Seorang gadis melambaikan tangan ke arah kami—lebih tepatnya ke arah Ava—saat memasuki ruang makan. Ava segera menghampirinya, aku dan Acha mengikutinya.
"Kamu lama sekali Av! Kasian mereka yang belum makan." ujar gadis itu.
Ava terkekeh pelan. "Aku aja gak tau kalo mereka belum makan."
Gadis itu melihat ke arah aku dan Acha sambil tersenyum. "Hai.. Aku Lucy, teman sekamar kalian."
"Aku Acha."
"Aku Dea." tersenyum membalas senyumannya.
"Ya udah yuk kita makan." Lucy langsung menarik lengan Acha akrab. Seolah gk mau ketinggalan, Ava juga menarik lengan ku cepat menyusul mereka.
********
Aku menikmati makanan Wizard Rnirture yang hampir sama dengan makanan versi tempat kami tinggal.
Kalau di indonesia makanan pokoknya itu nasi, sedangkan di sini, makanan pokoknya seperti sebuah cairan kental manis, dan lengket seperti slime—kurang lebih seperti itu.
Namun takarannya itu sedikit, tidak seperti nasi yang bisa sebanyak apapun di makan.
Lauknya seperti biasa, ada sayur-sayuran, kacang-kacangan, daging bahkan ikan.
"Kalian berasal dari bumi?" tanya Lucy basa-basi.
"Iya, kami dari bumi." jawab ku.
"Kalian asalnya nya dari sini?" kali ini Acha yang bertanya.
"Lucy yang dari bumi. Aku tidak." jawab Ava.
Sontak aku dan Acha menoleh ke arah Lucy.
"Iya, aku dari bumi juga. Dari negara jerman." jelas Lucy. "kalian dari negara mana?"
"Serius? Dari jerman?" tanya ku dan Acha serempak.
"Haha.. Iya."
"Kami dari indonesia."
"Ooh.. Negara yang banyak pulau nya itu."
"Kamu bisa bahasa indonesia?" tanya Acha.
Lucy terkekeh pelan, "Tidak, bahkan saat ini aku berbicara pakai bahasa ku sendiri."
Melihat raut wajah kami kebingungan, ia melanjutkan.
"Kalian pasti bingung, itu karena di sini kita bisa terjemahkan sendiri. Seperti.. Kita memakan konyaku penerjemah yang ada di Doraemon." jelas Lucy.
"Pantesan kamu mirip bule." Ujar ku.
"Emang dia bule Dea.."
Ava menatap kami yang sedang mengobrol tentang negara kami masing-masing dengan bosan.
"Heiii.. Kalian mengabaikan aku disini!" celutuk Ava dengan jengkel.
Aku tertawa melihat reaksinya yang lucu.
"Baiklah-baiklah, kita akan membicaran tentang WR saja." putus Lucy.
Ava tersenyum senang. Dengan segera ia langsung menjelaskan.
"Dua minggu setelah aku datang ke WR, Lucy tiba. Dan pada saat itu aku telah mempunyai teman tidur.
"Ia seperti kalian yang tidak tau menahu tentang WR. Apalagi ia datang sendiri, tidak seperti kalian yang datang berdua." Jelas Ava.
"Ralat. Kami tidak datang berdua." kata ku memotong.
"Maksudnya?"
"Ada 2 lagi teman kami yang datang bersama kami." Acha menambahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elements Evolution
Fantasia[DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!] Deaudy Courante, seorang gadis yang masih menuntut ilmunya di masa SMA nya harus terpaksa mempunyai kelebihan pada dirinya yang orang lain tak memilikinya. 'Aku, Deaudy Courante. Bisa mengendalikan Elemen air.' Ps. C...