"DEA..?!" seseorang memanggilku dengan suara cemprengnya yang menggelegar. Siapa lagi kalau bukan Acha. Ia berlari ke arah ku dengan tergesa gesa.
Karena suaranya seluruh siswa yang sedang berjalan ke luar gerbang sekolah menatap kami dengan tatapan yang sulit di artikan.
Kadang kadang aku merasa malu berteman dengannya.
Untung aja sahabat.
"Apaan sih?" kata ku ketus saat dia telah sampai di depan ku.
"Lo ada waktu hari minggu?"
Aku menyerngitkan alis ku bingung. Tumben ia menanyakan waktu ku biasanya kalau ia membutuhkan sesuatu pada ku pastinya ia datang tiba tiba kepada ku tanpa di rencanakan. Seperti bulan lalu, ia datang ke rumah ku secara tiba tiba saat aku hampir tertidur. Alasannya klasik. Ia minta aku temani nonton film drama korea keluaran baru. Yah, aku terpaksa nemanin dia nonton sampai subuh mata kami masih terbuka. Kalau aku gak suka korea, aku suka nya jepang.
"Memangnya ada apa?" tanya ku balik bertanya.
"Nonton anak sekolah kita tanding basket, biar bisa lihat dia." Kata Acha bikin aku langsung nyinggungin senyum senang.
Melihat aku tersenyum Acha langsung mencibir. "Giliran di sebutin doi langsung senang." tapi aku malah menganggapnya angin lewat.
"Mau mau!" jawab ku antusias.
"Dandan yang cantik ya! Biar di lirik sama Galvin." kata Acha yang mengedipkan matanya. Yang bikin aku geli.
"Ngga mau ah, lo kira kita mau ke kondangan." ucap ku yang di jawab sama Acha hanya cengengesan.
"Iya iya, Nanti gue jemput lo."
"Ok ok." kami pun mulai berpisah saat mobil jemputan ku dan Acha tiba.
≈≈≈≈≈≈
"Audy pulang!" kata ku memasuki rumah dengan langkah ringan.
Saat aku masuk aku langsung mendapati Leo adikku laki laki yang sibuk dengan buku gambarnya. Aku berjalan menghampirinya yang tidak menyadari keberadaan ku.
"Leo lagi apa?" tanya ku pura pura basa basi.
"Lagi mewarnai gambar mobil." jawab nya dengan polos.
"Liona mana?" tanya ku menanyakan kembarannya yang perempuan.
"Gak tau. Kayaknya lagi sama Bunda di dapur bantu bunda masak."
"Ooh.." kataku sambil mengacak ngacak rambutnya dengan gemas.
Aku beranjak dari tempatku berjalan menuju dapur. Aku dapat melihat punggung Bunda yang sedang membelakangi ku.
"Bunda." panggil ku dengan manja.
"Eh, Audy udah pulang." jawab Bunda sepertinya baru menyadari keberadaan ku yang sudah pulang.
"Bunda, hari minggu boleh gak Audy jalan sama teman?"
"Hm.. Tanya aja sama Ayah."
"Kok sama Ayah? Ngga mau ah, nanti di cuekin soalnya Ayah orangnya dingin. Sama kayak elemen nya es." kata ku dengan kesal.
Gimana gak kesal coba? Sama anak sendiri aja kayak dianggap anak orang. Tapi yang bikin Ayah luluh itu cuma Bunda. Kalo udah sama Bunda, Ayah kayak bukan lagi Ayah yang aku kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elements Evolution
Fantasy[DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!] Deaudy Courante, seorang gadis yang masih menuntut ilmunya di masa SMA nya harus terpaksa mempunyai kelebihan pada dirinya yang orang lain tak memilikinya. 'Aku, Deaudy Courante. Bisa mengendalikan Elemen air.' Ps. C...