-Stage 8-

37 2 0
                                    

Kruuukk-Grukk

LAPAR!!

Kenapa harus kelaperan tengah malam gini, susah cari makanan kalo bukan lagi di rumah. Gimana mu nyari makanan, tempat nya aja masih lupa lupa ingat.

Oh ya! Ada ikannya si Mican. Gak papa sih mentah, kan tinggal nyari tempat masak.

Aku turun dari tempat tidur beranjak menuju ke tempat yang ku simpan ikannya tadi.

Kosong.

Perasaan tadi siang masih ada. Siapa yang makan? Mungkin Mican kali ya.

Huh! Ya udah deh tidur balik aja, biarin aja kelaparan sebentar, masih bisa di tahan. Mungkin.

Saat ingin memejamkan mata aku langsung bangun terduduk melihat sekeliling.

Mican mana? Tadi ia di sini tidur di kaki ku kenapa sekarang tidak ada, apa jangan-jangan dia malah tidur di tempat lain lagi.

Untuk memastikan keberadaannya aku mulai keliling kamar mencarinya hingga sudut-sudut terpencil sekalipun ku lihat. Karna ia masih berstatus anak harimau, pasti ia masih sangat lincah.

Setelah capek berkeliling kamar, aku tetap tidak menemukan mican di sini.

Aku terduduk lesu di depan pintu. Angin malam berhembus pelan menerpa wajah ku, terasa dingin.

Angin?

Aku mendongak ke arah angin itu berasal, angin itu masuk lewat jendela yang terbuka lebar.

Aku cepat-cepat bangkit berlari keluar kamar, tak lupa ku tutup pintunya juga jendela.

Mican pasti keluar lewat jendela, karna yang pasti sebelum tidur kami sudah memastikan telah menutup semua jendela dan pintu.

Tapi harus ke mana aku mencari nya?

Sebenarnya gak papa sih kalau di biarin aja si mican pergi palingan ntar dia balik lagi. Tapi, si Mican adalah termasuk hewan yang langka di dunia ini, bisa jadi Mican hewan dari dunia kita yang kesasar di sini.

Secara gak langsung dia juga hewan yang lucu.

Aku berkeliling hampir ke seluruh penjuru WR sambil menyerukan nama Mican, aku mulai mencari pada daerah-daerah dalam gedung, Mican tetap tidak ada di sana.

Hanya tinggal halaman utama, halaman belakang, taman depan, dan asrama laki-laki.

Tapi aku bakal nyari dulu di halaman utama dan taman depan, karna jaraknya tidak terlalu jauh dari ku, juga halaman utama dan taman depan hanya bersebelahan.

Aku mulai memasuki taman depan, lalu terjengkit kaget saat sesosok putih terlintas cepat di depan ku.

Jangan bilang juga kalo di dunia ini ada makhluk gaib.

Karna penasaran aku menoleh ke arah sosok itu pergi.

ITU MICAN!!

Tapi ia seperti akrab dengan seorang lelaki yang ada di sebelahnya. Tapi setau ku ia adalah hewan buas yang agresif seperti pertama kali aku menemukannya.

Ia mendongak ke arah ku saat aku berjalan mendekatinya, saat itu aku dapat melihat wajahnya. Lelaki itu adalah..

Marcel.

"Ngapain ke sini?" pertanyaan yang di lontarkan oleh Marcel.

"Seharusnya aku yang nanya gitu ke kamu. Apalagi berdua dengan Mican." balasku.

"Mican?"

"Iya, si harimau itu. Atau jangan-jangan kamu yang bawa dia kel-"

Gkruuuuuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Elements EvolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang