Long time no see

9 1 0
                                    


Hari ini rasanya sungguh melelahkan sekali apalagi akhir-akhir ini musim liburan jadi banyak orang yang berlomba-lomba untuk pulang ke tempat asalnya. Jam mulai menunjukkan angka 12 malam. Ya, aku bekerja disebuah maskapai terkenal dan kini aku sedang menunggu seseorang yang akan menjemputku sambil mendengarkan lagu dari handphoneku. Aku terperanjat kaget karena tiba-tiba ada seseorang yang menutup mataku dari belakang lalu kulepas headset dari telingaku.

"Hya~ nuguseyo?!" Tanganku berusaha untuk melepas tangan yang berada di mataku namun nihil karena ia tahan.

"Tebak dulu aku siapa. Kalau benar aku lepas" Suara ini sangat familiar.

"Eunho?"

"Bingo!" Ia menjawab tebakanku lalu membuka mataku dan duduk tepat disampingku

"Mau kutemani?" Lanjut Eunho. Eunho teman kerjaku. Dia sangat baik sekali dan jangan lupa ia selalu ramah terhadap semua orang.

"Kalau kau tidak keberatan"

"Tentu aku tidak keberatan. Sekalian aku tunggu seseorang menjemputku" See? Sangat baik, bukan?


08.00am

Hari ini aku sengaja bangun siang karena nanti aku masuk sore dan lagi baru jam 1 pagi tadi aku sampai dirumah. Sudah menjadi kebiasaan jika bangun tidur pasti mencari handphone adalah yang pertama. Aku mengambil handphone yang berada di atas nakas dan melihat apa ada notifikasi. Ternyata ada satu pesan dengan nomor tak dikenal.

"Kau sudah bangun? Kabari aku kalau kau sudah baca pesan ini. Aku ingin bertemu denganmu"

ㅡM

Mataku yang setengah sadar kini membalas nomor tak dikenal.

"Nuguseyo? Maaf tapi bisakah kau menungguku 30 menit? Aku baru saja bangun"

"Okay! Kalau begitu bagaimana kalau di bandara? Karena aku hari ini akan berangkat ke luar negeri jadi aku tunggu di starbucks"

Bandara? Kenapa harus bandara? Tapi ngomong-ngomong aku sangat penasaran dengan orang ini. Dia bisa dapat nomorku darimana? Apa dia kerja di bandara juga? Dan..apa dia mengenalku? Tanpa berpikir panjang aku membalas pesan lalu bergegas mandi.

"콜!"

Selesai berdandan rapi aku langsung pergi ke bandara. Hanya butuh 20 menit untuk sampai di bandara. Lalu aku pergi ke tempat yang dimaksud inisial M. Ah ya benar aku baru sadar disini ada banyak gerai starbucks. Tidak mau seperti orang bingung aku menelpon nomor M.

Calling

"Yeobeoseyo?"

Ah.. suara pria. Batinku

"Ahjussi eoddiseoyo?"

"Hya! Jangan panggil aku ahjussi. Aku ada di Starbucks"

"Saya tahu anda di Starbucks. Masalahnya disini banyak sekali Starbucks"

"Ah. Didekat taman"

Selagi menelpon tuan M aku langsung berjalan ke tempat yang dimaksud tanpa mematikan sambungan telepon.

"Eoh? Aku sudah melihatmu. Apa kau melihatku?"

"Anda lucu sekali Tuan M. Saya saja tidak tahu wujud anda seperti apa" Aku sedikit kesal dengan pria berinisial M ini.

"Ah benar -haha- Aku ada di paling pojok dekat pot bunga"

Tanpa ba bi bu aku langsung masuk ke coffeeshop lalu mencari meja yang dimaksud tuan M.

"Ah! Ketemu!"

Aku melihat dari samping ada seorang pria dengan mengenakan kemeja putih dibalut dengan sweater hitam lalu rambutnya berwarna silver.

Tapi aku tidak bisa melihat wajahnya karena dia memakai masker dan kacamata. Dia sedang sakit atau apa? Memangnya dia tidak gerah di tempat musim panas ini? Ah masa bodoh kenapa aku jadi memikirkan yang tidak penting? Tanpa berpikir panjang aku langsung duduk dihadapannya. Jangan lupa handphone masih bertengger di telinga karena memang ingin tahu apa benar dia tuan M yang menyuruhku datang kesini atau tidak.

"Ah akhirnya kau datang"

"Ya aku datang sesuai permintaanmu. Ah Annyeong haseyo~ Jeoneun Choi Min Soo imnida" aku menundukkan kepala untuk menyapa tuan M.

"Tidak usah berkenalan aku sudah tahu kamu siapa dan lagi pasti kamu tahu aku" Jawab Tuan M saat aku menundukkan kepala. Saat pandanganku sudah sempurna mengahadap tuan M, Mataku tiba-tiba melebar dan tangan yang kugenggam untuk handphone kini lemas yang berakibatkan handphoneku jatuh dengan suara yang lumayan nyaring ditelinga.

"M-m!
Bagaimana mataku tidak melebar? Seseorang dihadapanku sekarang adalah

-mingyu?!"

"Annyeong haseyo Minsoo-ssi. Oraenmaniya" Ucap Mingyu sambil tersenyum.

 Oraenmaniya" Ucap Mingyu sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The end?





Tergantung mood..kalau ada yang pengen lanjut, aku lanjutin. Ini ceritanya dicampur sedikit sama cerita pribadiku waktu ketemu mingyu ya. Biar imajinasinya semakin tinggi wakakakakaa 😂

진심으로 I Loved YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang