chapter 17

174 8 8
                                    

"Apaan sih main noyor-noyor aja kamu" martinus sadar dari hayalannya. " aku bilang ini judulnya apa eh kamu malah asik ngelamun, aku tau aku cantik dan ngagenin tapi mggak usah mikirin aku segitunya" gadis yang bermanik hazel tersebut menatap pria yang sekarang balik menatapnya.

"Ini lagunya without you" vivi beroria mendengar penjelasannya

Perjalanan berjam-jam membuat gadis yang menatap kearah jendela dengan rasa kantuk yang tak tertahankan.dan akhirnya tertidur dengan kepala yang bersandar dijendela. Martinus menatap vivi dengan pandangan yang teduh entah sejak kapan dia mulai merasa senang menatap. Gadis yang tertidur lelap dengan rambut yang telah diwarnainya dengan warna naturalnya kembali. Martinus mencoba memindahkan kepala vivi kebahunya dengan perlahan, membuat martinud merasakan kenyamanan dengan gadis yang berada di bahunya.

3 jam kemudian

Vivi terbangun dengan posisi berada di bahu martinus dengan earphone yang masih terpasang di telinag kedua insan yang duduk dikursi yang sama.

"Udah bangun?" tanya martinus ketika menyadari posisi vivi yang telah berubah. Vivi yang merasa canggung hanya menganguk sebagai jawabannya.

"Kita sampainya kapan yah kok lama banget"vivi akhirnya bersuara membuat martinus yang sendari tadi fokus kearah benda pipih yang sedang dipegangnya. "3 jam lagi" jawabnya, martinus menyandarkan kpalanya kebahu vivi membuatnya terlonjak kaget.

"OKAY EVERY BODY IN THIS CAR, KARENA GUE DAPAT PESAN DARI ORANG YANG LAGI PACARAN DIDEPAN BUAT BIKIN HEBOH NI TEMPAT" acha berdiri secara tiba-tiba dan bicara dengan suara yang cukup besar ralat sangat besar membuat beberapa orang yang asik terlelap terpaksa mebuka krmbali mata mereka karena suaranya,dan sebagian lagi yang masih sadara dan memperhatikan yang dilakukan acha menatap vivi dan martinus yang sekarang mengubah posisi mereka.

"Dugong ngapain loh nyinggung gue" ucap vivi dengan sura yang keras membuat penonton menatap mereka secara bergantian, "uhhh ada orang tersinggung padahal kan gue nyinggun max sama cara yang lagi pacaran" vivi menatap kearah nama orang yang disebut dan semburan merah bertabur di pipinya ketika melihat dua sejoli yang duduk disampingnya duduk dengan tangan yang saling mengengam erat. Dan seketuka melihat vivi dengan senyim geli menata ekspresi vivi.

"Kita nyayi yok lagunya let her go yok biar susana sedikit seru,kalau lama-lama diam kayak ngin bisa-bisa bulu ketek vivi keburu panjang" acha membuat semua orang yang berada didalam mobil tertawa dan melihat vivi yang masih menekuk wajahnya.

Mereka menghabiskan waktu selama 3 jam bernyayi dan akhirnya mereka sampai di bandara untuk terbang ke oslo lagi.

Skip

Sekarang vivi berbaring dikasur, dengan perasaan yamg masih sangat lelah.

"Pio, kita turun yuk gur capek disini"ajak acha, membuat vivi berdecak kesal sembari berdiri, "YEEE, ayo turun"acha bergegas turun tapi dicegat oleh vivi membuat acha berbalik dengan wajah penuh tanya.

"Gue nggak mau turun sebelum loh mandi dan ganti baju" giliran acha berdecak kesal walaupun dia cantik hal yang paling dibenci oleh acha ketika libur atau free adalah mandi
" tapi_" "nggak ada tapi-tapian kalau nggak mau nggak usah" vivi memotong. Acha pun menyetah dan berjalan menuju kamar mandi. Setelah menunggu lama acha pun krluar dengan kaos pink lengan pendenk dengan tulisan 'i'm lost' dengan kemja berwarna merah kotak-kotak yang diikatkan dipinggangnya dan celana jeans hitam dengan rambut yang di buat messy ponytail.

