“Kau kemana saja?” sebuah pelukkan hangat langsung didapat Alzelvin ketika Ia baru memasuki apartementnya.
Alzelvin membalas pelukan kekasihnya ini sembari mengelus puncak kepala wanitanya, “Maafkan aku... Aku terlalu sibuk. Dad telah menyuruhku menggantikan posisisnya.” Kemudian Ia mendaratan kecupan kepuncak kepala Helena.
“Sudah, jangan menangis lagi. Okay?”lanjut Alzelvin dengan tangannya yang mengusap pipi Helena.
Helena mengangguk “Jadi kau akan tinggal disini?” tanya Helena setelah Ia meredakan tangisannya.
“Tidak. Aku tidak tinggal disini. Mom akan mencekikku jika aku keluar dari rumah.” Jawaban yang diberikan Alzelvin membuat Helena sepenuhnya menatap pria itu.
“Jadi, maksudmu aku harus tinggal disini, sendirian?”
“Mau bagaimana lagi. Mom pasti tidak akan melepaskanku,” lengan Alzelvin kini beralih memeluk pinggang Helena.
“Lalu untuk apa kau membawa ku kemari? Jika kau tidak bisa mengenalkan ku kepada orang tuamu?” benar Zelv, untuk apa kau membawanya jika kau bahkan telah melupakan keberadaan nya di apartementmu. Dua hari ini?!
“Aku pasti akan mengenalkan mu pada mereka hanya saja bukan sekarang.”
Helena menghembuskan nafas lelahnya. Kemudian membalikkan badanya mengarah Alzelvin. Lalu kapan Zelv? Sampai kapan kau akan menyembunyikan ku dari keluargamu?!.
“Apa kau sudah makan?” Helena mengalihkan pembicaraan mereka.
“Jadi.. Kau tidak marah lagi?” tanya Alzelvin.
“Aku hanya berusaha tidak memikirkannya. Tapi.. Aku akan menunggu waktunya.”
“So.. Apa kau sudah makan?” tanya wanita bernetra coklat itu, lagi.
“Sebenarnya aku baru saja dari Starbucks bersama Elv dan Vallery.” Lagi, sebenarnya ini bukan pertama kali Alzelvin menyebutkan nama gadis itu. Beberapa kali Alzelvin telah menyebut nama Vallery diperbincangan mereka. Always!.
Ini membuat Helena jengah. C'mon... Prianya selalu membanggakan gadis itu didepan dirinya!? Wanita mana yang tidak akan jengkel jika kekasihmu seakan membandingkanmu dengan wanita lain? Helena pun begitu karna setiap kali nama Vallery masuk perbincangan mereka selanjutnya dapat dipastikan Alzelvin akan melontarkan pujiannya terhadap gadis itu.
“Kau tau, menurutku Sahabat kecil ku itu semakin tumbuh sekarang. Layaknya jasmine Vallery tumbuh semakin cantik.” Ucap Alzelvin dengan pandangannya yang seakan membayangkan kecantikan Vallery juga bibirnya yang kini mulai tersenyum.
Sekali lagi, Helena hanya bisa menghelakan napasnya. Sungguh Ia sangat kesal jika Alzelvin memuji gadis itu. Yeah... Helena akui jika Vallery memang cantik. Oke! Dia benci mengakui ini tapi.. Gadis itu.. Sosok sempurna!. Setidaknya sebelum gadis itu menanyakan tentang latar belakangnya.
“So... Kau sudah makan bersama sahabatmu itu.”Tanya helena memecahkan lamunan Alzelvin seputar Vallery. Alzelvin menyadari suara helena terdengar jika wanitanya ini sedang kesal.
“Vallery hanya sahabat bagiku, okay? Dan lebih dari itu dia sudah seperti adikku.” Jelas Alzelvin.
Helena mendelikkakan matanya kesal, “ Dia bukan adikmu Zelv. Bukan.” Tekan Helena. Ayolah, Helena sangat takut kehilangan Alzelvin saat ini.
“Dia menyukaimu, Zelv. Vallery.. Gadis itu... Mencintaimu. Dan kau tahu? Kurasa... kau juga memiliki perasaan sepertinya, hanya saja kau tidak menyadarinya.” Helena mendongakkan kepalanya menatap langit-langit apartement ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/114075239-288-k895142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Of The Ocean
RomansaSeorang The one and only princess Axton yang tak lain ialah Vallery Zeysha Axton. Putri dari billionaire dunia. Dengan gelar Axton yang ia sandang Vallery dengan mudah mendapatkan segalanya yang ia inginkan. Kepulangan Alzelvin bersama 'seseorang' d...