilkan netra coklat terangnya yang indah sangat kontras dengan miliknya yang berwarna biru.

Helena tersenyum mendapati kekasihnya yang ia tunggu berhari- hari ini sekarang berada di hadapannya.

"Hai Zelv..."

"Kenapa tidak memakan makanan mu dengan benar, heum..?" Tanya Alzelvin dengan tangannya yang sekararang beralih mengusap pipi helena.

Tadi Ia sudah bertanya kepada Pengurus apartementnya kenapa Helana bisa tak sadarkan diri seperti tadi. Dan ternyata hal itu dikarenakan wanita ini yang tidak mau menghabiskan makannya dengan benar.

"Kau kemana saja, kenapa kau pergi lama sekali?" Helena bertanya dengan wajah sendunya.

"Maaf..." Ucap Alzelvin pelan.

"Kenapa tidak menghubungi ku?" lanjut Alzelvin.

Helena menatap pria itu bingung, bukankah ia sudah menelpon dan mengirimi puluhan pesan...? Lalu apa yang disebut tidak menghubungi..?

Mengabaikan pertanyaan Alzelvin, Ia lebih memilih memejamkan matanya sepertinya ia harus istirahat total saat ini. Menunggu Alzelvin berhari-hari membuat pola makan dan tidurnya terganggu. Setidaknya sekarang ia sudah bisa tenang karna pria yang ia tunggu sudah bersamanya, Setidanya pria itu tidak akan meninggalkannya saat ini.

*****

Vallery baru saja bangun dari tidurnya saat jam menunjuk angka 8.30 Am.
Ia bangun kesiangan pagi ini, untunglah Alex belum kembali jadi, ia tidak perlu khawatir mendapatkan suara tajam daddynya.

Heart Of The OceanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang