Ia ingin berbicara pada dunia, sederhana. Hanya saja ia tidak rela, makna setiap kata yang ia ucapkan tidak akan sama dengan pikirannya. Baginya, kata-kata lebih bermakna jika tertuang melalui goresan pena
Teruntuk seseorang yang mengisi sebagian be...
Aku membuka lembar kesekian pada jurnalnya, kertas putih bersih tertuang ukiran pena yang indah. Namun sepertinya pada hari ia menuliskan jurnal di halaman ini, ada seseorang yang sedang mengganggunya. Aku penasaran, namun tidak ada jejak dalam jurnal ini selain tulisan curahan pikirannya dalam jurnal ini beserta tempat, tanggal penulisan dan sebuah huruf.
Kertapura, 12 September 2011.
"Words could cut deeper than a knife"
Little Dumb Fakers
Things that unsaid Thoughts that untold
Live in a fake world. So they become fakers. Using social media, But they couldn't socialize kindly.
Judging everyone. But forgot if they're an artist. Cheap artist.
Oh, dear. There are billions of people in this world. But, all the things that you care are thousands of your followers on social media. You forget how to live your life.
How pity you are
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Big Mouth Keep Seeking Attentions
HA HA HA
-H
Sangat mendebarkan bagiku untuk mempublikasikan ini dalam dunia maya.
Ini seharusnya privasi. Tapi tulisan ini sepertinya menuju pada seseorang, aku tidak tahu siapa. Namun dapat dipastikan, mereka bermusuhan.
Pertanyaanku, untuk apa ia menulis ini di jurnal miliknya? Katakan saja pada mereka.
Kepada pemilik jurnal ini, aku harap kau bisa segera berdamai dengannya.