"WHAT loh udah ganti baju aja, parah luh pio nggak mandiyah loh" vivi berdecak sebal dengan pernyataan temannya ini yang lupa bahwa kamat mandi ada dua.

"Ayoturun acha sebelum loh mati disini" acha mrnuruti perkataan vivi yang terkesan lembut tapi seram. Acha menatap vivi yang menggunakan hoddie bergambarkan logo sikembar dengan celana jeans biru malam dan rambut panjang sepinggang yang diurai.

" pio kita mau kemana nih?"tanya acha yang masih labil memilih tempat buat main, " kitajalan-jalan keliling ni hotel biar kempes tuh kaki

"Hay vivi!" seruan itu spontan membuat vivi dan acha berbalik, "hay martinus "acha memutar bola matanya melas melihat tingkah vivi yang berubah manjadi manis

"Ehm gue liat ada orang yang janjian pake baju coupel nih" acha yang tidak tahu apa-apa melirik kearah martinus kemudian marcus. " ndasss kok baju elo kek gitu" acha menunjuk hoddie yang memiliki warna dan tulisan yang sama seperti miliknya.

                                                     ❤❤❤
Pintu itu terbuka perlahan,tak lam kemudian dua orang pria berwajahkan bak pinang dibelah dua dengan wajah menawan melangkah keluar dari pintu didalam ruang waktu.

" max, kita harus mencari dia dan mendapatkannya" dengan senyum terkesan jahat mereka melangkah menuju pintu yang pernah vivi dan gisel lalui.

                                                     ❤❤❤

Wajah terkejut terukir diwajah cleo, vivi berdiri dengan jantung yang berdebar namun wajahnya yang terkesan santai.

"Hai perkenalkan nama saya vivi" jleb  ucapn vivi membuat cleo tak berkutik 'sama persis' hanya itu yang ada dipikiran cleo.

"Ma'am apakah kau baik-baik saja??" tanya mr.gunnarsen yang sendari tadi memperhatikan gerak-gerik dari cleo.

" y..yaa a..aku baik-baik saja! Mungkin aku butuh segelas air entah mengapa pikiranku tertekan sekali" cleo berjalan keluar dari ruangnnya meninggalkan gisel,mr.gunnarsen, dan sikembar dengan ekspresi bingung. Vivi tau betul apa yang membuat wanita dengan paras cantik bak model tersebut tertekan.

                                                    ❤❤❤
Max dan case berjalan menuju hotel yang menjadi tempat penginapan vivi dan gisel.

"Itu mereka" case menunjuk vivi dan gisel yang berjalan santai diluar hotel, mereka berjalan menuju vivi dan gisel yang belum menyadari kedatangan mereka.

" hey girls" sapa case

"Hai" sapa vivi dan gisel bersamaan wajah terpesona mengukir indah diwajah mereka.

" anjay tuh orang ganteng banget cool lagi terpesona gue" bisik vivi kearah gisel

" ada apayah?" tanya gisel so(k) cool

" tampaknya kalian sendirian kami ingin ke cafe maukah kalian ikut bergabung" gisel hendak menolak ajakan mereka karwna merasa ada yang janggal dari mereka.

"Ma.._"

" yah tentu dimana?" jawab vivi cepet dengan senyum menawan diwajahnya

"Lewat sini "max menarik tangan gisel dengan lembut membuat empunya tangan terkekejut dan spontan mengikut.

Case menawarkan tangannya layaknya mereka ingin berdansa yang dibalas uluran tangan dari vivi. Mereka berjalan layaknya sepasang kekasih, max dan gisel yang memiliki sifat yang sama tampak akrab sedangkan vivi dan max hanya berbicara ringan dengan tangan yang masih digengam erat seakan tak ingin melepaskannya.

....

Maaf yah hiatus gitu nih soalnya lagi bingung nyati ideh dan nggak ada penyemangat banyakyang baca votenya kurang banget respon dari kalian juga

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PENJELAJAH WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang